SKOR.id – Grup B menjadi bisa dibilang pul paling maut pada Euro 2024 yang akan berlangsung di Jerman pada mulai 14 Juni sampai 14 Juli mendatang.
Bagaimana tidak? Di Grup B bercokol juara Eropa tiga kali (1964, 2008, dan 2012) Spanyol, runner-up Piala Dunia 2018 yang kini menempati peringkat ke-10 dunia Kroasia, kampiun Piala Eropa dua kali (1968, 2020) Italia, dan Albania yang bisa menjadi kuda hitam.
Italia sebagai juara bertahan tentu akan memiliki tantangan lebih berat di Euro 2024 ini. Bukan hanya dari Kroasia yang memiliki skuad dengan kemampuan merata, namun juga dari Spanyol.
Rivalitas antara Italia dengan Spanyol bisa dibilang salah satu yanag terpanas sepanjang sejarah Euro. Usia rivalitas Gli Azzurri dengan La Roja di Piala Eropa selama lebih dari 40 tahun. Menariknya, duel mereka di Euro selalu terjadi di putaran final, tidak pernah di kualifikasi.
Sebagian foto-foto dari Imago di atas paling tidak sedikit menggambarkan seperti apa sengitnya rivalitas dua tim nasional elite di Eropa itu.
Piala Eropa 1980
Pertemuan pertama Italia dengan La Roja terjadi di Grup 2 Euro 1980 yang saat itu digelar di rumah Gli Azzurri. Sayangnya, tidak satu pun gol terjadi pada pertandingan tersebut.
Italia yang saat itu diperkuat bintang-bintang seperti kapten Dino Zoff (kiper), Gaetano Scirea, Antonio Cabrini, Claudio Gentile, Marco Tardelli, hingga Roberto Bettega harus puas finis di posisi keempat setelah kalah adu penalti dari Cekoslowakia, 9-10, dalam perebutan tempat ketiga. Di Piala Eropa 1980 itu pula terakhir play-off tempat ketiga digelar.
Di sisi lai, Spanyol – yang kala itu diperkuat Luis Arconada (kiper) dan penyerang sekelas Quini – sudah tersisih di fase grup.
Euro 1988
Nuansa lebih panas terjadi di Piala Eropa 1988, meskipun saat itu duel Italia melawan Spanyol kembali terjadi di fase grup. Saat itu, putaran final Euro hanya diikuti delapan tim sehingga juara dan runner-up lolos langsung ke semifinal. Alhasil, setiap pertandingan di fase grup sangatlah sengit.
Italia tergabung di Grup 1 bersama tuan rumah Jerman Barat, Spanyol, dan Denmark. Duel Italia versus Spanyol digelar pada 14 Juni 1988 di Waldstadion, Frankfurt.
Pada menit ke-73, dari sebuah operan Carlo Ancelotti (kini pelatih Real Madrid CF), striker Italia Gianluca Vialli melepaskan tembakan kaki kiri keras yang tak mampu dijangkau kiper Spanyol Andoni Zubizarreta. Skor 1-0 bertahan hingga peluit panjang ditiup wasit asal Swedia, Erik Fredriksson.
Italia ke semifinal setelah finis kedua di Grup 1 di bawah Jerman Barat. Namun, di empat besar mereka dihantam Uni Soviet (kini Rusia), 0-2. Adapun Spanyol langsung tersingkir karena hanya berada di posisi ketiga fase grup.
Piala Eropa 2008
Spanyol bertemu Italia di perempat final Euro 2008 Austria-Swiss. Pelatih Timnas Spanyol Luis Aragones mulai mengaplikasi gaya tiki taka kendati harus mengorbankan salah satu ikon La Roja saat itu, Raul Gonzales.
Hasilnya, dengan formasi 4-4-2 double 6, Spanyol mampu menahan Italia hingga perpanjangan waktu digelar. Di babak adu penalti, kiper Spanyol Iker Casillas tampil luar biasa dengan menggagalkan tendangan Daniele De Rossi dan Antonio Di Natale. Spanyol menang 4-2 setelah di kubu mereka hanya Dani Guiza yang gagal melakukan tugas dengan baik.
Spanyol melaju hingga ke final untuk kemudian merebut gelar juara Euro 2008 dengan mengalahkan Jerman lewat gol tunggal Fernando Torres (assist dari Xavi) pada menit ke-32.
Euro 2012
Di Piala Eropa 2012 inilah untuk kali pertama Spanyol dan Italia bertemu lebih dari sekali. Di fase grup, gol dari Di Natale pada menit ke-60 berhasil dibalas gelandang serang Spanyol Cesc Fabregas, empat menit berselang. Spanyol melaju ke babak perempat final dengan status juara Grup C diikuti Italia di posisi kedua.
Di delapan besar, Spanyol menyingkirkan Prancis (2-0) dan Italia menang atas Inggris (4-2 adu penalti). Di semifinal, Spanyol harus melewati adu penalti untuk menyingkirkan Portugal (4-2) sementara Italia menghantam Jerman, 2-1.
Italia mengalami antiklimaks di partai final setelah David Silva, Jordi Alba, Torres, dan Juan Mata masing-masing mencetak satu gol untuk membawa Spanyol menang 4-0 sekaligus mempertahankan gelar juara Eropa pada 2012.
Euro 2016 dan 2020
Di Piala Eropa 2016 dan 2020 menjadi ajang pembalasan dendam bagi Italia. Di babak 16 besar Euro 2016, Italia menghantam Spanyol, 2-0, lewat gol-gol dari Giorgio Chiellini dan Graziano Pelle.
Adapun pada Piala Eropa 2020 – yang dilangsungkan pada 2021 di sejumlah negara akibat Covid-19 – Italia menyingkirkan Spanyol di semifinal lewat adu penalti, 4-2, seusai bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.
Di final, Italia mengalahkan Inggris juga lewat adu penalti, 3-2, setelah imbang 1-1 sampai extra time.