SKOR.id - Pimpinan tim Red Bull Racing, Christian Horner, mengaku kembali merasakan tekanan dalam kompetisi F1 yang sudah cukup lama tak dialaminya.
Hingga F1 2024 memasuki seri ke-12, Red Bull Racing memang masih memimpin klasemen untuk kategori tim maupun pembalap via Max Verstappen.
Max Verstappen saat ini memimpin klasemen pembalap dengan 255 poin atau unggul 84 angka dari Lando Norris (McLaren) sebagai pesaing terdekat.
Sedangkan Red Bull Racing di puncak klasemen kategori tim berkat raihan 373 poin, berjarak 71 poin dari Ferrari di peringkat kedua.
Meski masih berada di posisi yang relatif aman, Christian Horner merasa tekanan tersendiri karena performa Red Bull Racing tak sedominan musim lalu.
Pada F1 2023, Red Bull Racing menyabet gelar juara dunia konstruktor dengan raihan 860 poin atau unggul 451 angka dari Mercedes di posisi kedua.
Penampilan tak kalah dominan juga ditunjukkan Max Verstappen yang jadi juara dengan 575 poin sedangkan Sergio Perez finis kedua dengan 285 poin.
Tekanan itu pun dirasakan Christian Horner saat F1 GP Inggris 2024 digelar di Sirkuit Silverstone akhir pekan lalu.
Dalam sesi balapan utama, Max Verstappen yang start keempat akhirnya finis kedua usai melewati situasi sulit akibat perubahan cuaca.
Sementara itu, situasi lebih sulit dialami oleh Sergio Perez yang gagal dapat poin dari F1 GP Inggris 2024 karena hanya mampu finis ke-17.
Pemandangan ini jarang terjadi pada F1 2023 kala Verstappen kerap memimpin lomba hingga puluhan detik sedangkan Perez cukup konsisten finis podium.
“Tahun lalu, tekanannya sedikit karena kami mampu unggul 30 hingga 40 detik. Saat unggul jauh, fokus Anda akan sepenuhnya tertuju pada keandalan mobil dan faktor lain,” katanya.
“Saat ini, Anda tak punya kesempatan untuk memikirkan daya tahan mobil karena kami selalu berkendara hingga mencapai limit.”
“Ketika Anda harus berjuang keras untuk meraih kemenangan, hal tersebut memberi rasa kepuasan yang lebih,” pria asal Inggris itu melanjutkan.
Horner pun menyadari bahwa performa dominan Red Bull Racing pada musim lalu adalah sesuatu yang bakal sulit untuk diulangi.
Oleh karena itu, ia harus bisa membiasakan diri dengan kondisi terkini dan menyesuaikan pendekatan timnya di F1 2024.
“Apa yang kami dapatkan pada 2023 adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan mungkin tak akan bisa dilakukan lagi oleh siapa pun.”
“Jadi, apa yang terjadi saat ini adalah sesuatu yang lebih normal. Namun, kami tetap berada di posisi yang nyaman di puncak klasemen pembalap dan konstruktor,” katanya.