SKOR.id - PT Freeport Indonesia menegaskan komitmen mereka untuk terus mendukung Papua Football Academy (PFA). Sejak tahun 2022, saat ini sudah ada tiga angkatan pesepak bola muda asal Papua yang mengikuti pelatihan di Papua Football Academy.
Perkembangannya pun sangat positif, dan menggembirakan bagi PT Freeport Indonesia. Teranyar, Papua Football Academy berhasil meraih tiga kali juara dari empat turnamen yang diikuti di Pulau Jawa pada September-Oktober 2024.
Apalagi, adanya Papua Football Academy ini sejalan dengan permintaan Presiden Republik Indonesia ketujuh, Joko Widodo, yang mengharapkan PT Freeport Indonesia ikut berkontribusi bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia secara spesifik untuk dua cabang olahraga yaitu sepak bola dan atletik.
“Puji Tuhan dua-duanya menghasilkan prestasi-prestasi yang baik. Dan ini sangat menginspirasi sangat menjanjikan dan kami berharap ini bisa berlangsung terus akan ada batch-batch seterusnya,” kata Claus Wamafma, Direktur dan Executive Vice President (EVP) Sustainable Development PT Freeport Indonesia, kepada wartawan di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, Rabu (23/10/2024) malam WIB.
“PT Freeport Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung akademi sepak bola untuk talenta-talenta baru yang bisa dihasilkan di Tanah Papua. Tanah Papua punya cerita panjang terkait pesepak bola hebat dari Tanah Papua. Dan kami percaya dengan pelatihan yang diterima oleh anak-anak ini dengan staf kepelatihan yang tersertifikasi, tentu akan membangun fondasi bagi anak-anak muda ini untuk berprestasi lebih baik. Jadi, sesuai dengan harapan kami sejauh ini,” jelas Claus Wamafma.
Melihat perkembangan itu, Claus Wamafma juga tak menampik ketika ditanyakan mengenai opsi untuk bekerja sama dengan akademi sepak bola di Eropa.
“Saya suka ide itu. Tapi kembali, ini baru tahun ketiga, masih muda sekali akademi ini. Kami beruntung punya tim kepelatihan, tim manajemen yang bisa merawat ini anak-anak sampai tiga tahun. Tentu opsi itu terbuka, dan saya dapat informasi sudah ada komunikasi-komunikasi terkait misalnya bagaimana channeling anak-anak bisa sampai ke Eropa atau Australia,” Claus Wamafma mengungkapkan.
“Suatu hari mungkin akan ke sana, tetapi sekali lagi prioritasnya bagaimana kami merawat yang sudah ada hari ini. Dengan 30 (pemain angkatan) pertama, 30 (pemain angkatan) kedua, 30 (pemain angkatan) ketiga, jadi hari ini sudah 90 anak. Ya, kami harap, kami akan jalani ini. Saya membayangkan, kalau 10 tahun kami bisa punya 600 anak. Dari 600 anak itu tiba-tiba ada dua saja ke Timnas, saya nonton terus di Senayan," ujar Claus Wamafma.
Selain itu, dia juga mengapresiasi sudah banyak para pemain dari angkatan pertama yang kini tersebar di beberapa akademi sepak bola Indonesia, termasuk bermain untuk tim klub Liga 1 di Elite Pro Academy.
"Tentu kami berharap mereka terus menjaga prestasi, terus bisa bersaing dengan anak-anak dari seluruh Indonesia yang ada di akademi maupun klub. Bagi mereka yang belum sempat, ini bukan berarti kiamat. Anak-anak ini masih punya banyak kesempatan," pungkasnya.