SKOR.id – Olahraga Indonesia kehilangan tokoh penting dalam dunia angkat besi setelah Muhammad Yasin tutup usia pada Jumat (18/10/2024) kemarin.
Ia adalah legenda angkat besi nasional sekaligus ayah dan pelatih lifter peraih medali emas Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah. Almarhum Muhammad Yasin wafat pada usia 58 tahun.
Menurut keterangan pihak keluarga, Muhammad Yasin, yang sering disapa Ayah Pedro, mengembuskan napas terakhir hari Jumat sore setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di daerah Ciomas, Serang.
Saat itu, ia tengah touring menuju Tanjung Lesung, Pandeglang dengan sepeda motor. Di sebuah tikungan di Ciomas, ada kendaraan dari arah berlawanan membawa rumput sehingga kecelakaan tak terelakkan.
“Kejadian kecelakaan itu sekitar jam 15.20 WIB, memang mungkin kesalahan bukan dari ayah karena jalurnya benar. Mungkin karena kagok ada motor di depannya hingga terjadilah kecelakaan,” ujar Randy Maulida Yasin, kakak sulung Rizki, dikutip dari Antara.
Muhammad Yasin sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, hanya saja nyawanya sudah tidak tertolong. Jenazah sang legenda dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di belakang Kompleks Perumahan RSS Pemda, Kota Serang, Banten, pada Jumat malam.
Kepergian Ayah Pedro tentu membuat dunia olahraga Indonesia diselimuti duka, terutama bagi keluarga, termasuk Rizki Juniansyah yang diketahui sangat dekat dengan almarhum.
Selain sebagai ayah, Muhammad Yasin adalah mentor Rizki. Tanpa perannya, lifter 23 tahun itu mungkin tidak akan meraih segala prestasi luar biasa, khususnya medali emas Olimpiade kelas 73 kg, Agustus lalu.
“Saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Muhammad Yasin. Semoga Almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan,” ujar Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman.
“Jasa beliau untuk olahraga (angkat besi) luar biasa, mulai sejak jadi atlet, dan yang terpenting mampu mengantarkan putranya, Rizki Juniansyah, menjadi peraih medali emas angkat besi Olimpiade yang pertama untuk Indonesia.”
Semasa hidupnya, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 28 Maret 1966 yang merupakan salah satu atlet jebolan SMA Ragunan itu tercatat sebagai lifter peraih medali perunggu kelas 82 kg dalam SEA Games 1984 dan SEA Games 1987.
“Almarhum sangat teachable dalam mempelajari ilmu kepelatihan. Sejak Rizki kecil menerapkan ilmunya dan selalu sharing dan diskusi dengan saya. Selamat jalan rekan Pedro,” tutur Dirja Wihardja, pelatih pelatnas angkat besi Indonesia.
Almarhum Muhammad Yasin meninggalkan empat orang anak, di antaranya mantan lifter putri Rizka Anjani Yasin, yang juga istri dari eks atlet angkat besi peraih dua medali Olimpiade Triyatno, dan Rizki Juniansyah.