- PBSI menunggu keputusan resmi BWF terkait penghitungan poin Olimpiade 2020 Tokyo.
- Dengan asumsi penghitungan poin kualifikasi berakhir di All England 2020, target PBSI mengirim 13 atlet bisa tercapai.
- Namun, Sekjen PBSI Achmad Budiharto mengatakan segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk adanya penambahan masa periode kualifikasi.
SKOR.id – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masih menunggu keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait penghitungan poin kualifikasi Olimpiade 2020.
Pasalnya, BWF telah menunda serangkaian turnamen yang masuk dalam hitungan poin kualifikasi Olimpiade 2020.
BWF menangguhkan 14 turnamen kualifikasi Olimpiade 2020 karena virus corona (Covid-19). Kemudian, jumlah tersebut bertambah lima turnamen hingga pekan ke-17 (20-26 April 2020).
Baca Juga: Daftar 14 Turnamen Bulu Tangkis Kualifikasi Olimpiade 2020 yang Ditangguhkan
Padahal, peserta yang lolos kualifikasi Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, akan ditentukan berdasarkan peringkat BWF per 30 April 2020.
Dengan adanya penangguhan rangkaian turnamen, otomatis pengumpulan poin Olimpiade 2020 berpotensi ditutup dengan All England 2020, yang menjadi turnamen terakhir sebelum BWF mengumumkan penangguhan sejumlah turnamen.
Seandainya All England 2020 sebagai turnamen terakhir penghitungan poin kualifikasi, Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto pun angkat bicara.
Menurut Achmad Budiharto, target indonesia untuk mengirim 13 atlet ke pesta olahraga terbesar di dunia tersebut bisa tercapai.
“Sebab, jika melihat urutan peringkat Race to Tokyo sampai dengan Kamis (19/3/2020), (jumlah) itu tercapai," ujar Achmad Budiharto kepada Skor.id melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020).
"Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berada di peringkat delapan,” ujar Achmad Budiharto.
Namun, PBSI tak ingin berasumsi lebih jauh.
Achmad Budiharto menegaskan pihaknya akan tetap menunggu keputusan resmi BWF terkait akan ada perpanjangan periode kualifikasi atau menggunakan peringkat yang ada saat ini.
“Kami antisipasi ada turnamen tambahan. Maka dari itu, kami tidak boleh takabur dan menunggu secara resmi siapa saja yang lolos ke Olimpiade,” kata pria yang akrab disapa Pak Budi ini.
“Mungkin nanti BWF memiliki pertimbangan lain, seperti menambah ekstra turnamen yang sudah diberhentikan. Kami tidak bisa memastikan sampai BWF secara resmi mengumumkan urutan peserta Olimpiade,” ujarnya.
Baca Juga: Jakarta Tak Kondusif, Jadwal Indonesia Open Berpotensi Berubah
PBSI memang menargetkan 13 pemain ke Olimpiade 2020. Namun, sejauh ini baru 11 pemain yang mengamankan posisi menuju Tokyo.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Chirtie, Gregoria Mariska Tunjung, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Sementara itu, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja berada di posisi delapan dengan mengantongi 60.851 poin.
Mereka belum aman karena hanya terpaut 285 poin dengan wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet yang berada di urutan sembilan.