- Petenis putra No. 1 dunia Novak Djokovic sumbang Rp17,8 Miliar untuk bantu penanggulangan Covid-19 di Serbia.
- Donasi tersebut akan digunakan untuk membeli ventilator dan perlengkapan medis bagi warga Serbia.
- Djokovic dan keluarganya menjalani isolasi mandiri di Marbella, Spanyol.
SKOR.id - Novak Djokovic dan istrinya, Jelena, menyumbangkan 1 juta euro (setara Rp17,8 Miliar) untuk membantu penanggulangan wabah virus corona (Covid-19) di Serbia.
Petenis putra No.1 dunia itu mengatakan jika uang sumbangannya tersebut disalurkan untuk membeli alat bantu pernapasan (ventilator) dan perlengkapan medis bagi warga Serbia.
Hingga Jumat (27/3/2020) malam, ada 528 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi di Serbia. Dari jumlah itu, 42 dinyatakan sembuh dan 8 berujung kematian.
“Saya ingin berterima kasih kepada semua staf medis di seluruh dunia dan di Serbia karena telah membantu mereka yang terinfeksi virus corona,” ujar Novak Djokovic melalui video.
“Sungguh menyedihkan karena makin banyak orang terjangkit setiap harinya. Untuk itu, saya dan Jelena ingin membantu dengan apa yang kami bisa,” ia menambahkan.
Turnamen tenis yang ditangguhkan hingga Juni 2020 membuat Nole, sapaan Novak Djokovic, bisa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama keluarganya.
Baca Juga: Selesai Karantina Virus Corona, 16 Staf McLaren Tinggalkan Australia
Bapak dua anak tersebut rajin membagikan kegiatannya selama menjalani masa isolasi mandiri melalui media sosial pribadinya.
Karantina tidak selamanya buruk karena menurut Djokovic, ini adalah momen untuk bisa lebih dekat dengan istri dan dua anaknya.
"Saya tidak ingat kapan terakhir kali menghabiskan banyak waktu bersama keluarga sejak menjadi ayah," Djokovic mengungkapkan.
Selain menghabiskan waktu bersama keluarga, Nole juga mengaku tetap menjaga kondisi stamina dengan tetap latihan fisik di rumah.
Saat ini petenis 32 tahun itu dan keluarganya berada di Kota Marbella, Spanyol karena 'terjebak' tidak bisa pulang ke Serbia karena pandemi Covid-19.
Virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut tengah mengancam populasi Eropa sehingga banyak negara membatasi akses keluar-masuk ke wilayahnya.
Spanyol dan Serbia diketahui telah melakukan pembatasan perjalanan bahkan penutupan (lockdown) di beberapa area.
Djokovic hanya bisa berharap kondisi kesehatan dunia segera pulih dan aktivitas bisa berjalan seperti semula, termasuk turnamen.