SKOR.id – Pembalap Repsol Honda Joan Mir mengatakan RC213V 2024 jauh lebih kencang dibandingkan musim lalu. Ini diungkapkannya usai Tes Pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia, 6-8 Februari lalu.
Juara dunia MotoGP 2020 tersebut meyakini Honda akan membuktikan bahwa mereka sudah mengubah filosofinya jika membawa inovasi substansial pada test di Lusail, 19-20 Februari mendatang.
Honda tampaknya berada di jalur yang benar jelang MotoGP 2024. Bahkan, pembalap anyar tim satelit mereka, LCR, Johann Zarco, merasakan performa kuat RC213V setelah melihat kelemahan versi 2023.
Di tim ofisial, Mir mengakui masih ada gap dengan pabrikan Eropa, salah satunya Ducati. Namun, ia jelas merasakan adanya evolusi hebat dalam kubu Honda.
“Faktanya, kami jauh lebih kencang dibandingkan tahun lalu, jadi kami bisa melihat progres dengan jelas. Kami harus puas karena kami sudah mengalami kemajuan, namun di sisi lain kami belum berada di posisi yang kami inginkan,” ujar Mir.
“Saya mampu mencetak 1:57,3 pada hari Kamis, yang sebenarnya time trial bagus. Saat saya coba pakai ban kedua, saya jatuh di tikungan terakhir ketika mencoba membuka jalur. Ada sesuatu di trek dan saya kehilangan balans di depan.”
“Anda tidak bisa membuat 1:57,3 setiap hari, ini adalah waktu yang sangat cepat. Faktanya, (tim-tim) lain telah membuat kemajuan. Tetapi progress kami lebih karena kami lebih dekat (dengan para pesaing).”
Joan Mir membandingkan catatan waktunya selama tes Sepang dengan dua rider Ducati, juara bertahan Francesco Bagnaia dan runner-up MotoGP 2023 Jorge Martin.
“Saat saya melihat timing Martin dan Pecco, mereka berada di jendela medium 1:58 (detik), sementara saya sudah berada di (jendela) tinggi pada 1:58, jadi (gap) setengah detik dalam race pace. Kami masih perlu berkembang,” tuturnya.
“Kami telah membuat beberapa kemajuan bagus, karena itulah saya yakin di Qatar (tes Lusail) kami akan memiliki sesuatu yang lebih,” imbuh mantan pembalap Suzuki.
Dibandingkan musim 2023, Mir sudah memperkirakan feeling lebih baik di bagian depan motor RC213V. Menurutnya, mesin anyar juga lebih mudah untuk dikendalikan.
“Bagi saya ini lebih natural karena jika dibandingkan Suzuki, tahun lalu saya selalu mengeluhkan koneksi dengan pedal gas. Saya punya banyak masalah karena sangat, sangat berbeda,” ia mengungkapkan.
“Kami sudah membuat kemajuan dalam aspek ini, jadi lebih langsung, dapat dikontrol dengan lebih baik, dan saya berharap (Honda) mengambil langkah lain ke arah ini. Saat Anda punya grip, masalah ini segera membaik sebab Anda bisa mengontrol sliding dengan lebih baik.”
Mengingat progres awal cukup menggembirakan, maka beberapa pekan ke depan akan menjadi periode menentukan guna menjembatani kesenjangan tersebut, dan juga memahami apakah perubahan filosofi Honda benar-benar nyata.
Ini pula yang membuat Joan Mir berharap itu bisa terwujud pada tes berikutnya di Sirkuit Lusail, Qatar dalam sembilan hari. Yang pasti tiga hari di Sepang pekan lalu adalah permulaan yang positif bagi Honda.