SKOR.id – Atlet senam putri Aljazair, Kaylia Nemour, menorehkan sejarah di Olimpiade 2024. Atlet berusia 17 tahun itu menyabet medali emas nomor palang bertingkat (uneven bars) pada Minggu (4/8/2024).
Nemour berhak membawa pulang emas setelah penampilan akrobatiknya yang memukau menghasilkan total 15.700 poin. Torehan ini juga menjadi nilai terbaik dalam kariernya.
Sementara itu medali perak diamankan oleh wakil Cina, Qiu Qiyuan, dengan catatan 15.500 poin.
Sunisa Lee asal Amerika Serikat melengkapi podium dengan raihan perunggu usai mencatatkan 14.800 poin.
Berkat pencapaian ini, Kaylia Nemour tercatat sebagai atlet Aljazair pertama dalam sejarah yang berhasil meraih emas dari cabor senam di Olimpiade.
Nemour juga merupakan pesenam Afrika pertama yang memenangkan medali Olimpiade.
“Saya sangat terkejut, ini adalah impian saya sepanjang hidup. Saya tidak percaya ini telah terjadi, saya adalah juara Olimpiade. Saya tidak bisa berkata-kata,” kata Nemour.
“Itu adalah impian utama saya, kerja keras selama bertahun-tahun. Saya merasa terhormat bisa memenangkan medali ini, pertama-tama untuk saya dan juga untuk Aljazair.”
“Saat kualifikasi, saya memperoleh skor 15.600, ketika saya melihat skor Qiu 15.500, saya berkata, saya benar-benar harus berjuang dan memberikan penampilan terbaik saya,” tambah atlet kelahiran Prancis ini.
“Ini gila, saya merasa terhormat memperoleh medali ini setelah semua yang telah terjadi, ini melegakan.”
Kaylia Nemour sebenarnya orang Prancis tetapi memiliki darah Aljazair dari ayahnya. Ia juga mengawali karier sebagai pemain timnas senam Prancis sejak usia 11 tahun.
Tetapi pada 2022 lalu, ia terlibat perselisihan dengan Federasi Senam Prancis lantaran masalah medis.
Nemour terpaksa harus naik ke meja operasi pada tahun tersebut untuk mengobati kedua lututnya. Ia mengalami masalah tulang akibat lonjakan pertumbuhan sepanjang 14 cm hanya dalam setahun setelah ia berusia 13 tahun.
Seusai menjalani operasi, dokter pribadi Nemour mengizinkan sang atlet untuk melanjutkan pelatihan. Tetapi di sisi lain, dokter tim nasional Prancis malah melarangnya.
Federasi Senam Prancis juga ingin Nemour meninggalkan klubnya, Avoine Beaumont dan berlatih di Paris di bawah pengawasan mereka. Jelas permintaan itu ditolak oleh Nemour.
Karena konflik tersebut, Nemour akhirnya memilih untuk mengganti kewarganegaraan untuk mewakili negara ayahnya.
Federasi Senam Internasional (FIG) menyetujui perubahan kewarganegaraan Nemour. Namun karena Federasi Senam Prancis memblokir permintaan tersebut, sang atlet tidak akan dapat mewakili Aljazair dalam kompetisi yang disetujui FIG (seperti Kejuaraan Dunia atau Kejuaraan Afrika) hingga Juli 2023.
Setelah melalui pertarungan hukum yang berlangsung beberapa bulan, Nemour akhirnya resmi dikeluarkan timnas senam Prancis dan baru bisa mewakili Aljazair di kejuaraan internasional pada Oktober tahun lalu.
“Jelas, saya marah, sedih, saya tidak mengerti, menurut saya itu tidak adil,” katanya.
“Namun, pelatih saya mengatakan bahwa ketika Anda tidak bisa melakukan cara ini, Anda mengambil rute lain dan akan selalu ada cara lain.”
“Saya sangat senang telah memenangkan medali ini untuk Aljazair. Saya harap saya membuat mereka bangga,” ia menuturkan.
“Ini merupakan jalan yang sulit. Namun saat ini saya senang telah tampil baik dan memperoleh medali emas.”
Sementara itu, tim senam Prancis malah tidak tampil maksimal di Olimpiade 2024 karena tidak ada satu pun atlet putri yang lolos ke final alat.
“Rasanya cukup rumit. Saya jelas sedih untuk mereka, karena saya bertanding bersama para pesenam putri dari tim Prancis. Namun, itulah yang namanya kompetisi,” kata Nemour.