- Panahan lahir pada masa Paleolitik dan Mesolitik.
- Busur dan panah telah hadir dalam budaya Yunani, berasal dari Predinastik (masa sebelum ada kerajaan).
- Panahan awalnya digunakan untuk berburu dan berkembang jadi senjata dalam pertempuran.
SKOR.id - Panahan sudah dikenal sejak puluhan ribu tahun yang lalu karena awalnya digunakan untuk berburu dan berkembang jadi senjata.
Seiring berkembangnya zaman, panahan kemudian menjadi salah satu olahraga dari kategori terukur dan mulai dipertandingkan.
Namun, jika ditarik mundur ke belakang, busur sejatinya telah ditemukan pada masa Paleolitik atau awal periode Mesolitik.
Petunjuk tertua di Eropa datang dari Stellmoor, Lembah Ahrensburg, bagian utara Hamburg, Jerman, akhir Paleolitik, sekitar 10.000-9.000 SM.
Panah dibuat dari kayu pinus yang terdiri dari poros utama dan poros depan sepanjang 15-20 sentimeter dengan sebuah titik batu.
Pada zaman dahulu tak ditemukan busur, sebelumnya ditemukan poros bertitik. Tapi, ada kemungkinan orang menggunakan pelempar tombak daripada busur.
Sejauh ini, busur tertua diketahui datang dari sebuah rawa Holmegard, Denmark, dan Yunani Kuno pada 2800 SM.
Pada akhirnya, busur menggantikan pelempar tombak sebagai alat utama untuk melepaskan batang peluru.
Peradaban klasik, terutama Asiria, Persia, Partia, Indian, Korea, Cina, Jepang dan Turki, menerjunkan pemanah dalam jumlah besar pada tentara perangnya.
Panahan berkembang pesat di Asia. Istilah Sansekerta untuk panahan, dhanurveda, saat ini digunakan untuk istilah seni beladiri.
Di Asia Timur, Goguryeo, satu dari Tiga Kerajaan Korea, terkenal dengan resimen yang sangat berbakat dalam memanah.
Memanah bukan hanya persoalan busur dan anak panah, melainkan diperlukan beberapa alat penting. Khususnya untuk para pemula.
Misalnya, finger tab atau pelindung tangan penarik, berfungsi melindungi tiga jari penarik: telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
Lalu, pelindung lengan untuk menghindari gesekan tali. Bahkan, pemanah yang sudah mahir menggunakan alat tersebut.
Kemudian, pelindung dada yang berguna meminimalisir gerakan dan menghindari gesekan dengan pakaian saat tali dilepaskan.
Selanjutnya, tali busur panah, mata tali (loop) yang dimasukkan pada ujung sayap atas dan bawah.
Nocking point yang digunakan sebagai tempat anak panah pada tali dan balutan tali (serving).
Terakhir, yang tak kalah penting, adalah kantong panah yang berfungsi untuk menempatkan anak panah.
Anak panah, apabila tidak ditempatkan dengan baik akan mudah rusak terutama bulunya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Baca Skorpedia Lainnya:
Skorpedia: Golf, dari Skotlandia Merambah Dunia
Skorpedia: Transformasi Sistem Poin Pertandingan Bulu Tangkis