SKOR.id - Silvio Berlusconi telah pergi untuk selamanya pada Senin (12/6/2023). Pria yang meninggal dalam usia 86 tahun ini telah meninggalkan jejak yang istimewa di AC Milan.
Silvio Berluconi yang merupakan Perdana Menteri Italia antara 1994 dan 2011 membawa AC Milan sukses baik di level domestik (Italia) maupun di level Eropa.
Selama 31 tahun dalam era Silvio Berlusconi (sejak 1986 hingga 2017), AC Milan total telah meraih 29 gelar (trofi).
Silvio Berlusconi menjadi pemilik AC Milan pada 20 Februari 1986. Dari saat itulah, Silvio Berlusconi membuat I Rossoneri menjadi kekuatan besar di dunia.
Tentu saja, banyak momen yang telah dilalui AC Milan bersama Silvio Berlusconi selama 31 tahun tersebut.
Berikut ini, Skor.id merangkum lima momen terbaik Silvio Berlusconi bersama AC Milan:
1. Mengangkat Arrigo Sacchi sebagai Pelatih
Keputusan Silvio Berlusocni ketika mengangkat atau memutuskan Arrigo Sacchi menjadi pelatih AC Milan yang paling kontroversial.
Pilihan Silvio Berlusconi kepada Arrigo Sacchi mendapatkan banyak kritik karena Arrigo Sacchi dinilai bukanlah sosok yang memiliki pengalaman baik sebagai pemain apalagi sebagai pelatih.
Banyak yang menilai, Arrigo Sacchi tidak akan sukses. Namun, Arrigo Sacchi tetap terpilih sebagai pelatih AC MIlan pada 1987 dengan dukungan penuh Silvio Berlusconi.
Hasilnya, sungguh di luar dugaan. Arrigo Sacchi justru mampu membawa AC Milan meraih gelar Liga Italia pada musim pertamanya, sekaligus gelar pertama domestik I Rossoneri setelah paceklik gelar selama 9 tahun.
2. Gelar Piala (Liga) Champions 1988-1989
Selain sukses membawa AC Milan kembali meraih gelar Liga Italia, sukses I Rossoneri juara Piala (Liga Champions) pada 1988-1989, juga momen terbaik dalam kepemimpinannya sebagai Presiden AC Milan.
Sukses tersebut diraih ketika AC Milan menang 4-0 atas Steaua Bucuresti dalam final yang digelar di Barcelona.
Ketika itu, AC Milan dengan bintang seperti Marco van Basten dan Ruud Gullit, yang mencetak dua gol lawan klub asal Rumania tersebut.
Momen tersebut akan diingat karena Silvio Berlusconi pun turun ke lapangan untuk merayakan gelar tersebut dengan para pemainnya setelah laga berakhir.
Ketika itu, sepak bola Italia pun tengah menjadi salah satu yang terkuat di Eropa dan ini membuat AC Milan berada dalam momen terbaik pada sepak bola masa itu.
3. Kemenangan di Final atas Barcelona pada 1993-1994
Sukses AC Milan di bawah kepemimpinan Silvio Berlusconi semakin kuat. Kali ini diteruskan oleh pelatih Fabio Capello.
Bersama Fabio Capello, AC Milan ketika itu pun mendapatkan julukan Gli Invicibili alias tim yang tidak terkalahkan setelah mereka mencatat 58 lga beruntun tanpa terkalahkan.
Bahkan, jelang final lawan Barcelona, AC Milan diadang badai cedera dengan absennya Marco van Basten dan Gianluigi Lentini karena cedera.
Sementara itu, Franco Baresi dan Alessandro Costacurta tidak dapat tampil karena sanksi.
Mereka tampil di final menghadapi Barcelona yang ketika itu memiliki bintang dunia seperti Hristo Stoichkov, Romario, dan pemain muda saat itu yang bernama Pep Guardiola.
Dengan situasi tersebut, AC Milan tetap mampu meraih kemenangan. Kemenangan ini juga membuktikan kepercayaan total Silvio Berlusconi kepada para pemain dan pelatihnya saat itu.
4. Kemenangan Besar dalam Derby della Madonnina pada 2001
Duel klub sekota atau Derbi menjadi salah satu momen terbaik pula dalam karier kepemimpinan Silvio Berlusconi sebagai presiden AC Milan.
Laga duel sekota yang disebut dengan Derby della Madonnina ini kerap berakhihr dengan skor yang ketat atau tipis. Namun, tren tersebut berubah tepatnya pdaa 11 Mei 2001.
Ketika itu, AC Milan tampil sebagai pemenang dengan skor 6-0 atas Inter MIlan.
Skor tersebut sekaligus sebagai yang terbesar dalam sejarah Derby della Madonnina di Stadion San Siro (Giuseppe Meazza).
Dalam laga tersebut, Gianni Comandini mencetak dua gol, Federico Giunti, Serginho, dan dua gol lagi dari Andriy Shevcheniko memberikan kemenangan bersejarah bagi AC Milan.
Bagi fans Inter Milan, momen kekalahan tersebut masih sebagai laga yang menakutkan untuk diingat bagi mereka.
5. Pembalasan di Athena pada 2007
AC Milan pernah mengalami kekalahan yang menyakitkan di final Liga Champions, tepatnya di Stadion Ataturk, Istanbul, Turki, lawna Liverpool.
Pada laga tersebut, AC MIlan yang sempat unggul 3-0 justru mampu dikejar oleh Liverpool hingga akhirnya kalah dalam adu penalti, 2-3.
Namun, dua tahun kemudian, mereka berhasil melakukan pembalasan tepatnya di Stadion Olympic, Athena, pada 23 Mei 2007. Dalam final tersebut, AC Milan menang 2-1 lewat dua gol yang diciptakan Filippo Inzaghi.
Saat itu, AC MIlan berada di bawah asuhan Carlo Ancelotti dengan bintang seperti Kaka dan Andrea Pirlo.