SKOR.id – Komplet sudah gelar dan prestasi Novak Djokovic sebagai petenis. Ia akhirnya berhasil meraih satu hal yang belum pernah didapatnya selama ini, yakni medali emas Olimpiade.
Sepanjang kariernya, Djokovic telah semua trofi bergengsi. Atlet asal Serbia ini juga merupakan pemegang rekor gelar Grand Slam terbanyak sektor putra dengan 24 titel.
Nole, sapaan akrab Novak Djokovic, sudah menuarai semua turnamen Grand Slam, dari Australian Open, French Open, Wimbledon, hingga US Open, setidaknya tiga kali.
Tetapi Djokovic tak kunjung merasakan kejayaan menyabet medali emas Olimpiade. Baru setelah 16 tahun atau lima kali partisipasi, Nole berhasil mendapatkan sesuatu yang sudah lama diidamkannya tersebut.
Novak Djokovic meraih medali emas Olimpiade pertamanya dan kemungkinan yang terakhir di Paris 2024 berkat kemenangan atas bintang muda Spanyol Carlos Alcaraz di partai final, Minggu (4/8/2024).
Dalam pertandingan yang berlangsung di lapangan tanah liat Philippe Chatrier, Stade Roland Garros, Paris, Djokovic mampu menang straight set namun harus berjuang melalui tie-break, 7-6 (7-3), 7-6 (7-2).
Kemenangan ini sekaligus menjadi pembalasan sempurna bagi Nole. Pasalnya, beberapa pekan lalu, dalam partai final Wimbledon 2024, ia menelan kekalahan dari Alcaraz.
Tak seperti dalam pertemuan sebelumnya, kali ini Djokovic lebih mampu meladeni permainan Alcaraz yang penuh energi, termasuk dalam reli-reli yang melelahkan.
Kedua pemain berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Ini membuat laga berjalan ketat sehingga harus ditentukan lewat tiebreak di setiap setnya.
Dan di situ Nole membuat perbedaan. Puncaknya, ia dapat mengembalikan servis Alcaraz yang kemudian diselesaikan dengan forehand keras terukur ke sisi kanan bidang permainan rival.
Dengan raihan emas Olimpiade di Paris, maka Novak Djokovic telah berhasil membukukan prestasi langka dan sangat sulit diraih, yakni Golden Slam.
Golden Slam adalah status bagi petenis sektor tunggal yang sukses memenangkan medali emas Olimpiade dan empat gelar mayor: Australian Open, French Open, Wimbledon, dan US Open.
Djokovic petenis kelima yang mencapai Golden Slam setelah Steffi Graff (1988), Andre Agassi (1999), Rafael Nadal (2010), dan Serena Williams (2012).
Hebatnya lagi, Nole menorehkan Golden Slam di usia yang sudah tidak muda lagi, 37 tahun, serta dengan mengalahkan Carlos Alcaraz, salah satu petenis terbaik saat ini yang umurnya baru menginjak 21 tahun.
Tak heran bila Novak Djokovic, yang sudah biasa juara, kali ini tampak begitu emosional setelah mengunci kemenangan yang begitu lama didambanya.
Nole berteriak ke langit dan usai menghibur Alcaraz di net, mantan petenis putra nomor satu dunia itu berlutut dan menangis di tengah lapangan sebelum berselebrasi dengan keluarga, teman, serta timnya.
Sebelum emas di Paris 2024, Djokovic tiga kali kalah di semifinal sektor tunggal Olimpiade, dengan medali perunggu jadi raihan terbaiknya. Nole sadar tahun ini adalah kesempatan terakhirnya dan ia berhasil.
“Itu adalah pertarungan yang luar biasa dan saya harus memainkan tenis terbaik saya. Wajar bila kedua set berakhir dengan tiebreak,” ujar Djokovic sebelum seremoni pengalungan medali.
“Saya mengerahkan hati, jiwa, dan segalanya untuk memenangkan medali emas. Saya melakukannya demi negara saya, untuk Serbia,” ia menegaskan.