SKOR.id - Kebijakan PSSI yang memutuskan secara mendadak menunda Liga 1 2023-2024 menuai respons dari Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI).
Seperti diketahui, melalui rapat Exco yang digelar pada 30 Maret lalu, PSSI memutuskan menunda Liga 1 2023-2024 guna mendukung Timnas U-23 Indonesia yang akan berlaga di Piala Asia U-23 2024. Mengingat, banyak klub yang keberatan untuk melepas pemain mereka ke ajang tersebut.
Itu lantaran saat ini sudah memasuki masa krusial kompetisi, dengan tersisa empat laga lagi. Maka itu, agar semua pemain bisa dilepas klub, PSSI mengambil kebijakan menunda Liga 1 2023-2024 mulai 1 April hingga berakhirnya Piala Asia U-23 2024.
Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Qatar pada 15 April-3 Mei 2024. Artinya, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu bakal vakum sekitar satu bulan.
Hal itu tentu saja berimbas pada sisi finansial klub. Pasalnya, dengan molornya waktu penyelenggaraan kompetisi, biaya yang ditimbulkan akan semakin besar.
Melihat kenyataan ini, PN-SSI pun menyatakan sikap mereka. Setidaknya, ada tiga sikap yang mereka ambil.
Menurut mereka, keputusan ini diambil secara tiba-tiba dan tidak melakukan pertimbangan secara optimal membuat kebijakan ini menimbulkan polemik. Klub dinilai PN-SSI sebagai pihak yang paling dirugikan dari keputusan ini.
“Pertama, PSSI beserta pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2023-2024 meninjau ulang kebijakan penundaan kompetisi Liga 1 2023-2024 yang dirumuskan secara tiba-tiba dan mendadak,” tulis PN-SSI dalam rilis mereka, Rabu (3/4/2024).
“Kedua, PSSI beserta pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2023-2024 memfasilitasi dan mengakomodasi aspirasi dari klub dan suporter yang ada di Indonesia khususnya terkait dengan dampak finansial maupun non-finansial penundaan kompetisi Liga 1 2023-2024 yang dirumuskan secara tiba-tiba dan mendadak,” tambahnya.
Sikap ketiga, PN-SSI bersedia memfasilitasi pertemuan dan audiensi antara PSSI beserta pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan Liga 1 2023-2024 untuk mencapai kesepakatan yang adil dan proporsional.
“Semoga dapat mewakili aspirasi dari klub dan suporter yang ada di Indonesia serta menghasilkan kebijakan penyelenggaraan keolahragaan yang berkeadilan bagi para pihak,” pungkasnya.