SKOR.id – Italia kini sedang berduka karena wafatnya seorang tokoh besar mereka, Silvio Berlusconi, mantan Perdana Menteri Italia yang juga mantan Presiden AC Milan.
Kita mungkin tahu tentang karier politik Berlusconi (konservatif), urusan bisnisnya (buram), dan bahkan situasi perkawinannya (tegang).
Tapi, bagaimana halnya dengan selera seni Silvio Berlusconi? Terdengar sepele, namun ini adalah pertanyaan yang penting.
Hal itu karena para pendukung mantan Perdana Menteri Italia ini suka mempromosikan pemimpin mereka sebagai orang yang memiliki selera dan memiliki pribadi yang halus.
Pertanyaan tersebut pun terjawab beberapa tahun lalu, sekitar tahun 2006. Ketika masih menjadi Perdana Menteri, warga terkaya di Italia ini menyempatkan diri mengambil cuti.
Berlusconi kemudian meluncur ke Maastricht untuk menghadiri Pameran Seni Rupa Eropa (TEFAF).
Etika itu, Berlusconi diapit oleh penasihat pilihannya, seorang pemilik galeri dan pakar Old Masters, Cesare Lampronti.
Ia diperkirakan telah membelanjakan sekitar 1 juta euro hingga 1,5 juta euro untuk membeli karya seni dalam pameran TEFAF itu.
Atau kalau dirupiahkan, berkisar antara Rp16 miliar-Rp24 miliar, yang artinya cukup untuk membeli beberapa Supercar mewah.
Kecintaannya terhadap karya seni tentunya sejalan dengan konservatisme Berlusconi.
Bahwa, ia menjadi penggemar berat pelukis ternama Italia, Canaletto dan, tentu saja, lanskap air Venesia pada umumnya.
Pada kesempatan tersebut Berlusconi berhasil membeli sepasang lukisan lagi. Keduanya dilukis oleh pelukis abad ke-18 yang kurang terkenal, Apollonio Domenichini.
Dengan model yang sama, ia meraup dua lanskap pedesaan di sekitar Roma oleh seniman Flemish Jan Frans Van Bloemen yang kariernya membentang pada abad ke-17 dan ke-18.
Berlusconi juga memutuskan untuk berinvestasi dalam sebuah karya pada periode yang sama oleh master lukis Italia, Giovanni Odazzi.
Lebih bisa diperdebatkan, dia lebih tertarik dengan kanvas yang dilukis pada tahun 1913 oleh Franz van Holder pasca-Impresionis Belgia.
Ada yang mengatakan bahwa lukisan itu sentimental, judulnya adalah Fragrant Evening atau Parfum du Soir.
Bagaimana halnya dengan seni kontemporer? Tampaknya tidak terlalu sesuai dengan selera Berlusconi.
Namun, dia pernah mengambil lukisan perunggu prajurit Afrika, yang dibuat oleh seniman Belanda, Willem Lenssinck.
Dilihat dari situs web-nya, karya Lenssinck kuat pada humor nakal. Lukisan yang dibeli Berlusconi disebut sebagai Guardian X.