SKOR.id – Juara Indonesian Basketball League (IBL) 2024 Pelita Jaya Bakrie Jakarta terus mematangkan persiapan jelang bergulirnya musim baru, yang mulai bergulir pada 11 Januari 2025.
Salah satu yang preparasi yang dilakukan untuk menghadapi IBL 2025 adalah dengan melakoni uji coba. Tak main-main, Brandon Jawato dan kawan-kawan akan menjajal kekuatan tim-tim basket top Australia.
Pelita Jaya dijadwalkan melakoni serangkaian uji coba di Negeri Kanguru selama satu pekan, dari 15-21 Desember ini. Mereka bakal bertanding melawan empat klub papan atas NBL1
Skedul skuad asuhan pelatih Johannis Winar yakni bertemu Waverley Falcons, Minggu (15/12/2024). Lalu dilanjutkan versus Keilor Thunder (17/12), Eltham Wildcats (19/21), dan Melbourne Tigers (21/12).
Penggemar basket di Tanah Air, khususnya fans Pelita Jaya, bisa menyaksikan langsung seluruh game yang ditayangkan eksklusif melalui aplikasi dan situs NBL1 secara gratis.
General Manager NBL1, Dean Anglin, mengaku senang dengan keputusan Pelita Jaya Jakarta mengadakan latih tanding pramusim melawan tim-tim yang berlaga di liga basket semi profesional Australia tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Pelita Jaya karena mau melakukan perjalanan ke Australia, untuk melawan tim NBL1 dalam pertandingan pramusim yang menarik,” ujar Dean Anglin.
“Pertandingan ini menyajikan kesempatan luar biasa bagi empat tim NBL1 untuk menghadapi tim superstar luar negeri. Menguji posisi mereka di tahap awal pramusim,” ia menambahkan.
Uji coba pertama telah diselesaikan Pelita Jaya hari Minggu kemarin. Mereka harus mengakui keunggulan juara bertahan NBL 1 Waverley Falcons. KJ McDaniels dan kolega kalah dengan skor tipis 79-80.
Dalam game tersebut, McDaniels menyumbang 20 poin. Sedangkan James Dickey membukukan double-double: 16 poin dan 13 rebound, serta Muhamad Arighi mencetak 15 poin.
Pelita Jaya menatap IBL 2025 dengan percaya diri setelah tampil dominan pada musim 2024. Selain juara di liga, mereka juga sukses memenangi Indonesian Cup dan mampu bersaing di BCL Asia.
“Di Australia lebih fokus pada proses kami sebagai satu tim untuk lebih solid. Antara pemain dengan sistem, pemain lokal dengan pemain asing. Lebih untuk memantapkan prosesnya, kata Johannis Winar.