- Burnout adalah kata-kata yang menggambarkan stres dan lelah tak berkesudahan karena pekerjaan.
- Walaupun banyak psikolog yang sepakat bahwa burnout belum masuk sebagai gangguan kesehata mental, tetapi jika dibiarkan terus-menerus maka akan berpotensi memicu gangguan kesehatan mental.
- Tingginya tuntutan pekerjaan, buruknya lingkungan kerja, dan tidak bisa menyelesaikan jobdesk juga bisa menyebabkan burnout.
SKOR.id - Masa pandemi seperti ini muncul banyak sekali istilah-stilah yang berkenaan dengan gangguan pada kesehatan mental.
Salah satunya adalah burnout atau kata-kata yang menggambarkan stres dan lelah tak berkesudahan karena pekerjaan.
Walaupun banyak psikolog yang sepakat bahwa burnout belum masuk sebagai gangguan kesehata mental, tetapi jika dibiarkan terus-menerus maka akan berpotensi memicu gangguan kesehatan mental.
Penyebabnya bisa beraneka ragam, antara lainnya adalah susahnya membagi waktu antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan saat melakukan Work From Home.
Kemudian tingginya tuntutan pekerjaan, buruknya lingkungan kerja, dan tidak bisa menyelesaikan jobdesk juga bisa menyebabkan burnout.
Gejala-gejala seseorang mengalami burnout adalah mulai memudarnya motivasi kerja, cepat lelah walaupun pekerjaan sedikit, dan tidak menikmati pekerjaan.
Seseorang harus mengetahui gejala-gejala tersebut karena akan sangat berpengaruh ke depannya terhadap performa kerja dan juga berpengaru pada kesehatan mental dan fisik.
Kesehatan fisik juga bisa terkikis akibat adanya burnout dalam bekerja, misalnya saat banyak pekerjaan atau lemburan maka potensi penyakit seperti flu,demam, hingga tipes sangat tinggi menghinggapi orang tersebut.
Kemudian untuk kesehatan mental, jika burnout terus-menerus terjadi maka akan menimpulkan rasa cemas yang berlebihan dan rasa stres yang kemungkinan akan menghinggapi diri.
Burnout sendiri mempunyai tiga dimensi yaitu exhaustion atau kelelahan baik secara fisik maupun emosional.
Kemudian dimensi cynicsm atau disebut juga depersonalisasi sehingga karena terlalu lelahnya sehingga mengubah mindset menjadi negatif thinking dan gampang kesal terhadap rekan kerja yang lain.
Dan yang terakhir adalah dimensi inefficacy atau pencapaian kinerja yang terus menurun seiring menurunnya kepercayaan diri dalam bekerja.
Jadi sebisa mungkin jangan meremehkan burnout akibat bekerja karena berpotensi bisa mengarah ke depresi.
Cara mengatasinya pun beragam, mulai dari berkunjung ke psikolog, melakukan kegiatan hobi yang disukai, hingga melakukan refreshing setiap akhir pekannya.
Serta sebisa mungkin untuk memisahkan mana ruang pribadi dan ruang pekerjaan dengan cara tidak membawa-bawa masalah pekerjaan saat berada di rumah.
RRQ Hoshi Dapat Hukuman dari MPL Indonesia, Andrian Pauline Buka Suara https://t.co/lYs5WxglxE— SKOR.id (@skorindonesia) October 21, 2021
Berita Bugar lainnya:
Termasuk Sayuran Hijau, Ini Beberapa Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes
5 Bahaya Tidur Pagi setelah Subuh, Salah Satunya Turunkan Tingkat Kesuburan