- Berikut profil pelatih Tim Nasional Qatar, Felix Sanchez Bas.
- Dia mengawali karier kepelatihannya di La Masia saat berusia 21 tahun.
- Felix Sanchez merupakan penganut sepak bola gaya Johan Cruyff.
SKOR.id - Piala Dunia 2022 akan menjadi tantangan utama untuk mantan pelatih La Masia dan peraih gelar Piala Asia 2019 ini.
Dia adalah Felix Sanchez Bas, pria kelahiran 13 Desember 1975, yang pernah melatih akademi Barcelona atau yang terkenal dengan nama La Masia. Felix Sanchez merupakan salah satu penganut metode Johan Cruyff dengan tiki-takanya.
Di usianya yang baru 21 tahun, Felix Sanchez tiba di La Masia seiring kepergian pria asal Belanda di institusi tersebut.
Dia bekerja di La Masia selama satu dekade, sampai bergabung di Aspire Academy (pusat olahraga performa tinggi terbesar di dunia) pada 2006 dipimpin oleh Josep Colomer untuk mendapatkan gaya permainan yang lebih dekat dengan Blaugrana.
Felix Sanchez akhirnya berlabuh di Doha pada 2013 dan setelah melatih Timnas Qatar di dua jenjang usia, pria kelahiran Barcelona ini ditunjuk menukangi tim senior pada 3 Juli 2017, menggantikan Jorge Fossati.
Keputusan Federasi Sepak Bola Qatar (QFA) memilih Felix Sanchez sebagai pelatih bukan tanpa alasan. Saat menakhodai tim U-19, dia berhasil membawa tim juara Piala Asia U-19.
Kepercayaan QFA dibayar lunas oleh Felix Sanchez dengan meraih titel Piala Asia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pada 2019.
Gelar mayor pertama itu diraih dengan memenangi semua pertandingan sepanjang turnamen, melesakkan total 19 gol dan hanya sekali kemasukan. Ini bisa dibilang menjadi modal untuk tampil di turnamen sepak bola terbesar dunia yang akan diselenggarakan di tanah sendiri.
"Kami tahu siapa kami. Saya ingin bermain seperti Barcelona, seperti tim Pep Guardiola, yang membuat saya sangat menikmatinya," kata Felix Sanchez.
"Tapi dalam sepak bola Anda tidak bisa copy dan paste. Kami tidak memiliki kualitas atau pengalaman. Yang Anda usahakan adalah tim Anda dominan, mendominasi transisi, tapi kami sadar bahwa beberapa kali kami menghadapi tim dengan kualitas superior di beberapa aspek dan kami tak bisa melakukan apa yang kami inginkan.
Tujuan sang pelatih adalah mengkonsolidasikan evolusi tim yang, selain menjadi juara Piala Asia 2019, juga berpartisipasi dalam Copa America, Piala Emas, dan Piala Arab.
"Saya pikir ini bisa menjadi Piala Dunia Terbaik dalam sejarah. Faktanya, asaya pikir ini akan terjadi karena banyak faktor cuaca dan jarak antar lapanga," Felix Sanchez menegaskan.
Ini akan menjadi pengalaman pertama Qatar tampil di Piala Dunia, setelah mereka memenangkan bidding tuan rumah pada 2010 silam.
Qatar akan berbagi Grup A dengan Senegal, Ekuador, dan Belanda. Sebagai tim debutan, ini akan menjadi tantangan berat bagi tim besutan Felix Sanchez Bas. Namun pengalamannya melatih di berbagai jenjang usia membuat pelatih 46 tahun ini optimistis.
"Saya melatih sepak bola dari segala usia, dan telah mendapat pengalaman baru dan beragam di semua tahap," dia meyakinkan.
Sampai saat ini, pelatih asal Catalan tersebut telah memimpin total 138 pertandingan dalam kariernya, dengan 65 kemenangan, 28 kali seri dan 45 kekalahan, dengan 53,86 persen rasio kemenangan.
Khusus di tim senior, dia memimpin 84 pertandingan, 44 kali menang, 16 imbang dan 24 kalah.
Profil Felix Sanchez Bas
Nama lengkap: Felix Sanchez Bas
Tanggal lahir: 13 Desember 1975
Pengalaman melatih
1996-2006 La Masia
2006-2013 Aspire Academy
2013-2017 Qatar U-19
2017-2020 Qatar U-23
2017-sekarang Qatar
Berita Piala Dunia 2022 Lainnya
Mengintip Opening Ceremony Piala Dunia 2022
Piala Dunia 2022: Qatar Resmi Larang Bir dan Minuman Beralkohol di Stadion