Sejarah Tercipta, Kirsty Coventry Wanita Pertama yang Jadi Presiden IOC

Rais Adnan

Editor: Rais Adnan

Presiden IOC, Kirsty Coventry. (Foto: Dok. Olympic.org/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id
Kirsty Coventry resmi menjadi Presiden baru IOC menggantikan Thomas Bach. (Foto: Dok. Olympic.org/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

SKOR.id - Sejarah tercipta dengan terpilihnya Kirsty Coventry sebagai presiden baru Komite Olimpiade Internasional (IOC). Ya, Kirsty Coventry, peraih dua medali emas renang Olimpiade asal Zimbabwe (2004, 2008), terpilih sebagai Presiden IOC ke-10 pada Sesi IOC ke-144 di Olympia, Yunani. 

Ia menjadi wanita pertama dan orang Afrika pertama yang memegang jabatan tertinggi di IOC, dengan masa jabatan selama delapan tahun menggantikan Thomas Bach.

Serah terima jabatan dari Thomas Bach kepada Kirsty Coventry dilakukan dalam sebuah upacara simbolis dan emosional di Olympic House, Lausanne, Swiss, Senin (23/6/2025).

Itu bertepatan dengan Hari Olimpiade, yang memang diperingati setiap tanggal 23 Juni untuk mengenang pendirian Olimpiade modern tahun 1894 atas inisiatif Baron Pierre de Coubertin, Bach secara simbolis menyerahkan kunci Olympic House dari satu juara Olimpiade ke juara lainnya — momen yang sarat makna historis. 

Kunci tersebut, dirancang oleh seniman Spanyol André Ricard (yang juga merancang obor Olimpiade Barcelona 1992), pertama kali diserahkan dalam transisi kepemimpinan dari Juan Antonio Samaranch ke Jacques Rogge pada 2001.

Lebih dari 700 tamu undangan — termasuk anggota IOC, atlet, perwakilan Gerakan Olimpiade, organisasi internasional, pemimpin politik, dan staf IOC — menghadiri upacara yang mengharukan. Saat kunci diserahkan, para hadirin memberikan standing ovation.

Standing ovation juga diberikan ketika Thomas Bach menerima Olympic Order in Gold dari Kirsty Coventry. Olympic Order adalah penghargaan tertinggi dari IOC bagi individu yang berjasa luar biasa terhadap gerakan Olimpiade.

Bach pun kini ditunjuk sebagai Presiden Kehormatan IOC Seumur Hidup. Di akhir masa jabatannya, Bach tidak lupa mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya dalam tugas sebagai Presiden IOC.

“Saya tidak pernah berjalan sendirian. Kita telah melakukan reformasi, pembaruan, dan bersatu dalam nilai-nilai yang mendefinisikan Gerakan Olimpiade,” kata Thomas Bach, dikutip dari laman resmi Olimpiade.

“Tanpa kalian semua — atlet, Komite Olimpiade Nasional, federasi internasional, mitra sponsor, pemegang hak siar, serta staf IOC yang dipimpin Direktur Jenderal — Gerakan Olimpiade tak akan berada di titik ini,” tambah mantan atlet anggar Jerman yang memenangi Olimpiade 1976 di Montreal itu.

Bach menekankan bahwa keputusannya untuk tidak melanjutkan jabatan adalah karena keyakinannya.

“Zaman baru membutuhkan pemimpin baru. Dan kalian telah memilih pemimpin baru itu. Seorang yang hidupnya lekat dengan nilai Olimpiade. Kini ia mencetak sejarah: Kirsty Coventry,” tuturnya.

“Ia membawa gaya unik dan perspektif dinamisnya. Suaranya mewakili generasi muda. Saya yakin, mulai besok, Gerakan Olimpiade akan berada di tangan yang tepat. Hati saya dipenuhi rasa syukur, keyakinan, dan kegembiraan. Dengan semangat itulah saya menyerahkan kunci Olympic House kepada Presiden IOC ke-10, Kirsty Coventry,” jelasnya.

Sementara itu, Kirsty Coventry juga berterima kasih kepada Thomas Bach yang telah menjalankan tugas selama 12 tahun sebagai Presiden IOC.

Dia pun menyampaikan visinya selama menjabat Presiden IOC untuk delapan tahun ke depan, bahwa Olimpiade bisa menjadi inspirasi untuk masyarakat dunia.

“(Olimpiade adalah) sebuah platform untuk menginspirasi, mengubah hidup, dan membawa harapan. Ini bukan sekadar ajang olahraga, ini adalah harapan bagi dunia yang sedang terpecah,” katanya.

Dia juga menganalogikan Gerakan Olimpiade sebagai jaring laba-laba.

“Rumit, kuat, dan indah. Tapi jika satu bagian kecil rusak, semuanya melemah. Kita semua adalah bagian dari jaring itu. Kita harus bekerja bersama agar tetap kuat dan mampu terus mewujudkan mimpi generasi mendatang.”

“Saya sangat terhormat bisa menjalani perjalanan ini bersama kalian semua. Saya tak sabar menyambut masa depan, karena saya tahu saya memiliki tim terbaik untuk mendukung saya dan Gerakan Olimpiade selama delapan tahun ke depan,” pungkas Coventry.

Daftar Presiden IOC

1894–1896: Demetrius Vikelas

1896–1925: Pierre de Coubertin

1925–1942: Henri de Baillet-Latour

1942–1946: J. Sigfrid Edström (Pelaksana Tugas)

1946–1952: J. Sigfrid Edström

1952–1972: Avery Brundage

1972–1980: Lord Killanin

1980–2001: Juan Antonio Samaranch

2001–2013: Jacques Rogge

2013–2025: Thomas Bach

2025-sekarang: Kirsty Coventry

Source: Olympics.com

RELATED STORIES

Rayakan HUT Ke-73, KOI Gaungkan Mimpi Besar Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Rayakan HUT Ke-73, KOI Gaungkan Mimpi Besar Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Sebagai "pemanasan", KOI sudah mengajukkan diri agar Indonesia menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2030.

Bakal Tampil di Jakarta, Muse Pernah Buat Lagu Resmi untuk Olimpiade

Band rock asal Inggris, Muse, dipastikan bakal tampil di Jakarta pada 19 September 2025.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cabang Olahraga Futsal Putra SEA Games 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Futsal Putra SEA Games 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen futsal putra SEA Games 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Dec, 13:39

Cabor Esports di SEA Games 2025. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Esports

Timnas MLBB Putri Indonesia Gagal Capai Target Emas di SEA Games 2025

Timnas MLBB Putri Indonesia hanya mampu meraih medali perunggu di SEA Games 2025.

Gangga Basudewa | 16 Dec, 13:35

medali sea games 2025

Other Sports

Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 di Thailand

Tabel perolehan medali SEA Games 2025 yang terus diperbarui sepanjang berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 16 Dec, 13:19

Alter Ego (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Perjuangan Alter Ego Ares di PMGC 2025 Layak Diapresiasi

Alter Ego Ares menempati peringkat kedelapan di grand final PMGC 2025.

| 16 Dec, 13:13

Cabang Olahraga Futsal Putri SEA Games 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Futsal Putri SEA Games 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen futsal putri SEA Games 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 16 Dec, 13:13

Vin Diesel dan Cristiano Ronaldo. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Culture

Vin Diesel Beri Sinyal Kuat Cristiano Ronaldo Hadir di Fast Furious

Aktor yang memerankan Dominic “Dom” Toretto itu membagikan foto kebersamaannya dengan Ronaldo melalui akun Instagram pribadinya.

Gangga Basudewa | 16 Dec, 11:20

Persija Jakarta

Liga 1

Lakukan Dua Pelanggaran, Persija Didenda Komdis PSSI Rp160 Juta

Persija dinilai melakukan dua pelanggaran disiplin saat menjamu PSIM Yogyakarta, 28 November 2025.

Rais Adnan | 16 Dec, 11:07

Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija.

Liga 1

Resmi Balik ke Persis Solo, Milomir Seslija Akui Dapat Tantangan Besar

Milomir Seslija telah resmi ditunjuk kembali menjadi pelatih kepala Persis Solo untuk mengarungi sisa musim 2025-2026.

Rais Adnan | 16 Dec, 10:06

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 16 Dec, 09:57

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 16 Dec, 09:55

Load More Articles