SKOR.id – Petenis Spanyol Rafael Nadal harus mengakui keunggulan rival beratnya, Novak Djokovic di teritorinya, lapangan tanah liat Roland Garros, Paris, Senin (29/7/2024) malam waktu setempat.
Pada pertandingan babak kedua tunggal putra cabang olahraga tenis Olimpiade Paris 2024 itu, Nadal kalah straight set, 6-1, 6-4. Tak seperti di masa lalu, duel ke-60 antara keduanya berjalan tidak seimbang.
Biasanya, mereka selalu saling mendorong hingga batas fisik, mental, dan emosional setiap bertarung di lapangan. Kali ini, duel tampak berat sebelah. Sejak awal laga, Djokovic mendominasi permainan.
Setelah petenis Serbia itu tampil nyaris sempurna selama 70 menit, Nadal menunjukkan kebangkitan pada pengujung set kedua, saat ia tertinggal 0-4, di Court Philippe Chatrier, Stade Roland Garros.
Beberapa eror dari Novak Djokovic berbuah break bagi Rafael Nadal. Ia bisa mengejar dan menyamakan skor jadi 4-4. Para penonton pun kembali antusias karena sepertinya laga akan berjalan lebih lama.
Namun, Djokovic merespons dengan mengamankan dua gim terakhir untuk memastikan tiket ke babak 16 besar sekaligus mengamankan kemenangan ke-31 atas Nadal dari 60 duel yang telah mereka jalani.
“Dia (Djokovic) telah bermain jauh lebih baik. Selama satu jam sulit mencerna semua yang terjadi, dengan kelelahan fisik dan mental. Pertandingan jelas berjalan buruk bagi saya. Ia lebih kuat di setiap aspek,” ujar Nadal.
“Saya juga tidak memiliki kaki seperti yang saya miliki 15 tahun lalu. Mudahnya, saya tidak berada di level saya yang dulu, sedangkan dia masih (kompetitif). Saya harus menerima hasilnya dan kini fokus ke ganda (putra).”
Meski gugur dari nomor tunggal, perjalanan Nadal di Paris 2024 belum selesai. Ia dan Carlos Alcaraz akan tampil di 16 besar ganda putra melawan Tallon Griekspoor/Wesley Koolhof (Belanda), Selasa (30/7/2024).
Pada sisi lain, Novak Djokovic akan melanjutkan upayanya meraih medali emas Olimpiade pertamanya usai menyingkirkan Nadal. Terkait pertandingan melawan sang rival, ia mengaku sangat menikmatinya.
“Mundur kembali ke tahun 2006, saya rasa kami tak akan pernah berpikir akan bertanding satu sama lain di lapangan yang sama di Olimpiade. Jadi, saya kira kami bakal sangat menghargainya,” tutur Djokovic.
“Sangat disayangkan, dia (Nadal) tidak dalam kondisi terbaiknya, namun saya melakukan semua yang saya bisa untuk membuatnya merasa tidak nyaman. Ya, saya sangat puas dengan cara saya bermain.”