SKOR.id – Serial dokumenter Netflix yang memiliki skor Rotten Tomatoes 100%, Simone Biles Rising, menjadi lebih emosional dan berdampak satu bulan setelah dirilis karena penampilan sang pesenam di Olimpiade Paris 2024.
Pesenam Amerika Serikat (AS) paling berprestasi, Simone Biles, secara luas dianggap sebagai pesenam terbaik sepanjang masa. Tidak mengherankan saat rilis serial dokumenter Netflix tentang dirinya, Simone Biles Rising, pujian tinggi langsung dilayangkan para kritikus dan penonton.
Dua episode di bagian 1 (season 1) menguraikan keputusan kontroversial Simone Biles untuk mundur dari Olimpiade Tokyo karena mengalami twisties – sebuah fenomena berbahaya saat seorang pesenam kehilangan koneksi dan kesadaran akan tubuhnya saat berada di udara.
Namun, serial dokumenter yang menginspirasi ini juga menunjukkan upayanya untuk kembali ke kompetisi senam dunia. Simone Biles Rising semakin mengharukan setelah melihat kesuksesannya di Olimpiade 2024.
Episode terakhir Simone Biles Rising bagian 1 menampilkan persiapan Simone Biles menuju kualifikasi Olimpiade yang memberikan wawasan menarik tentang dunia senam kompetitif.
Sebulan sejak serial dirilis (17 Juli 2024), Simone Biles telah berkompetisi di Olimpiade 2024, dijuluki sebagai anak yang kembali. Dari lima final senam wanita yang diikutinya, Biles berhasil meraih tiga medali emas dan satu medali perak. Ia hanya gagal di nomor balok keseimbangan.
Ini jelas pencapaian luar biasa buat seorang pesenam yang telah mundur dari Olimpiade Tokyo.
Biles sekarang memiliki total 11 medali Olimpiade – 7 di antaranya adalah emas – yang merupakan medali terbanyak di antara pesenam AS mana pun.
Di Paris 2024, pesaing terbesar Simone Biles tak lain Rebeca Andrade. Kendat Biles mengoleksi lebih banyak emas, ia dipaksa menerima perak oleh pesenam asal Brasil itu di nomor senam lantai.
Itulah sebabnya Biles dan rekannya Jordan Chiles memuji Andrade – yang di Olimpiade Paris 2024 merebut 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu – yang menunjukkan kerendahan hati dan sportivitas yang luar biasa. Perjalanan menuju kompetisi ini kemungkinan besar akan berlanjut di Simone Biles Rising bagian 2.
Terlepas dari apakah Simone Biles akan kembali atau tidak ke Olimpiade usai Tokyo 2020, keputusannya untuk mundur patut diacungi jempol karena permasalahan kesehatan mental bukanlah lelucon. Dia mengutamakan kebutuhan mentalnya meskipun mengetahui reaksi dunia yang akan dia hadapi atas keputusannya.
Namun kesuksesan Biles di Olimpiade Paris membuat keputusannya di Tokyo semakin menginspirasi karena menunjukkan bahwa trauma tidak harus menjadi akhir dari seseorang.
Dalam serial dokumenter Simone Biles Rising, Biles menjelaskan bahwa ia memulai dari awal lagi setelah mengalami kesulitan karena traumanya – sebuah prestasi yang menantang bagi siapa pun, terutama Biles, yang sedang berada di puncak kariernya.
Dengan terapi, ketahanan, dan pelatihan, ia membangun dirinya kembali menjadi pesenam Amerika yang paling berprestasi dalam sejarah Olimpiade dan pesenam paling berprestasi dalam sejarah Kejuaraan Dunia, sebuah kompetisi yang diuraikan dalam Simone Biles Rising.
Selain itu, dalam wawancara dengan NBC, Biles menggambarkan pengalamannya di Olimpiade Paris lebih bahagia daripada sebelumnya. Biles pun mengaku bangga pada dirinya sendiri dalam konferensi pers. Perasaannya terhadap kompetisi 2024 membuat keputusannya di Tokyo semakin mengharukan.
Dengan mengambil langkah mundur, Simone Biles mencapai titik di mana dia dapat menemukan kembali gairah dalam olahraganya, sesuatu yang dapat dipelajari semua orang. Pada akhirnya, Biles akan membuat sejarah tidak hanya sebagai pesenam terhebat sepanjang masa tetapi juga sebagai teladan pentingnya kesehatan mental.