- Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari yakin program latihan bisa dilakukan dengan baik di tengah pandemi.
- Okto berharap PB/PP dapat membuat program latihan yang lebih kreatif dalam meningkatkan prestasi atletnya.
- Peluang Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 masih terbuka meski kampanye terganggu pandemi Covid-19.
SKOR.id - Presiden Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia Raja Sapta Oktohari meminta seluruh induk organisasi cabang olahraga (PB/PP) terus menjalankan pogram pembinaan di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia.
Pria yang akrab disapa Okto itu berpendapat ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk mengangkat prestasi olahraga Indonesia di ajang Asian Games dan Olimpiade.
"Keberadaan pandemi Covid-19 ini berdampak besar terhadap seluruh kegiatan olahraga." ujar Okto kepada wartawan, belum lama ini.
"Dampaknya sudah jelas, akan terjadi penurunan prestasi atlet dari berbagai negara mengingat terhentinya program pembinaan karena khawatir wabah virus yang sudah menelan banyak korban."
"Momen inilah yang harus bisa dimanfaatkan untuk menjalankan program pembinaan tanpa harus menunggu berakhirnya Covid-19 dalam upaya mendongkrak prestasi olahraga Indonesia," Raja Sapta Oktohari menambahkan.
Okto memiliki keyakinan jika program latihan dijalankan dengan baik di tengah pandemi, maka akan terjadi peningkatan prestasi atlet.
"Tadinya, posisi atlet yang berada di level bawah Asia atau Olimpiade bisa meningkat ke level yang lebih baik dan tidak tertutup kemungkinan menembus papan atas," katanya.
"Apalagi, PB/PP bisa membuat program latihan yang lebih kreatif dalam meningkatkan prestasi atletnya," Raja Sapta Oktohari menuturkan.
Menjalankan program pembinaan di tengah pandemi Covid-19 bukan berarti tidak memperhitungkan bahaya. Malahan, kata Okto, justru melalui olahraga bisa meningkatkan imunitas tubuh atlet.
"Imunitas itu kan terbangun melalui olahraga dan makanan yang cukup. Tinggal hanya menjaga jarak atau kebersihan saja sesuai dengan protokoler kesehatan yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Lebih jauh Raja Sapta Oktohari juga mengungkapkan perjuangan NOC Indonesia dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Ia menyebut peluang Indonesia masih terbuka lebar meskipun kampanye calon tuan rumah Olimpiade 2032 terganggu akibat pandemi virus corona.
Namun, Okto menegaskan masih tetap melakukan komunikasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) perihal pengajuan tuan rumah.
Apalagi kerja sama NOC Indonesia dengan pihak lain seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pariwisata, dan stakeholder lain masih berjalan.
"Peluang Indonesia cukup besar menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Sukses menyelenggarakan Asian Games dan Asian Para Games 2018 itu sudah menjadi bahan pertimbangan bagi IOC," ia berujar.
"Apalagi perkembangan ekonomi Indonesia bakal mencapai peak pada 10 hingga 15 tahun ke depan," Okto menambahkan.
Eduardo Almeida Pastikan Semen Padang Tak Buru Pemain Baru dengan Alasan Kerenhttps://t.co/DvmqWHPvAC— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 17, 2020
Memang banyak negara yang juga ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 seperti Australia, Unifikasi Korea, serta India. Bahkan, Jerman menyatakan siap bersaing melalui media mainstream.
Makanya, Raja Sapta Oktohari berusaha meyakinkan IOC jika Indonesia patut diperhitungkan dari sejumlah kandidat lainnya.
"Dukungan pemerintah dan masyarakat itu yang paling utama bagi IOC untuk memilih Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032," Okto menjelaskan.
"Tugas NOC tinggal meyakinkan IOC bahwa Indonesia sangat tepat karena berada di Asia Tenggara di mana belum pernah mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara Olimpiade."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia
Berita NOC Indonesia Lainnya:
NOC Indonesia Minta Pengurus Cabor Beri Masukan soal Protokol Kesehatan
Olimpiade Diundur, Dana Bantuan IOC ke NOC Indonesia Meningkat