- Komisioner NFL, Roger Goodell, mengakui kesalahan lama NFL.
- Kesalahan tersebut adalah tidak mendengarkan suara para pemain.
- Pun begitu, Roger Goodell tidak secara spesifik menyebutkan siapa pemain yang suaranya tidak didengarkan.
SKOR.id – Komisioner National Football League (NFL), Roger Goodell, mengakui kesalahan lama di liga. Kesalahan tersebut adalah tidak mendengarkan suara para pemainnya.
Kasus rasisme saat ini tengah melanda Amerika Serikat (AS). Kematian warga kulit hitam, George Floyd, di tangan polisi berkulit putih, membuat warga turun berdemonstrasi.
Atlet NFL, yang didominasi oleh atlet kulit hitam, juga menyuarakan aspirasinya via media sosial. Beberapa di antaranya juga ada yang langsung turun ke jalan.
Berita Olahraga Lainnya: 5 Artikel Terpopuler Pekan Ini, dari George Floyd hingga Sancho dan Havertz
Kasus George Floyd ini kemudian dikaitkan dengan kasus yang sama beberapa tahun silam. Saat itu, kekerasan kepolisian terhadap kaum minoritas merajalela di 2016.
Colin Kaepernick, quarterback San Francisco 49ers saat itu, melakukan protes secara damai dengan menunduk saat lagu kebangsaan diputar dan bendera AS dikibarkan.
Namun, buntut dari aksi yang dilakukan Colin Kaepernick malah berujung pada pemecatan sang pemain. Sampai saat ini pun, Colin Kaepernick tak memiliki tim.
Melihat situasi yang terjadi sekarang ini, komisioner NFL, Roger Goodell, mengaku NFL masih belum bisa mendengarkan atlet-atletnya.
Kendati pun begitu, Roger Goodell tidak secara spesifik menyebut nama pemain tersebut.
Berita Olahraga Lainnya: Hasil Investigasi, Angkat Besi Dunia Penuh Praktik Korupsi dan Penyimpangan Tes Doping
“Kami, National Football League, mengecam aksi rasisme dan sistem yang bobrok terhadap kaum kulit hitam,” tutur Roger Goodell dalam video singkat yang diunggahnya.
“NFL mengaku salah tidak mendengarkan suara para pemain sebelumnya, dan mendorong semua pemain untuk menyalurkan suaranya lewat aksi protes yang damai.”
Lebih lanjut, Goodell mengatakan bahwa tanpa adanya atlet-atlet kulit hitam, tidak akan ada lagi yang namanya NFL seperti sekarang.
“Tanpa pemain kulit hitam, tidak akan ada yang namanya NFL. ," tutur Goodell. "Protes di seantero AS jadi bukti ketidakadilan terhadap kaum kulit hitam berabad-abad.”