- Peraih emas maraton putri, Maria Lawalata meringkuk di tahanan karena kasus utang piutang.
- Ia memiliki utang sebesar Rp150 juta kepada seorang perwira menengah polisi.
- Pihak keluarga sudah meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membantu penyelesaian kasus ini.
SKOR.id - Peraih medali emas maraton putri di SEA Games 1991 Manila, Maria Lawalata tertimpa nasib malang. Sosok yang juga sempat dijuluki ratu maraton Indonesia tersebut harus meringkuk di tahanan akibat kasus utang piutang.
Maria Lawalata sendiri terlilit utang sebesar Rp150 juta dengan seorang perwira polisi. Karena tidak kunjung membayar, ia dilaporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Utara.
Kasus yang menimpa Maria Lawalata ini sendiri sempat dilaporkan oleh suaminya, AKBP (Purn) Sunyoto, kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto lalu mengeluarkan surat permohonan deskresi tertanggal 25 Juni kepada Polres Jakarta Utara.
Maria Lawalata sendiri sudah berupaya untuk menyelesaikan utangnya itu dengan menjual rumah. Namun rumah tersebut belum laku. Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, menjual rumah jelas bukan perkara mudah.
"Saya sudah berupaya untuk menyelesaikan utang piutang itu tetapi rumah saya belum laku terjual apalagi saat ini sedang ada pandemi," ujar Maria Lawalata.
Yang pasti, saya siap bertanggung jawab untuk melunasinya dan anak-anak saya juga sudah bersedia mencicil utang tersebut sebelum rumah terjual," ucap Maria Lawalata lewat rilis, Sabtu (25/7/2020).
Maria Lawalata sendiri memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB) Big Stars. SSB ini ternyata mengalami kesulitan keuangan sehingga meminjam uang sebesar Rp150 juta kepada seorang perwira menengah polisi tanpa perjanjian apa pun.
Maria Lawalata, atlet yang juga dianggap sebagai penentu kesuksesan Indonesia meraih juara umum di SEA Games Manila tersebut gagal membayar utang. Itu karena kerjasama Big Stars dengan pihak ketiga terputus.
"Saya sudah memohon kepada Kemenpora untuk bisa membantu penyelesaian kasus ini," ucap Sunyoto.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Atletik Lainnya:
Protokol Kesehatan Atletik Dunia, PB PASI Wajib Tes Swab Atlet untuk Gelar Pelatnas
Pengalaman Tak Terlupakan Jeany Nuraini di Kejuaraan Dunia Atletik Remaja