- Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari berjanji akan berusaha optimal membantu LADI terbebas dari sanksi WADA.
- Okto menargetkan Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA dapat menghimpun semua data dan permasalahan LADI dalam satu bulan ke depan.
- Menpora Zainudin Amali berharap Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA bisa membantu mencari solusi demi pemulihan hak-hak Indonesia.
SKOR.id - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari langsung bergerak cepat usai ditunjuk sebagai Ketua Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Senin (18/10/2021).
Tim ini ditugaskan pemerintah untuk melakukan akselerasi dan investigasi atas sanksi yang diberikan WADA terhadap LADI.
Okto berjanji akan berusaha optimal membantu LADI terbebas dari sanksi WADA.
Awal Oktober lalu, WADA menyatakan LADI menjadi salah satu dari tiga badan anti-doping negara (NADO) yang dinyatakan tidak patuh dalam menjalankan Kode Anti-Doping yang berimbas terhadap penangguhan hak-hak Indonesia di kancah internasional.
“Kami akan berusaha agar LADI bisa segera terbebas sanksi selama satu tahun dari WADA. Segala usaha akan kami tempuh," kata Okto, Senin (18/10/2021).
"Tetapi perlu diingat sanksi ini diberikan WADA kepada LADI, sehingga harus LADI sendiri yang menyelesaikan kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan,” ujarnya.
Usai ditunjuk, Okto langsung memetakan solusi yang dapat ditempuh. Ia menargetkan Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA dapat menghimpun semua data dan permasalahan LADI dalam satu bulan ke depan.
Okto juga akan mulai melakukan pendekatan-pendekatan eksternal ke Komite Olimpiade Internasional (IOC) hingga membantu memfasilitasi komunikasi LADI dengan WADA.
Rencananya setelah menghadiri General Assembly Association of National Olympic Committees (ANOC) di Crete, Yunani, 24-25 Oktober, Okto bakal langsung bertolak ke markas besar Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Laussane, Swiss untuk melakukan koordinasi secara langsung.
“Ada beberapa event olahraga yang diikuti Indonesia dan juga digelar di Indonesia pada akhir tahun ini. Kami ingin memastikan agar kegiatan tersebut bisa terselenggara,” ucap Okto.
“Namun, kejadian saat ini juga menjadi contoh bahwa Indonesia tidak bisa terlepas dari regulasi tatanan olahraga dunia. Informasi yang kami terima dalam meeting tadi pagi akan didalami oleh Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA," ungkapnya.
Terkait komposisi Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, Okto menyebut berdasarkan arahan Menpora tim inti hanya berisikan tujuh orang, yang terdiri dari Ketua NOC Indonesia, Sekjen NOC Indonesia Ferry J Kono, dua perwakilan LADI, dua perwakilan induk federasi olahraga, dan satu perwakilan pemerintah.
Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA selanjutnya akan dibantu para ahli yang dibagi dalam tiga kelompok, yakni akselerasi, investigasi, dan komunikasi.
“Kami akan melibatkan pihak-pihak yang kompeten jika dibutuhkan, baik auditor atau pun aparatur hukum dan siapa pun agar bisa mendapat hasil yang bisa didapat jauh lebih baik lagi," tutur Okto.
Dalam jumpa pers virtual, Senin (18/10/2021) siang, Sekretaris LADI Dessy Rosmelita menyatakan permintaan maaf karena adanya sanksi WADA membuat Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih saat Tim Thomas Indonesia juara Piala Thomas, Minggu (17/10/2021).
Sementara itu, Zainudin Amali berharap Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA bisa membantu mencari solusi demi pemulihan hak-hak Indonesia.
“Pemerintah tidak pernah anggap remeh, tetapi awalnya memang informasi yang saya terima adalah LADI belum memenuhi test doping plan," ujar Zainudin.
"Menurut saya banyak informasi yang bisa digali Tim Kerja Percepatan Penyelesaian Sanksi WADA, sehingga saya berharap masalah ini bisa terselesaikan dengan segera,” kata Zainudin.
Leo Carnando/Daniel Marthin, Saksi Kembalinya 2 Trofi Beregu ke Pangkuan Indonesia https://t.co/xPOHYtSJHw— SKOR.id (@skorindonesia) October 18, 2021
Berita Kemenpora Lainnya:
Menpora Zainudin Amali Meminta Masyarakat Jangan Ovethinking Soal Kasus Anti-doping
Menpora Gerak Cepat, WADA Beri Respons Positif Terkait Sanksi Doping untuk Indonesia