- Kritik kontroversial yang dilontarkan Haruna Soemitro untuk Shin Tae-yong ternyata tak memengaruhi sikap PSSI.
- Haruna Soemitro mengatakan, Shin Tae-yong adalah pelatih yang gagal karena tak bisa membawa timnas Indonesia juara.
- Namun, PSSI justru tetap memercayai Shin Tae-yong untuk melatih timnas Indonesia dan siap memberikan perpanjangan kontrak.
SKOR.id – Keputusan akhir PSSI justru bertolak belakang dengan kritik keras yang dilontarkan oleh Haruna Soemitro kepada Shin Tae-yong.
Sebelumnya, anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro, melontarkan kritik kepada pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Yakni dalam sebuah rapat internal yang dihadiri sejumlah petinggi federasi, termasuk Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Hadir pula Waketum PSSI Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Wasekjen Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik Indra Sjafri, serta dua anggota Exco lainnya Endi Erawan dan Vivin Sungkono.
Saat memberikan pendapat dalam forum itu, Haruna mengkritik performa Shin Tae-yong terkait hasil yang diraih timnas Indonesia pada Piala AFF 2020.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengatakan bahwa hasil rapat internal PSSI terkait nasib Shin Tae-yong justru bertolak belakang dengan kritik yang disampaikan Haruna Soemitro.
Ia menyebut, keputusan yang diambil oleh federasi bersifat kolektif kolegial. Dengan demikian, keputusan yang telah disepakati bersama harus dihargai oleh seluruh pihak.
Setelah melalui berbagai tahap, PSSI memutuskan untuk tetap memberi kepercayaan kepada pelatih asal Korea Selatan itu untuk menakhodai timnas Indonesia.
"Dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai keputusan yang bersifat kolektif kolegial," kata Yunus Nusi melalui rilis yang diterima Skor.id, Senin (17/1/2022).
"Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai dengan kontrak," ia melanjutkan.
Bahkan, Yunus Nusi menyebut bahwa PSSI tak menutup kemungkinan untuk melanjutkan kontrak Shin Tae-yong andaikan prestasi timnas Indonesia terus membaik.
"Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak Shin Tae-yong apabila performa timnas terus meningkat," tegas Yunus Nusi.
Adapun dalam sebuah wawancara bersama salah satu media nasional, Haruna menyebut Shin Tae-yong tak ubahnya seperti pelatih-pelatih timnas Indonesia sebelumnya yang gagal mempersembahkan gelar juara.
Haruna mengatakan, proses adalah hal yang tidak penting, karena yang menjadi ukuran utama adalah hasil akhir, yaitu prestasi berupa gelar juara.
Menurut Direktur Madura United itu, kalau timnas Indonesia hanya mampu menjadi runner-up Piala AFF 2020, maka tak ada bedannya dengan lima hasil serupa yang dirah skuad Garuda selama ini.
"Tidak penting itu sebuah proses. Yang paling penting adalah hasil. Apa pun latihannya, kalau tidak juara ya belum bisa dikatakan juara," kata Haruna.
"Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Jadi, kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi," ia melanjutkan.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita Timnas Indonesia lainnya:
Saddam Ghaffar Bicara soal PSS Sleman dan Timnas Indonesia Pascaoperasi Lutut
EKSKLUSIF Bagus Kahfi: Best XI Timnas Indonesia Pilihan Sang Striker Jong Utrecht
EKSKLUSIF Bagus Kahfi: Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong dan Peluang di Piala Dunia U-20 2023