- Selama Liga Indonesia (1994-2019), PSPS Riau menjadi tim terburuk dengan 107 kebobolan dalam semusim.
- Tim dengan catatan kebobolan terburuk kedua sepanjang Liga Indonesia adalah Persegres, 104 kali.
- Torehan kebobolan tertinggi dari musim ke musim Liga Indonesia tercipta saat klub kesulitan keuangan.
SKOR.id - Sepak bola tak hanya berkisah soal juara, top scorer, juga fanatisme suporter. Sepak bola juga tentang kekalahan dan kebobolan.
Bila ada tim tersubur dalam semusim, ada pula tim dengan jumlah kebobolan terbanyak. Namun, fakta kedua sering kali dilupakan karena negatif.
Sejak Liga Indonesia bergulir pada 1994, ada 22 musim yang berlangsung hingga usai atau kompetisi yang berjalan dengan konsep kompetisi dan bukan turnamen.
Berita Liga Indonesia Lain: 4 Pemain Asing yang Pencapaiannya Kontradiktif di Liga Indonesia
Dari 22 musim tersebut, banyak catatan negatif yang menghiasi. Namun, tulisan ini tak ingin mengisahkan tentang sisi negatif yang mengiringi jalannya liga.
Sisi negatif yang ingin dikupas adalah jumlah kebobolan dalam semusim, utamanya tim dengan torehan kebobolan terbanyak, sejak musim 1994 hingga 2019.
Fakta menariknya, tim dengan jumlah kebobolan terbanyak belum tentu jadi juru kunci. Namun, tim paling sering kebobolan per musim selalu terdegradasi.
Untuk periode 1994-2000 atau sebelum era milenum, rekor kebobolan terbanyak dipegang Warna Agung dengan torehan 81 kali.
Pada musim 1994-1995 itu Warna Agung mengalami pergeseran signifikan. Tim Galatama ini mulai kesulitan setelah ditinggal para investornya.
Memasuki era milenium hingga musim terakhir sebelum menjadi Indonesia Super League ISL), torehan kebobolan terbanyak diraih Petrokimia Putra dengan 72 kali.
Pada musim 2003 itu, Kebo Giras, julukan Petrokimia Putra, tampil sangat kedodoran. Padahal, pada musim 2002 Petrokimia baru jadi juara liga.
Sedangkan dalam era ISL, termasuk kompetisi tandingan yang saat itu diakui PSSI, Indonesia Premier League (IPL), torehan terburuk dimiliki PSPS Riau.
Inilah torehan kebobolan terbanyak sepanjang sejarah Liga Indonesia. Pada musim 2013 itu PSPS kesulitan keuangan dan pemain sering menolak bertanding.
Bahkan, ada yang mengatakan bahwa PSPS telah disusupi mafia wasit, sehingga pemain sering melakukan kesalahan dan gawangnya mudah kebobolan.
Sedangkan dalam era Liga 1, catatan kebobolan terbanyak dimiliki Persegres Gresik United, dengan jumlah kebobolan 104 kali atau hanya lebih baik dari PSPS.
Berita Liga Indonesia Lain: 4 Pemain Asing yang Pencapaiannya Kontradiktif di Liga Indonesia
Jumlah kebobolan sebanyak itu diperoleh tim merger dengan Petrokomia Putra itu pada musim 2017. Pada musim ini Persegres kesulitan keuangan.
Sama seperti PSPS, kesulitan keuangan membuat Persegres menunggak gaji pemain, yang akhirnya pemain tampil tanpa semangat dan gairah besar.
Rapor Kebobolan Terburuk Liga Indonesia (1994-2019)
1994-1995: Warna Agung (81)
1995-1996: Persegres Gresik (58)
1996-1997: Persijatim (75)
1997-1998: (liga tak rampung)
1998-1999: Petrokimia Putra (26)
1999-2000: Medan Jaya (59)
2001: Persiraja (46)
2002: Persikab (66)
2003: Petrokimia Putra (72)
2004: Deltras Sidoarjo (58)
2005: PS Deli Serdang (45)
2006: Persigi Mojokerto (49)
2007-2008: PSSB Bireun (60)
2008-2009: Persita (65)
2009-2010: Persebaya (58)
ISL 2010-2011: Bontang FC (79)
ISL 2011-2012: Persegres Gresik United (69)
IPL 2011-2012: Bontang FC (43)
2013: PSPS Riau (107)
2014: Persijap (55)
2017: Persegres (104)
2018: PSMS (70)
2019: Perseru Badak (65)