- Pelatih PSIM Yoygakarta, Seto Nurdiyantoro, membebaskan pemainnya untuk menentukan sikap selama kompetisi diliburkan.
- Kebebasan dari Seto Nurdiyantoro itu terkait dengan pilihan untuk menentukan latihan secara mandiri atau tidak dari pemain PSIM.
- Sebab, Seto berpandangan bahwa latihan secara mandiri merupakan kebutuhan pesepak bola, alih-alih sebagai kewajiban.
SKOR.id - Seto Nurdiyantoro selaku pelatih PSIM Yogyakarta memiliki gaya berbeda saat memantau anak asuhnya selama kompetisi Liga 2 2020 diliburkan.
Sejumlah pelatih tetap memberikan program latihan kepada para pemain saat berada di rumah.
Beberapa di antaranya meminta pemain untuk mengirimkan video rekaman saat mereka berlatih secara mandiri.
Baca Juga: Bukan Seto Nurdiyantoro, Nama Aslinya Seta Nurdiyantara
Namun, Seto memilih cara pandang yang berbeda. Pelatih berusia 45 tahun itu memberikan kebebasan kepada pemain Laskar Mataram perihal latihan mandiri.
Menurut Seto, latihan secara mandiri merupakan kebutuhan bagi pesepak bola profesional.
Baca Juga: PSSI Bakal Potong Gaji Pelatih Timnas Indonesia
Karenanya, ia memberikan pilihan kepada Ichsan Maulana dan kawan-kawan apakah mereka tetap berlatih atau tidak.
"Saya kembalikan saja ke pemain apakah mau latihan mandiri atau tidak. Toh itu juga demi kebaikan mereka sendiri nanti saat kembali ke klub," kata Seto.
"Latihan mandiri lebih pada penjagaan kebugaran dan fisik. Tidak ada latihan berat yang kami berikan ke pemain selama di rumah," katanya menambahkan.
Baca Juga: Seto Nurdiyantoro Kerja Sama Lagi dengan Pemain Terbaik Liga 2 2018
Pelatih yang sukses antarkan PSS Sleman promosi ke Liga 1 itu sebetulnya juga telah memberikan program latihan mandiri.
Namun, saat ini program latihan tersebut tak dilanjutkan. Kendati demikian, tim pelatih Laskar Mataram tetap mengingatkan pemainnya untuk tetap menjaga kondisi fisik selama kompetisi diliburkan.
"Sekarang, kami hanya mengingatkan soal penjagaan stamina saja," ujar eks gelandang timnas Indonesia itu.
Baca Juga: Kisah Agus Fauzan, Wasit Liga 1 2020 yang Jadi Tenaga Medis Virus Corona
Sebelumnya, lewat Surat Keputusan (SK) bernomor 48/SKEP/III/2020, Jumat (27/3/2020), PSSI menyatakan Liga 1 dan Liga 2 2020 ada dalam status darurat virus corona.
PSSI menetapkan Maret hingga Juni 2020 sebagai keadaan force majeure karena Indonesia sedang darurat bencana terkait penyebaran virus corona.