SKOR.id - Pusarla Venkata Sindhu atau yang bisa dikenal dengan P. V. Sindhu menjalani musim 2023 yang berat.
Pasalnya, pebulu tangkis tunggal putri asal India ini mengakhiri tahun 2023 dengan prestasi yang tak mengkilap.
Bahkan, pemain kelahiran 5 Juli 1995 ini tersingkir dari 10 besar dunia. Saat ini, Sindhu duduk di ranking 11 dunia dalam ranking BWF.
Sindhu juga sempat melaju ke final Spain Masters 2023. Namun, dia harus mengakui unggulan pemain Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. Kala itu, Gregoria menang 21-8, 21-8 atas Sindhu.
Hasil itu adalah pencapaian terbaik dari peraih dua medali Olimpiade ini sepanjang 2023.
Karena itu, juara dunia 2019 tersebut mengaku bahwa tahun ini akan berat. Belum lagi, dia harus berjuang untuk lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Tak hanya itu, cedera retak kaki kiri yang dialaminya pada 2022 juga menjadi salah satu faktor mengapa prestasinya tak lagi berada di performa terbaiknya saat ini.
"Paris akan menjadi tantangan terbesar saya," ucap Sindhu seperti dilansir The Star.
"Seperti mendaki Gunung Everest saat musim dingin yang menambah kesulitan untuk ditaklukkan," kata Sindhu.
Apalagi, Sindhu berstatus peraih perak tunggal putri Olimpiade Rio 2016 dan perunggu Olimpiade Tokyo 2020 pada nomor yang sama.
"Dalam era keemasan bulu tangkis putri, meraih medali Olimpiade ketiga jelas adalah tantangan terbesar saya," ujar peraih perunggu dua Uber Cup ini.
"Saya sangat fokus dan semangat saya membara, lebih dari sebelumnya," kata peraih dua emas Commonwealth Games ini.
Akan tetapi, tantangan Sindhu jelas akan sangat besar karena para pemain terbaik di dunia akan menjadikan momen sebelum Paris 2024 untuk mendapatkan tempat ke ajang tersebut.
Meskipun begitu, Sindhu bisa lolos ke Olimpiade berdasarkan ranking. Pemain yang lolos ke Olimpiade adalah yang masuk dalam 16 besar dunia dan setiap NOC mengirimkan maksimum dua wakil.
Kualifikasi Olimpiade untuk bulu tangkis telah dimulai sejak 1 Mei 2023 dan akan berakhir pada 28 April 2028.
Dengan kata lain, Sindhu memiliki peluang yang sangat besar masuk ke Olimpiade dan selanjutnya menjadi tugas "mendaki Gunung Everest" baginya untuk meraih medali ketiga dalam ajang multievent empat tahunan tersebut.