Skor 10: Tim Paling Mengejutkan dalam Sejarah Piala Dunia

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Dalam sejarah Piala Dunia, ada deretan tim yang mampu membuat kejutan.
  • Performa mereka menjadi perhatian besar saat bergulirnya Piala Dunia.
  • Berikut ini 10 tim yang paling mengejutkan dalam sejarah bergulirnya Piala Dunia.

SKOR.id - Piala Dunia 2022 sudah di depan mata. Menunggu siapa yang akan tampil sebagai juara juga sama menariknya dengan menantikan siapa tim yang akan membuat kejutan.

Apakah Qatar sebagai tuan rumah bisa membuat kejutan, bagaimana dengan Iran, Tunisa, atau bahkan Jepang dan Korea Selatan.

Sejumlah tim Afrika juga tidak menutup kemungkinan untuk memberikan kejutan. Status kejutan tersebut milik Kroasia yang berhasil menyabet posisi peringkat ketiga.

Namun, itu bukan kali pertama Kroasia mencatatkan kejutan di ajang terbesar sepak bola dunia ini.

Dalam sejarah Piala Dunia, ada negara-negara yang tidak diperhitungkan justru mampu membuat kejutan, di antaranya dengan mengalahkan tim-tim yang kuat, hingga akhirnya mereka lolos ke fase knockout.

Jelang Piala Dunia 2022 yang akan bergulir pada Minggu (20/11/2022), Skor.id merangkum kembali momen-momen sejumlah tim kejutan dalam sejarah ajang ini.

Berikut ini, 10 tim atau negara yang mampu menjadi magnet dalam sejarah digelarnya Piala Dunia, meski mereka tentu saja belum bisa meraih gelar di ajang ini:

1. Yunani (2014)

Yunani tampil di Piala Dunia 2014 dengan masih membawa status sebagai tim yang pernah membuat kejutan pada 10 tahun silam sebelumnya.

Tepatnya ketika mereka menjadi juara Piala Eropa 2004 di bawah asuhan Otto Rehagel. Di Piala Dunia 2014, Yunani secara mengejutkan berhasil lolos ke fase knockout 16 besar.

Itu kali pertama dalam sejarah, Yunani berhasil lolos ke fase knockout. Mereka lolos karena pertandingan dramatis di laga terakhir fase grup saat itu, lawan Pantai Gading yang memiliki bintang seperti Didier Drogba.

Dalam laga terakhir pada 24 Juni 2014 tersebut, sebuah gol dari Giorgios Samaras pada menit ke-90+3, membuat Yunani menang 2-1 dan memastikan posisi kedua klasemen grup.

2. Kosta Rika (2014)

Di 16 besar, kejutan mereka berakhir karena tim kejutan lainnya yaitu Kosta Rika. Mimpi Negeri Dewa berakhir setelah mereka kalah dalam drama adu penalti.

Padahal, sepanjang 90 menit waktu normal, Yunani memperlihatkan perlawanan yang pantang menyerah dengan kembali mencetak gol penyeimbang pada menit ke-90+1.

Namun, setelah perpanjangan waktu dan akhirnya ditentukan dengan adu penalti, Yunani gagal ke perempat final karena kalah 3-5 dalam drama tersebut.

3. Ghana (2010)

Setelah berhasil ke 16 besar pada Piala Dunia 2006, Ghana kembali membuat kejutan dengan berhasil melangkah ke perempat final Piala Dunia 2010.

Itu kali pertama bagi Ghana ke perempat final dalam sejarah mereka di ajang Piala Dunia. Pada Piala Dunia 2010 pula, Ghana menjadi satu-satunya tim asal Afrika yang berhasil melangkah ke fase tersebut.

Laga perempat final, mempertemukan Ghana vs Uruguay. Laga ini diingat dengan kontroversi ketika penyerang timnas Uruguay, Luis Suarez, memblok bola tembakan pemain Ghana, Adiyiah.

Wasit pun memberikan kartu merah kepada Luis Suarez dan memberikan hadiah penalti untuk Ghana. Tapi, sayang, pemain senior Asamoah Gyan, gagal memanfaatkannya karena bola tembakannya melambung melewati mistar.

Kemudian, dalam drama adu penalti setelah imbang 1-1, Ghana kalah 2-4.

4. Paraguay (2010)

Jelang Piala Dunia 2010 digelar, Paraguay bukanlah tim yang diunggulkan untuk lolos. Berada di Grup F bersama Italia, Slovakia, dan Selandia Baru, Paraguay justru menjungkirbalikkan prediksi.

Tim ini lolos dengan status juara grup. Yang membuat mereka terlihat sebagai kejutan karena Italia justru berada di dasar klasemen grup yang berarti gagal ke fase knockout.

Rapor Paraguay di fase grup tersebut pun minim: sekali menang dan dua kali imbang dari tiga laga fase grup.

Mereka kemudian lolos ke perempat final setelah di 16 besar mengalahkan Jepang. Namun, langkah mereka terhenti di perempat final karena kalah dari Spanyol yang di Piala Dunia itu kemudian tampil sebagai juara.

5. Senegal (2002)

Era timnas Senegal yang mengejutkan dunia pada Piala Dunia 2002. Pada Piala Dunia inilah, di bawah komando pelatih Bruno Metsu, nama Senegal menjadi buah bibir.

Senegal pada Piala Dunia tersebut tampil dengan status sebagai debutan di ajang terbesar sepak bola ini.

Dan, pertandingan pertama fase grup, Senegal kali pertama mencuri perhatian besar karena mereka mengalahkan Prancis, 1-0.

Kemenangan tersebut menjadi kejutan besar karena yang mereka kalahkan adalah tim juara bertahan Prancis.

Senegal kemudian lolos ke 16 besar hingga perempat final sebelum langkah mereka dihentikan Turki.

6. Turki (2002)

Turki yang mengakhiri langkah Senegal di Piala Dunia 2002. Kisah Turki di Piala Dunia kali itu menjadi cerita lain yang menarik.

Sosok Rustu Recber di bawha mistar menjadi salah satu penampilan menarik karena mengenakan tanda atau coreng hitam di kedua bawah matanya.

Turki juga tampil dengan sejumlah pemain bintang pada masa itu seperti Emre Belozoglu, Okan Buruk, Umit Daval, Hakan Sukur, dan Hasan Sas.

Mereka berhasil menerobos hingga semifinal meski kemudian kalah dari Brasil. Turki kemudian menjadi tim yang meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan tuan rumah Korea Selatan.

7. Kroasia (1998 dan 2018)

Foto Davor Suker yang mengibarkan bendera Kroasia salah satu momen iconis yang menandai sejarah Piala Dunia.

Ketika itulah, Kroasia berhasil melangkah hingga semifinal sebelum takluk dari Prancis yang saat itu tampil sebagai juara.

Kroasia berhasil ke semifinal setelah di perempat final mereka menggulung tim raksasa Jerman dengan skor tiga kosong tanpa balas.

Kroasia kemudian mengulangi lagi sukses ini pada Piala Dunia 2018 lalu dengan bintang seperti Luka Modric.

Seperti pada 1998, mereka pun meraih status sebagai peringkat ketiga di Piala Dunia 2018.

8. Kamerun (1990)

Siapa tim asal Afrika yang pernah mencapai perempat final? Kamerun jawabannya. Pada Piala Dunia 1990, Francois Oman-Biyik akan diingat dengan aksinya yang menanduk bola di udara.

Momen itu terjadi pada pertandingan pertama fase grup pada 8 Juni 1990 di Stadion San Siro, gol yang menaklukkan juara bertahan timnas Argentina, 1-0 yang memiliki bintang bernama  Diego Maradona.

Pada PIala Dunia inilah juga diingat dengan tarian Roger Milla saat mencetak dua gol ke gawang Rumania.

Langkah Kamerun hanya sampai perempat final setelah takluk dari Inggris dalam laga perpanjangan waktu.

9. Polandia (1982)

Kejutan Polandia ditandai dengan gol hat-trick yang diciptakan Zbigniew Boniek ke gawang Bulgaria.

Polandia juara grup di putaran kedua (Grup A). Namun, langkah mereka dijegal Italia di semifinal.

Sulit bagi Polandia mengalahkan Italia yang ketika itu sudah tampil "menggila" dengan sosok penyerang bernama Paolo Rossi.

Apalagi, pada laga tersebut, Polandia tidak dapat menurunkan Zbigniew Boniek karena akumulasi kartu.

Polandia akhirnya meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan Prancis, 3-3.

10. Korea Utara (1966)

Piala Dunia 1966 bukan hanya akan selalu diingat sebagai tahun terbaiknya timnas Inggris ketika tim ini tampil sebagai juara, melainkan juga penampilan tim dari Asia, Korea Utara.

Korea Utara pada Piala Dunia tersebut yang mengalahkan Italia di fase grup sekaligus mendepak Gli Azzurri di ajang ini.

Langkah Korea Utara memang hanya sampai perempat final karena kalah dari Portugal.

Hanya, dalam pertandingan tersebut, timnas Korea Utara membuat Portugal yang ketika itu dihuni pemain bintang seperti Eusebio sempat dalam tekanan.

Belum sampai satu menit laga berjalan, Korea Utara sudah berhasil mencetak gol Park Seung-zin.

Gol ini juga menjadi salah satu gol tercepat dalam sejarah Piala Dunia. Korea Utara bahkan sudah unggul dengan dua gol memasuki menit ke-22.

Hanya empat gol yang diciptakan Eusebio, dua di antaranya dari penalti yang membedakan pertandingan ini.

Kejutan Lainnya

Demikianlah 10 tim yang paling mengejutkan dalam sejarah Piala Dunia. Tentu saja, ada sejumlah tim-tim lain yang juga pantas untuk ditampilkan.

Pada Piala Dunia 1994 contohnya, tim seperti Bulgaria, Rumania, Swedia, dan tentu Nigeria, tampil sebagai tim yang mampu membuat kejutan.

Lalu di Piala Dunia 1986 ada Maroko yang saat itu disebut punya Golden Generation. Pada PIala Dunia itu pula Meksiko juga tampil sebagai tim kejutan.

Sedangkan pada Piala Dunia 1974 ada Jerman Timur. Tim Jerman Timur tergabung di grup yang sama dengan tuan rumah, Jerman Timur.

Pada laga fase grup, Jerman Timur mampu menang atas Jerman Barat dengan satu gol tanpa balas. Mereka lolos sebagai juara grup.

Di putaran kedua, mereka sempat menahan timnas Argentina dengan skor 1-1.

Berita Piala Dunia Lainnya:

Kisah Dua Saudara di Piala Dunia 2022, Inaki Williams di Tim Ghana dan Nico Williams di Spanyol

Ini Alasan Bintang Shonan Belmare Shuto Machino Masuk Skuad Piala Dunia 2022

Source: Sky Sports

RELATED STORIES

Profil Tim Grup A Piala Dunia 2022: Qatar

Profil Tim Grup A Piala Dunia 2022: Qatar

Berikut ini kekuatan timnas Qatar yang merupakan tuan rumah Piala Dunia 2022.

VIDEO: Aksi Lionel Messi dan Angel Di Maria saat Bawa Argentina Pukul UEA 5-0

VIDEO: Aksi Lionel Messi dan Angel Di Maria saat Bawa Argentina Pukul UEA 5-0

Video Lionel Messi dan Angel Di Maria dari balik layar saat bawa Argentina cukur UEA 5-0 pada Rabu (16/11/2022).

10 Laga Seru di Fase Grup Piala Dunia 2022

10 Laga Seru di Fase Grup Piala Dunia 2022

Ada 10 pertandingan menarik yang wajib ditonton dalam fase grup Piala Dunia 2022 yang akan digelar mulai Minggu (20/11/2022).

Otoritas Data Uni Eropa Sarankan Fans Tidak Unduh Aplikasi Piala Dunia 2022 Bikinan Qatar

Otoritas Data Uni Eropa Sarankan Fans Tidak Unduh Aplikasi Piala Dunia 2022 Bikinan Qatar

DPAs Uni Eropa memperingatkan fans sepak bola untuk tidak mengunduh aplikasi Piala Dunia 2022 bikinan Qatar karena berisiko.

Piala Dunia 2022: Qatar Resmi Larang Bir dan Minuman Beralkohol di Stadion

Piala Dunia 2022: Qatar Resmi Larang Bir dan Minuman Beralkohol di Stadion

Qatar resmi melarang bir dan minuman beralkohol lainnya di Stadion tempat digelarnya Piala Dunia 2022.

Piala Dunia 2022: Wasit Italia Daniele Orsato Bakal Pimpin Laga Pembuka Qatar vs Ekuador

Piala Dunia 2022: Wasit Italia Daniele Orsato Bakal Pimpin Laga Pembuka Qatar vs Ekuador

Wasit Italia, Daniele Orsato akan memimpin pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 antara Qatar vs Ekuador.

Link Live Streaming Opening Ceremony Piala Dunia 2022

Link Live Streaming Opening Ceremony Piala Dunia 2022

Link Live Streaming Opening ceremony Piala Dunia 2022 yang akan digelar pada 20 November 2022 sekitar pukul 21.00 WIB.

Piala Dunia 2022: Profil Pelatih Qatar Felix Sanchez, Penganut Sepak Bola Gaya Johan Cruyff

Piala Dunia 2022: Profil Pelatih Qatar Felix Sanchez, Penganut Sepak Bola Gaya Johan Cruyff

Mengenal lebih dekat Felix Sanchez Bas, pelatih Timnas Qatar yang mengawali kariernya di La Masia. Pria asli Catalan ini juga merupakan penganut filosofi Johan Cruyff.

Piala Dunia 2022: Hal Yang Perlu Anda Ketahui soal Opening Ceremony

Opening Ceremony Piala Dunia 2022 akan berlangsung sesaat sebelum laga perdana antara Qatar dan Ekuador.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Turnamen Basket 1x1 Putri

Basketball

Indonesia Masuk Top 5 Negara yang Gemar Olahraga Basket

Berdasarkan data FIBA, Indonesia ada di peringkat keempat sebagai negara yang warganya hobi bermain bola basket.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 05:47

bang jay venezia

National

Sama-sama Main Penuh di Klub, Jay Idzes dan Calvin Verdonk Beda Nasib

Jay Idzes membawa Venezia FC menang di Serie A, sementara Calvin Verdonk kalah telak bersama NEC Nijmegen dalam lanjutan Eredivisie.

Teguh Kurniawan | 22 Dec, 21:32

Sepak bola wanita Indonesia. (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Semarang Tutup Rangkaian Kompetisi Sepak Bola Wanita Usia Dini dari Milklife di Tahun Ini

Milklife Soccer Challange menyasar delapan kota yakni Kudus, Surabaya, Jakarta Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Semarang.

Gangga Basudewa | 22 Dec, 20:58

Luis Diaz merayakan gol yang diciptakannya bersama rekan setimnya yang memberikan assist, Trent Alexander-Arnold. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Hasil Tottenham Hotspur vs Liverpool: Hujan Gol, The Reds Menang 6-3

Liverpool menang 6-3 atas tuan rumah Tottenham Hotspur dalam laga Liga Inggris 2024-2025, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 18:31

Indonesia Pingpong League 2024.

Other Sports

Juara IPL 2024, Onic Sport dan Arwana Jaya Bakal Dikirim ke Turnamen di Thailand

Onic Sport menjuarai sektor putra Indonesia Pingpong League (IPL) 2024, sementara Arwana Jaya keluar sebagai kampiun kategori putri.

Nizar Galang | 22 Dec, 17:23

Penyerang Real Madrid, Rodrygo Goes. (Jovi Arnanda/Skor.id).

La Liga

Hasil Real Madrid vs Sevilla: Los Blancos Menang 4-2, Dekati Atletico Madrid

Real Madrid menang 4-2 atas Sevilla dalam laga La Liga 2024-2025, mereka kini ke posisi kedua mendekati Atletico Madrid, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 17:17

Liga Nusantara 2024-2025 atau Liga 3 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Liga Nusantara 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Nusantara 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 22 Dec, 16:06

Bintang Bournemouth, Justin Kluivert, mencatat rekor penalti dalam satu laga Liga Inggris. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Inggris

Hasil Manchester United vs Bournemouth: Setan Merah Luluh Lantak, Kalah 0-3

Manchester United takluk 0-3 dari Bournemouth dalam laga Liga Inggris 2024-2025, Minggu (22/12/2024) malam WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Dec, 16:00

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 22 Dec, 15:53

Barito Putera

Liga 1

PSM Turunkan 12 Pemain di Lapangan, Barito Putera Bakal Protes

Barito Putera bakal melayangkan protes resmi ke PSSI dan PT LIB terkait pelanggaran PSM Makassar yang tampil dengan 12 pemain.

Teguh Kurniawan | 22 Dec, 15:46

Load More Articles