- Penundaan Olimpiade membuat PB Perbakin Bisa memanggil atlet proyeksi SEA Games 2021 dan YOG 2022 lebih awal.
- Anggaran kualifikasi Olimpiade yang dibatalkan dapat dialihkan untuk penambahan petembak di pelatnas serta pengadaan peluru latihan.
- SEA Games 2021 dan YOG 2022 adalah ajang penting bagi PB Perbakin.
SKOR.id – Penundaan jadwal Olimpiade 2020 Tokyo, menjadi 23 Juli - 8 Agustus 2021, akibat pandemi Covid-19 membuat bingung pengurus cabang olahraga (cabor).
Tidak terkecuali Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin).
Mereka sudah mempersiapkan Vidya Rafika untuk turun di Olimpiade Tokyo dengan sangat matang.
Atlet menembak lain yang masih antusias mengikuti rangkaian kualifikasi Olimpiade akhirnya juga dibatalkan.
Baca Juga: Hasil Sidang Komdis PSSI 13 Maret 2020, Pelatih Arema FC Ditegur
Namun, diundurnya Olimpiade Tokyo selama setahun membuat PB Perbakin bisa menggodok persiapan ke SEA Games 2021 Hanoi dan Olimpiade Remaja (YOG) 2021 Dakar, lebih awal.
Pasalnya, anggaran untuk kualifikasi Olimpiade bisa dialihkan untuk memanggil petembak proyeksi SEA Games 2021 dan YOG 2022.
Hal tersebut dijelaskan manajer tim menembak Indonesia, Firtian Judiswandarta.
“Saat ini, pengalihan anggaran tersebut hendak kami ajukan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)," ujar Firtian Judiswandarta, Selasa (2/4/2020).
"Yang jelas, kami ingin menambah atlet ke pelatnas untuk persiapan ke SEA Games 2021 dan YOG 2022.”
Firtian Judiswandarta mengatakan, kini pihaknya masih menghitung akomodasi maupun jumlah peluru yang harus disediakan jika skuat pelatnas bertambah.
Saat ini, PB Perbakin hanya melatih 10 atlet yang dipersiapkan ke Olimpiade.
Baca Juga: Man United dan Real Madrid Bersaing Tebus Haaland
Bagi PB Perbakin, SEA Games 2021 maupun YOG 2022 juga memiliki posisi penting seperti Olimpiade 2020.
“Kami ingin meningkatkan pencapaian di SEA Games maupun YOG. Keduanya ajang yang jelas harus diseriusi,” ujar Firtian yang juga Sekjen PB Perbakin.
Pada SEA Games 2019 Filipina, skuat Merah-Putih berhasil menjadi juara umum dengan tujuh emas, enam perak, dan dua perunggu.
Padahal, sejak SEA Games 2013 Nay Pyi Taw hingga SEA Games 2017 Kuala Lumpur, atlet-atlet menembak Indonesia boleh dibilang tenggelam.
Pada 2013 dan 2015 Indonesia tidak mampu meraih medali dari menembak. Sedangkan di Kuala Lumpur 2017, hanya satu emas yang berhasil direbut.