- Kesehatan dan kebugaran atlet sepak bola ternyata tak membuat mereka terhindar dari risiko penyakit jantung.
- Dibuktikan dengan peristiwa serangan jantung yang dialami oleh sejumlah pesepak bola, salah satunya di Indonesia ada Eri Irianto.
- Laporan penelitian menjelaskan, risiko serangan jantung tak bisa dipisahkan dari atlet-atlet olahraga ketahanan, termasuk sepak bola.
SKOR.id – Sejumlah peristiwa serangan jantung yang dialami pesepak bola seharusnya mulai menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak, termasuk pelakunya.
Bahkan, beberapa kasus di antaranya terjadi saat pertandingan masih berlangsung. Padahal, sebagai atlet, pesepak bola selalu tampak bugar dan sehat.
Salah satu kasus serangan jantung di dunia sepak bola yang terjadi di Indonesia pernah dialami pemain Persebaya Surabaya, Eri Irianto.
Saat itu, Eri Irianto mendapat serangan jantung dalam laga antara Persebaya kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, 3 April 2000.
Sebelum meninggal, Eri Irianto sempat mengalami insiden tubrukan dengan pemain asing lawan, Samson Noujine Kinga.
Seusai insiden tersebut, pemain yang saat itu baru berusia 26 tahun itu langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri.
Setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Dokter Soeteomo dan mendapat perawatan intensif, ia dikabarkan menghembuskan nafas terakhir pada malam harinya.
Dari keterangan dokter yang menangani, pemain asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung.
Persitiwa nahas yang dialami Eri turut menegaskan risiko besar yang dihadapi pesepak bola terhadap penyakit jantung.
Menurut laporan Owen Anderson dalam artikelnya yang berjudul "Heart Attack Risks Are Greater for Athletes Who Compete in Endurance Sports”, memperkuat hal tersebut.
Dikutip dari laman Klikdokter.com, artikel tersebut menerangkan bahwa pesepak bola juga rentan terserang penyakit jantung, sama seperti atlet-atlet olahraga ketahanan.
Hasil temuan itu didapatkan setelah Owen menganalisis kandungan enzim cardiac troponin I pada 38 atlet sepeda yang terlibat dalam ajang balap Tyrolean Tozlaler Radmarathon.
Sebagai informasi, enzim cardiac troponin I merupakan enzim yang lazimnya memiliki kandungan tinggi pada darah penderita penyakit jantung.
Dari hasil penelitian Owen, ditemukan bahwa 13 pesepeda mengalami peningkatan enzim tersebut sebesar 34 persen setelah mengikuti perlombaan balap tersebut.
Menurut analisisnya, kondisi serupa juga bisa dialami pesepak bola yang bisa menempuh rata-rata 9 hingga 2 Km pada setiap pertandingan.
Tak hanya itu, setiap insiden yang terjadi di atas lapangan juga bisa memengaruhi aktivitas jantung pesepak bola.
Sebagai contoh, setiap pemain bisa melakukan lari cepat atau sprint dengan rata-rata 2,1 Km dari total jarak 12 Km yang mereka tempuh dalam satu laga.
Itulah mengapa, sepak bola dianggap sebagai salah satu olahraga dengan mobilitas tinggi. Kondisi ini jelas membuat pesepak bola rentan terserang penyakit jantung.
Tak hanya itu, aktivitas latihan sehari-hari yang kerap berlangsung dengan intensitas tinggi turut memperbesar risiko ini.
Situasi semacam ini juga berpeluang semakin diperparah dengan singkatnya jeda antarpertandingan.
Dilansir dari Klikdokter, dr. Andika Wijaya menjelaskan sejumlah gejala penyakit jantung yang wajib diketahui oleh masyarakat, termasuk pesepak bola.
Dia menyebut, penderita penyakit jantung biasanya mengalami nyeri di bagian dada. Ada pula rasa tidak nyaman di bagian leher, lengan kiri, bahu, rahang, hingga punggung.
Selain itu, penderita juga biasanya mengalami gejala sesak nafas, pusing seperti berputar, mual, dan keringat dingin.
Meksipun penyakit jantung memang sulit terdektesi, tetapi munculnya gejala-gejala yang disebutkan di atas bisa menjadi indikator penting.
Andai gejala semacam itu dirasakan, ada baiknya seseorang segera ke dokter untuk memeriksakan diri.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bugar Lainnya:
Tips: 5 Gerakan Efektif untuk Mengencangkan Otot Kaki
Tips: 6 Hal Penting untuk Jaga Kebugaran Mental dan Fisik Saat di Rumah