Menyingkap Tahapan Naturalisasi Pemain yang Dijalani PSSI

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Calvin Verdonk saat mengenakan jersey timnas Indonesia (atas, ki-ka) dan ketika resmi menjadi WNI usai disumpah. (Dede S. Mauladi/Skor.id)
Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Calvin Verdonk saat mengenakan jersey timnas Indonesia (atas, ki-ka) dan ketika resmi menjadi WNI usai disumpah. (Grafis: Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

SKOR.id – Dalam beberapa tahun terakhir, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) gencar melakukan naturalisasi pemain sepak bola dari luar negeri. 

Di era Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang dimulai sejak pertengahan Februari 2023 lalu, naturalisasi terus berlangsung. Di era Erick Thohir, PSSI lebih selektif menaturalisasi pemain keturunan, yakni keturunan maksimal kakek dan neneknya. 

Secara umum, tujuan naturalisasi pemain adalah percepatan peningkatan level tim nasional sepak bola Indonesia. 

Program naturalisasi, seperti pernah diucapkan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali, merupakan program jangka pendek yang sejauh ini sudah memberikan dampak baik untuk skuad Garuda, dengan naiknya peringkat FIFA cukup signifikan (kini 133, dan akan update 19 September 2024). 

Mungkin banyak pencinta sepak bola yang belum mengetahui seperti apa proses naturalisasi yang dijalani PSSI selama kepemimpinan Erick Thohir. Bagaimana tahapan dan prosesnya?

Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.). 

Seperti keterangan sumber Skor.id, secara umum proses naturalisasi pemain sepak bola yang dilakukan saat ini bisa dibagi dalam dua tahapan.

Tahap I: PSSI 

Kebutuhan pemain naturalisasi untuk tim nasional di semua kategori usia dan posisi bermainnya harus diajukan pertama kali oleh pelatih, Shin Tae-yong (senior dan U-23) atau Indra Sjafri (U-20), demi memperkuat kondisi tim yang sudah ada. Mereka mengajukan kebutuhan itu langsung ke Ketua Umum PSSI.

Bila PSSI menyetujui pengajuan dari pelatih, mereka (dalam hal ini ketua umum) akan menugaskan tim pelatih (coaching team) untuk menetapkan siapa saja calon pemain naturalisasi yang akan dipantau.

Coaching team lalu memantau lebih dari sekali untuk calon pemain yang akan dinaturalisasi. Biasanya, tim pelatih mengajukan beberapa pilihan pemain antara satu, tiga, atau lima. 

Pada saat yang sama, tim hukum (legal) PSSI akan melihat dan mempelajari latar belakang pilihan-pilihan calon pemain naturalisasi yang sudah disodorkan tim pelatih. Ini dilakukan untuk menilai apakah mungkin menaturalisasi pemain dengan undang-undang yang berlaku, baik permohonan status kewarganegaraan Indonesia di UU Nomor 12 Tahun 2006 dan juga sesuai Statuta FIFA mengenai “pindah asosiasi/federasi”.

Bila si pemain yang akan dinaturalisasi sudah pernah membela satu negara, maka tim legal PSSI akan melakukan pendekatan ke asosiasi/federasi negara tersebut untuk mencari cara agar sang pemain bisa diproses untuk pindah asosiasi/federasi, dalam hal ini ke Indonesia. 

Menjelang keputusan akhir untuk menetapkan siapa calon pemain naturalisasi yang akan diproses, akan dilakukan diskusi akhir dengan Ketua Umum PSSI. Keputusan dari diskusi ini akan menjadi final.

Bila calon pemain yang pasti dinaturalisasi sudah ditetapkan, maka PSSI akan berkirim surat permohonan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sekaligus menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan.

Pada saat bersamaan, PSSI juga menginformasikan ke FIFA soal perpindahan asosiasi/federasi sang pemain. Pihak FIFA lalu akan melakukan pemeriksaan silang (cross check) yang sifatnya lebih pada administratif. 

Berikutnya, Kemenpora akan melakukan proses pengajuan naturalisasi sang pemain ke Kemenkumham sesuai UU yang berlaku di Indonesia (UU Nomor 12 Tahun 2006).

Boks data Skor Special pemain naturalisasi era Shin Tae-yong - Hendy Andika S Skor.id.jfif
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong terbukti terus memberikan peluang bergabungnya pemain asing keturunan Indonesia untuk menjadi WNI. (Hendy Andika S/Skor.id)

Tahap II: Pemerintah 

Menurut Sudaryanto, Analis Hukum & Koordinator Pewarganegaraan Direktorat Tata Negara Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kemenkumham, alur yang harus dilalui seorang pesepak bola maupun atlet cabang olahraga lain yang akan naturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah: 

1. Setelah Kemenkumham terima berkas dari Kemenpora, maka akan ditelaah dari segi administrasi. 

2. Kemenkumham juga memeriksa substansi untuk memastikan dan mengecek kelengkapan persyaratan melalui Ditjen AHU. 

3. Jika sudah tidak ada masalah, berkas-berkas itu akan diberikan ke Sekretariat Negara (Setneg) untuk dilakukan pengecekan.

4. Sebelum diserahkan ke Presiden RI, Setneg terlebih dahulu menyerahkan berkas-berkas itu kepada Badan Intelijen Negara (BIN), yang perlu mendeteksi apakah pemohon terlibat dengan kriminal internasional atau tidak.

5. Proses final selanjutnya adalah melibatkan Presiden RI yang bersurat ke Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR), dan DPR akan memutuskan dalam sidang untuk persetujuan.

6. Bila DPR sudah setuju, mereka akan menyurati Presiden RI yang isinya rekomendasi bahwa pemain yang bersangkutan bisa diberikan Kewarganegaraan Indonesia. 

7. Presiden RI akan memberi tanda tangan Surat Keputusan Presiden tentang pengabulan Permohonan Kewarganegaraan RI. Setelah itu, baru sang pemain disumpah menjadi WNI.

Adakah Biaya untuk Sebuah Proses Naturalisasi Pemain?

Dari sumber terpercaya, Skor.id mendapatkan informasi bila sama sekali tidak ada biaya untuk proses naturalisasi. Biaya ada hanya yang sudah ditetapkan oleh Kemenkumham. 

Besaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019 tentang jenis dan tarif PNBP yang berlaku di Kemenkumham terkait pewarganegaraan ini dihitung untuk setiap satu permohonan. 

Besaran yang ditetapkan adalah Rp50 juta untuk satu permohonan naturalisasi berdasarkan permohonan WNA itu sendiri, Rp15 juta untuk pewarganegaraan berdasarkan perkawinan campuran, Rp2,5 juta untuk pewarganegaraan bagi orang asing yang berjasa atau dengan alasan kepentingan negara, dan Rp5 juta untuk pewarganegaraan bagi anak yang belum memperoleh kewarganegaraan. 

Adapun syarat-syarat naturalisasi WNA menjadi WNI sudah diatur dalaam Pasal 9 UU Kewarganegaraan, dan harus dipenuhi pemohon di antaranya telah berusia 18 tahun atau sudah kawin, saat mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut atau paling singkat sepuluh tahun tidak berturut-turut, sehat jasmani dan rohani, dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan beberapa syarat lainnya. 

RELATED STORIES

Shin Tae-yong Puji Debut Calvin Verdonk bersama Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Puji Debut Calvin Verdonk bersama Timnas Indonesia

Calvin Verdonk bermain selama 67 menit pada debutnya bersama Timnas Indonesia, Selasa (11/6/2024).

Maarten Paes Bisa Bela Timnas Indonesia, Akmal Marhali Apresiasi Kerja Keras Erick Thohir

Maarten Paes Bisa Bela Timnas Indonesia, Akmal Marhali Apresiasi Kerja Keras Erick Thohir

Pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, menyoroti kerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI terkait status Maarten Paes.

Ivar Jenner, Rafael Struick dan Shayne Pattynama Kalah Sebelum Gabung Timnas Indonesia

Rafael Struick lebih menyakitkan dari Ivar Jenner, Shayne Pattynama hanya jadi penonton, Sabtu (31/8/2024) dini hari WIB.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

arkhan fikri - timnas u-23 indonesia

Timnas Indonesia

Jika Arkhan Fikri Tak Main di Final Piala AFF U-23 2025, Itu Demi Kebaikannya

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, takkan memaksakan Arkhan Fikri tampil melawan Vietnam.

Teguh Kurniawan | 28 Jul, 19:11

Alter Ego Ares di PMWC 2025. (PUBG Mobile)

Esports

Juara Grup Stage PMWC 2025, Alter Ego Ares Kantongi Hadiah Fantastis

Pencapaian yang fantastis ini membuat mereka berhak mengantongi 80 ribu dolar AS atau setara Rp1,3 miliar.

Gangga Basudewa | 28 Jul, 17:25

Kapolri Listyo Sigit Prabowo di peresmian skuad Bhayangkara Presisi Lampung FC Musim 2025-2026. (Estu Santoso/Skor.id)

Liga 1

Bhayangkara Lampung FC Musim 2025-2026 Diperkenalkan, Target Tinggi Ditetapkan

Perkenalan Bhayangkara Presisi Lampung FC berlangsung di Stadion Sumpah Pemuda, Way Kanan, Bandar Lampung pada Senin (28/7/2025) malam.

Estu Santoso | 28 Jul, 17:20

Woodball, salah satu cabang yang dikembangkan di Indonesia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Other Sports

Prestasi Gemilang, Tim Woodball Indonesia Raih 6 Emas di Malaysia Open 2025

Tim Woodball Indonesia kembali mencatatkan pencapaian impresif di kancah internasional.

Sumargo Pangestu | 28 Jul, 16:56

Timnas Thailand. (Deni Sulaiman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Kalahkan Filipina, Thailand Raih Peringkat Ketiga Piala AFF U-23 2025

Untuk kali kedua beruntun, Thailand menyelesaikan Piala AFF U-23 di peringkat ketiga.

Teguh Kurniawan | 28 Jul, 15:28

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 28 Jul, 13:46

Cover Olahraga Padel.

Culture

Fenomena Padel di Indonesia, Perlindungan Risiko Usaha Olahraga-Lifestyle Dihadirkan MPMInsurance

Merespons naik daunnya padel, MPMInsurance hadir dengan penawaran asuransi di sektor usaha olahraga dan lifestyle.

Taufani Rahmanda | 28 Jul, 13:42

Asisten pelatih Timnas Indonesia, sekaligus pelatih kepala Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg.(Foto: PSSI/Grafis: Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Timnas Indonesia

Siap Juara, Timnas U-23 Indonesia Akan Coba Kalahkan Vietnam dalam 90 Menit

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, menegaskan kesiapan pasukannya memburu gelar juara Piala AFF U-23 2025.

Teguh Kurniawan | 28 Jul, 13:18

hardiyanto kenneth percasi

Other Sports

Pembinaan Jadi Fokus Utama Hardiyanto Kenneth Usai Terpilih Jadi Ketua Percasi DKI Jakarta

Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DKI Jakarta resmi menetapkan Hardiyanto Kenneth sebagai ketua periode 2025–2029.

Teguh Kurniawan | 28 Jul, 12:12

Update bursa transfer Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Update Bursa Transfer Liga Italia 2025-2026

Update bursa transfer Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026, Napoli, Inter Milan, Juventus, hingga AC Milan berburu pemain baru.

Pradipta Indra Kumara | 28 Jul, 12:04

Load More Articles