- PT LIB didesak untuk menggelar RUPS guna menyelesaikan konfilk dan membahas dana subsidi untuk klub Liga 1 dan Liga 2.
- PSIS Semarang ingin PT LIB melaporkan keuangan organisasi, termasuk salah satunya terkait dana subsidi untuk klub.
- Sebab, sebagian besar klub Liga 1 dan Liga 2 belum menerima dana subsidi dari PT LIB.
SKOR.id - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) didesak untuk menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa untuk membahas sejumlah masalah di operator Liga 1 tersebut.
Salah satu yang menginginkan PT LIB segera menggelar RUPS adalah PSIS Semarang. Tim berjulukan Mahesa Jenar ini menyoroti kondisi keuangan karena subsidi untuk klub masih belum cair.
Menurut CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, klub-klub Liga 1 dan Liga 2 sampai awal Mei belum mendapat dana subsidi yang dijanjikan operator liga tersebut.
Berita PT LIB Lainnya: RUPS Digelar Tertutup, Isu Pergantian Direksi PT LIB Mengemuka
"PSIS mengusulkan untuk diadakan RUPS, dan semakin cepat dilaksanakan semakin baik untuk bahas isu-isu yang berkembang," kata Yoyok Sukawi.
"PSIS juga minta laporan mengenai keuangan PT LIB dengan dihentikannya liga, terutama yang terkait dengan subsidi klub," ia menambahkan.
Pasalnya, klub-klub Liga 1 dan Liga 2 disebut belum terima dana subsidi. Padahal, mereka hampir tak miliki pemasukan akibat kompetisi dihentikan karena pandemi virus corona.
Jika situasinya tetap dibiarkan terus menerus, maka klub akan jadi korban karena neraca keuangan mereka terus turun. Salah satu dampaknya yakni mereka tak mampu membayar gaji pemain.
"Kasihan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 belum menerima dana subsidi di bulan Mei 2020," ujar Yoyok Sukawi.
Lelaki yang juga menjabat sebagai anggota Komte Eksekutif (Exco) PSSI itu menyebut, RUPS sangat penting bagi klub untuk mengetahui yang terjadi di struktur kepengurusan PT LIB.
Ia pun meminta PT LIB untuk memberikan kejelasan mengenai kelanjutan Liga 1 dan Liga 2, serta kemungkinan kompetisi berhenti total, atau bagaimana kompetisi akan dilanjutkan.
"Kami akan fokus bicarakan kondisi keuangan dan bisnis di tengah pandemi virus corona, sementara isu-isu lain akan jadi pelengkap," kata pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI tersebut.
Sejak Liga 1 2020 dihentikan sementara oleh PT LIB pada pertengahan Maret, pendapatan klub turun drastis karena tak dapat menggelar pertandingan.
Baca Juga: Bos Cilegon United Ingin Liga 2 Disetop, Lalu PSSI dan PT LIB Selesaikan Konflik
Imbasnya, pemain-pemain yang memperkuat klub Liga 1 dan Liga 2 menerima pemotongan gaji sampai 75 persen dari nilai kontrak yang mereka sepakati.
Oleh sebab itu, subsidi dari PT LIB ini diharapkan mampu membantu keuangan klub-klub kontestan Liga 1 dan Liga 2.