SKOR.id – Dimulainya Piala Asia AFC 2023, Jumat (12/1/2024) kemarin, menandai kembalinya Saboog, Tmbki, Freha, Zkriti dan Traeneh – keluarga hewan pengerat gurun yang pertama kali terungkap ke dunia sebagai wajah turnamen yang sama pada 2011, yang juga diselenggarakan oleh Qatar.
Katara Studios yang berbasis di Qatar menghidupkan lagi karakter-karakter tersebut melalui animasi yang terinspirasi anime dan komposisi musik orisinal yang merayakan warisan sepak bola dalam kontennya.
Awalnya dirancang oleh seniman Qatar Ahmed Al Maadheed, karakter-karakter tersebut mencerminkan budaya dan pemandangan alam Qatar.
Bagi Fahad Al Kuwari, direktur kreatif di balik animasi tersebut, visinya adalah menciptakan konsep yang menyenangkan namun penuh nostalgia. Sineas asal Qatar ini juga terlibat dalam menghidupkan maskot resmi Piala Dunia FIFA Qatar 2022, La’eeb.
“Prioritas kami adalah menonjolkan karakteristik keluarga maskot dengan gaya yang membangkitkan kenangan Piala Asia 2011 sekaligus menginspirasi kegembiraan untuk masa depan,” kata Al Kuwari, seperti dikutip thepeninsulaqatar.com.
“Anime sangat populer di Qatar dan kami ingin memadukan unsur-unsurnya ke dalam karya ini, sehingga dapat diterima oleh anak-anak dan orang dewasa di seluruh benua.”
Artis Qatar lainnya Dana Al Meer adalah penyanyi dan penulis lagu di balik komposisi musik asli yang melengkapi karya animasi maskot Piala Asia 2023. Al Meer terkenal karena penampilannya pada upacara pembukaan dan penutupan Piala Dunia FIFA 2022.
Bagi Al Meer, menjadi bagian dari lagu maskot memberinya kesempatan untuk menciptakan lagu yang dapat menginspirasi generasi baru penggemar sepak bola.
“Lirik lagunya berpusat pada dorongan dan pentingnya ketekunan dan harapan. Kami ingin penonton muda merasakan kegembiraan dan sensasi yang sama seperti saat menonton kartun lama,” tutur Al Meer.
“Kami berharap pekerjaan kami mendorong pertukaran budaya di antara para penggemar di seluruh benua.”
Sebagai otak kreatif di balik maskot Piala Asia 2023, Ahmed Al Maadheed yakin bahwa penampilan baru dari karakter-karakter tersebut kali ini juga akan memberikan kesan yang mendalam di kalangan penggemar sepak bola.
Al Maadhed juga sangat menyadari pentingnya budaya maskot resmi dalam bertindak sebagai utusan budaya bagi negara tuan rumah.
“Maskot kami diciptakan tidak hanya untuk mempromosikan turnamen, tetapi juga untuk memberi penghormatan kepada budaya Qatar,” ujarnya.
“Karakternya menyerupai rumah tangga tradisional di Qatar, menandakan pentingnya nilai-nilai kekeluargaan sebagai bagian inti dari identitas kita semua. Kami ingin anak-anak dan keluarga menjadi bagian dari turnamen ini dan melestarikan budaya sepak bola.”
Bagi Hassan Al Kuwari, Direktur Eksekutif Pemasaran dan Komunikasi Komite Penyelenggara Lokal (LOC) Piala Asia AFC Qatar 2023, kembalinya maskot tersebut menandai babak lain dalam sejarah kesuksesan Qatar dalam menjadi tuan rumah acara olahraga besar.
“Kesempatan menjadi tuan rumah Piala Asia adalah mimpi yang terwujud sekali lagi. Lagu maskot ini merupakan penghormatan yang pantas untuk warisan kami.
“Ini menginspirasi penggemar untuk menghidupkan kembali kenangan lama mereka dan membangun kenangan baru, saat kita berkumpul untuk merayakan pertandingan indah ini sekali lagi.”
Maskot Piala Asia AFC Qatar 2023 adalah Saboog, Tmbki, Freha, Zkriti dan Traeneh. Setelah pertama kali tampil pada 2011, mereka kini digambarkan telah beranjak dewasa, matang, dan kini siap menghadapi Piala Asia edisi ke-18 ini.
Di antara kelima maskot, Saboog digambarkan sebagai putra tertua keluarga dan berwarna biru. Namanya diambil dari kata yang umum digunakan untuk menyebut jerboa – hewan pengerat asli gurun di Qatar.
Kedua adalah Freha, putri sulung keluarga berwarna merah jambu yang dinamai berdasarkan daerah dengan nama yang sama di utara Qatar.
Yang ketiga adalah Tmbiki, putra bungsu berwarna kuning yang dinamai berdasarkan wilayah Timbic di timur negara itu.
Adapun kedua orangtua mereka adalah Zikriti dan Traeneh, masing-masing ayah yang berkulit hijau dan ibu berkulit ungu. Nama mereka diambil dari Zikrit di barat Qatar, dan Tranaa di utara negara itu.