- Di Hanoi, Transportasi online sulit ditemui jika waktu sudah melampaui pukul 21.00 waktu Vietnam.
- Ini membuat saya harus berjalan kaki, hingga sekitar satu jam menuju hotel.
- Namun hal ini membawa sebuah pengalaman menarik.
Laporan langsung Krisna Dhaneswara dari Hanoi
SKOR.id - Tak terasa sudah sudah enam hari saya berada di Hanoi untuk meliput gelaran SEA Games 2021 Hanoi. Demi Skorer, medan seberat apa pun saya lalu.
Bahkan, untuk meliput sepak bola di Stadion Viet Tri, Phu Tho yang jaraknya 50-60 km dari Hanoi saya lakukan.
Melakoni perjalanan jauh dari Hanoi ke Phu Tho pada Jumat (13/5/2022) cukup menyenangkan. Meskipun lelah, bisa bersenda gurau di shuttle bus bersama wartawan dari media lain membuat hati saya gembira.
Nah, untuk Kamis (14/5/2022), saya memfokuskan liputan pada cabor-cabor yang berlangsung di Hanoi. Namun, justru di sinilah drama paling tidak mengenakkan selama di Hanoi terjadi.
Usai meliput cabang renang di My Dinh Water Sports Stadium, perut saya sangat lapar. Kalau di Hanoi, saya merasa lebih "nyaman" untuk menyantap menu restoran cepat saji.
Nah, usai dari akuatik, saya hendak makan di KFC yang terletak Cau Giay, hanya sekitar 500 meter dari hotel saya.
Namun, apa yang terjadi? saat memesan ojek online, saya malah menmesan kendaraan menuju KFC yang berada 3,2 km dari hotel.
Ya tapi tidak apa-apa lah, sebab perut saya sudah sangat lapar. Kalau saya pindah ke KFC Cau Giay, takutnya malah tutup dan harus tidur dengan perut lapar.
Saat memesan KFC, drama kembali terjadi. Ternyata burger dan kentang yang saya pesan belum siap sehingga harus menunggu 12 menit.
Tapi pada kenyataanya, saya harus menunggu sekitar 20 menit untuk menyantap burger tersebut.
Setelah burger, kentang, dan soft drink datang, saya dengan lahap menyantapnya. Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 21.45.
Saya pun keluar gerai KFC dan memesan ojek online. Hujan rintik-rintik mulai mengguyur dan saya pun panik karena takut tak dapat ojek online dan harus memesan taksi online yang harganya lebih mahal.
Dan benar saja, dua platform ojek online sudah saya coba namun tidak ada driver yang menerima. Akhirnya saya mengalah dan langsung mencari taksi online.
Apes bagi saya, karena juga tidak ada taksi online yang menerima pesanan saya.
Baterei handphone juga sudah sekarat, akhirnya saya memilih untuk jalan kaki saja ke hotal dengan bantuan google map. Untung saja dalam perjalanan baterei saya tidak habis.
Saat jalan kaki, akhirnya saya merasakan kalau berjalan kaki lebih dari 3 km itu memang jauh. Bahkan saya harus memakan waktu hampir sejam untuk sampai ke hotel.
Namun bagi saya, perjalanan itu bagaikan sengsara membawa nikmat.
Saya bisa menikmati suasana Kota Hanoi di atas jam 22.00. Pada waktu tersebut, Hanoi masih ramai walau tak seramai Jakarta tentunya.
Selain itu, saya akhirnya menemukan fried chicken pinggir jalan seperti yang ada di Indonesia. Ini bisa menjadi alternatif bagi saya ketika perut lapar.
Apalagi, fried chicken pinggir jalan ini tutup sekitar pukul 23.00 WIB. Sepanjang perjalanan, saya juga melewati rental penyewaan motor.
Dan saya mendapati kenyataan kalau tidak semua supir ojek online di Vietnam menggunakan kendaraan pribadinya untuk bekerja. Ada juga supir ojek online yang harus menyewa motor demi mencari uang.
Intinya, liputan di Hanoi ini memang dahsyat. Ini benar-benar mengasah kemampuan saya untuk keluar dari kesulitan, haha....
Baca juga berita SEA Games lainnya :
Basket 3x3 SEA Games 2021: Tim Putri Indonesia Raih Perunggu, Tim Putra Tanpa Medali
SEA Games 2021: Joseph Schooling dan Kolega Didiskualifikasi, Pelatih Singapura Beri Tanggapan