- Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terkenal dengan ganda putri yang memiliki pola permainan agresif.
- Pola permainan itu yang membantu mereka tampil luar biasa pada tahun ini.
- Selain itu, faktor kepercayaan antar pemain juga menjadi kunci kesuksesan ganda putri Malaysia.
SKOR.id - Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti telah membuktikan bahwa ganda putri dapat menyaingi pebulu tangkis putra dalam menampilkan permainan yang menarik dan agresif.
Kedua ganda putri tersebut menjalani tahun yang luar biasa pada tahun ini. Baru resmi berduet sejak SEA Games 2021 pada Mei lalu, Apri/Fadia sukses menggebrak persaingan ganda putri top level.
Beberapa kali Apri/Fadia berhasil menumbangkan pasangan unggulan yang berada di peringkat 10 besar dunia.
Kehebatan ganda putri Indonesia itu pun dibuktikan dengan raihan dua gelar BWF World Tour, Malaysia Masters dan Singapore Open. Apri/Fadia juga merebut emas SEA Games 2021 yang menjadi ajang mereka debut sebagai pasangan.
Tidak berbeda jauh dengan Apri/Fadia, Pearly/Thinaah juga mencapai prestasi terbaik mereka dalam tahun ini.
Usai menyumbangkan emas Commonwealth Games 2022 untuk kontingen Malaysia, Pearly/Thinaah juga mencetak sejarah di France Open 2022.
Pearly/Thinaah menjadi ganda putri pertama Malaysia yang berhasil memenangi gelar France Open.
Gelar di Prancis itu pun merupakan pencapaian terbaik Pearly/Thinaah dalam penampilan mereka di BWF World Tour.
Satu kesamaan yang dimiliki dua ganda putri tersebut adalah gaya permainan mereka yang cepat dan agresif dengan tipe menyerang.
Dari pukulan smes lompat ke belakang hingga tembakan silang ke area depan lapangan, cukup dikuasai oleh Apri/Fadia dan Pearly/Thinaah.
Cara bermain itu berhasil menggeser ciri khas pola permainan ganda putri yang dikenal syarat akan pukulan rally dengan tempo lambat.
Namun, Pearly Tan mengungkapkan kunci kesuksesannya bersama Thinaah bukan hanya soal gaya permainan, tetapi juga terletak pada kepercayaan yang telah mereka bangun selama satu dekade terakhir.
"Ini semua tentang kepercayaan. Thinaah telah menjadi teman dekat saya sejak saya pertama kali bergabung dengan Sekolah Olahraga Bukit Jalil ketika saya berusia 13 tahun," kata Pearly.
"Di luar lapangan kami berbicara tentang hidup kami, target kami dan itulah cara kami membangun kepercayaan ini.
"Itu terlihat dalam permainan kami, karena kami memiliki keyakinan bahwa orang lain ada di sana untuk melindungi kami," Pearly menambahkan.
Pearly Tan/Thinaah akan menutup perjuangan mereka di musim ini dengan turun dalam BWF World Tour Finals 2022.
Ganda putri peringkat delapan dunia itu jadi salah satu dari delapan wakil yang berhak tampil di Bangkok, pada 7-11 Desember mendatang.
Sayangnya, jejak ini tidak diikuti Apri/Fadia yang gagal mengamankan tiket lolos ke turnamen penutup musim itu lantaran poin mereka kurang mencukupi.
Baca Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Ganda Putri Prancis Ini Yakin Bakal Jadi Ancaman Pasangan Top Dunia Di Masa Depan
Ganda Putri India Sebut Chen Qing Chen/Jia Yi Fan Sangat Kuat