SKOR.id – PP Perbasi berencana mengangkat performa kekuatan Tim Nasional Basket Indonesia dengan memaksimalkan program naturalisasi pemain.
Sekretaris Jenderal PP Perbasi, Nirmala Dewi, mengatakan rencana tersebut dilakukan demi memperkuat posisi Indonesia di persaingan basket level internasional.
Hal ini disampaikan Nirmala Dewi saat melakukan kunjungan ke Kantor Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di Jakarta pada Kamis (19/9/2024).
“Program naturalisasi ini adalah bagian dari skenario dalam menaikkan level Timnas Bola Basket Indonesia,” kata Nirmala Dewi.
“Selain menguatkan liga untuk mencetak pemain berkualitas kami melengkapi dengan pemain naturalisasi untuk menghadapi persaingan dengan negara lain di kejuaraan Asia Tenggara, Asia, hingga internasional.”
Nirmala Dewi menambahkan proses naturalisasi nantinya bakal dilakukan dengan lebih selektif demi menemukan pemain yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, program naturalisasi Perbasi kali ini juga bakal lebih memprioritaskan para pemain yang memiliki darah keturunan Indonesia.
Sebelumnya, PP Perbasi sudah beberapa kali melakukan proses naturalisasi tetapi mayoritas tak memiliki darah Indonesia.
Hanya Brandon Jawato pemain yang menjalani proses naturalisasi, pada 2020, dan memiliki darah Indonesia lewat jalur sang ayah dari Bali.
Situasi itu akhirnya membuat Brandon Jawato dianggap FIBA sebagai pemain "heritage" sehingga tak mengurangi slot satu pemain naturalisasi yang boleh diturunkan sebuah negara dalam laga internasional.
Meski memprioritaskan pemain berdarah Indonesia, Nirmala Dewi menyebut PP Perbasi juga tetap mengutamakan para pemain yang memiliki keunggulan dalam size alias ukuran tubuh.
Oleh karena itu, PP Perbasi tak akan menutup pintu untuk menaturalisasi pemain meski tak memiliki darah Indonesia.
“Selain pemain harus memiliki kualitas terbaik, juga harus memiliki keunggulan dalam size,” Nirmala Dewi menjelaskan.
“Selain memprioritaskan yang memiliki darah keturunan Indonesia kami juga akan memenuhi kebutuhan terkait size. Kami juga akan cari pemain untuk dinaturalisasi murni.”
Program naturalisasi yang bakal dilakukan PP Perbasi kali ini bisa dibilang berkaca dari PSSI yang mampu meningkatkan kualitas Timnas Indonesia dengan menaturalisasi para pemain keturunan.
Harapannya, PP Perbasi juga bakal mendapatkan manfaat positif terlebih Timnas Basket Indonesia kembali menghadapi SEA Games 2025 di Thailand.
“Tahun depan, kami kembali bersaing di SEA Games di Thailand. Kami ingin kembali merebut medali emas sekaligus menaikkan level timnas untuk bersaing di ajang internasional lainnya,” kata Nirmala.
Pada sisi lain, keyakinan Nirmala bahwa bola basket Indonesia akan lebih baik di masa mendatang makin kuat seiring kehadiran kantor FIBA di Jakarta.
Indonesia telah mendapat kepercayaan dari federasi bola basket dunia dengan berkantor di Menara Danareksa Lantai 3 Jakarta Pusat yang diresmikan pada 17 September lalu.
“Kami memiliki keyakinan bahwa kehadiran FIBA di Indonesia bisa membawa perbaikan untuk bola basket Indonesia,” ujarnya.
“Kesempatan ini harus dimaksimalkan untuk membangun bola basket dan menaikkan berprestasi yang lebih baik.”
Sementara itu, Erick Thohir selaku FIBA Central Board Members menjelaskan bahwa naturalisasi ini adalah bagian dari rencana memperbaiki prestasi timnas Indonesia.
Apalagi, cara ini juga tidak menyalahi aturan FIBA dan banyak negara melakukan hal serupa termasuk Filipina dan Thailand yang jadi pesaing utama Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
“Program naturalisasi menjadi bagian untuk memperbaiki prestasi timnas,” kata Erick Thohir yang turut hadir di Kantor Kemenkumham.
“Kami melakukan naturalisasi dengan cara yang terhormat, mengikuti aturan yang ditetapkan FIFA dan organisasi olahraga internasional lain, seperti FIBA.”