- Beras punya banyak ragam dengan memiliki khasiat khusus untuk tiap jenisnya.
- Beras putih paling diminati karena rasa dan pengolahannya yang lebih mudah.
- Berikut jenis-jenis beras dengan manfaat dan mana yang paling sehat.
SKOR.id - Beras merupakan bahan makanan yang identik dengan orang-orang Asia, termasuk Indonesia.
Bahkan ada ungkapan "belum makan kalau belum makan nasi" yang menunjukan makanan ini tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Beras memang makanan pokok di Indonesia, khususnya beras putih. Bahan ini mudah didapat dan harganya pun terjangkau.
Selain bisa memenuhi kebutuhan karbohidrat, beras bisa diolah dengan banyak cara; sebagai nasi, lontong, bubur, dan banyak lagi.
Namun, beberapa tahun terakhir makanan ini seolah dihindari, terutama mereka yang dalam program mengurangi berat badan.
Beberapa bahkan ada yang takut mengonsumsi nasi putih demi terhindar dari banyak penyakit.
Namun menurut Simone Austin, ahli diet terakreditasi dan juga juru bicara Asosiasi Ahli Diet Australia, beras adalah karbohidrat dan bagus.
"Tubuh kita membutuhkan karbohidrat untuk energi jadi kita harus memasukkannya, meskipun orang cenderung membencinya," tuturnya.
"Ini cuma persoalan bagaimana mengatur porsi yang sesuai dengan kebutuhan energi Anda sendiri."
Beras sendiri banyak ragamnya. Selain putih, ada merah, hitam, coklat, bahkan yang beraroma. Beberapa bahkan diklaim bisa mengobati penyakit serius seperti kanker, jantung, hingga alzheimer.
Nah, untuk mengetahui jenis, khasiat, dan mana yang paling sehat, berikut penjelasannya:
Beras Putih
Jenis ini paling sering ditemui dan paling mudah dicerna oleh anak-anak maupun dewasa, dan disukai semua orang.
Beras putih ada yang berjenis pera dan juga pulen, tapi yang pasti rasanya diklaim lebih enak dibanding jenis beras lainnya.
Kekurangan beras putih adalah nutrisi dan senyawa yang terkandung di dalamnya lebih sedikit dibanding beras lain.
Itu karena beras putih harus melalui proses penggilingan untuk menghilangkan kulit, dedak, dan kuman.
Kendati minim nutrisi, beras putih tetap bermanfaat untuk kesehatan. Misalnya dapat mengurangi gangguan pencernaan seperti diare dan radang usus besar, serta mengurangi mual pada pagi hari bagi ibu hamil.
Beras Merah
Sementara beras putih digiling untuk menghilangkan lapisan dedak dan kuman, beras merah adalah beras gandum utuh dengan hanya kulit luarnya yang dibuang.
Tekstur beras merah juga lebih keras daripada nasi putih, rasanya pun lebih hambar sehingga penggemarnya tidak terlalu banyak.
Namun, beras merah sangat dianjurkan untuk mereka yang sedang diet atau penderita diabetes.
Itu karena beras jenis ini mampu menjaga jumlah zat besi dalam tubuh dan membantu mengatur gula darah dan insulin.
Kandungan vitamin B6 di dalamnya juga penting untuk menyeimbangkan pembentukan serotonin dan sel darah merah yang berguna dalam produksi sel DNA.
Beras merah juga mengandung antioksidan, kalium, magnesium, dan zat lignan.
Kandungan tersebut terbukti mampu mencegah penumpukan kolesterol atau lemak jahat dalam darah, mengontrol tekanan darah, dan mencegah penyumbatan di pembuluh darah (aterosklerosis).
Beras Coklat
Seperti halnya beras merah, beras coklat juga mengalami proses penggilingan tanpa menghilangkan dedak.
Beras merah lebih kenyal daripada nasi putih, memiliki rasa yang lebih kaya dan lebih bergizi.
Beras coklat memiliki sekitar 7,2 gram protein per 100 gram. Kadar magnesiumnya juga tinggi sehingga sering dicari orang.
Jenis ini memiliki sumber tiamin dan zat besi yang baik, dan mengandung sumber seng yang moderat.
Karena memiliki kulit luar yang utuh, beras coklat juga memiliki serat tinggi, yakni 3,2 gram per 100 gram.
Dalam hal indeks glikemik, beras coklat punya tingkat "sedang" dalam tubuh, yang berarti akan membuat Anda kenyang lebih lama dibandingkan dengan nasi putih.
Beras Hitam
Beras hitam adalah jenis beras yang berbeda dibandingkan dengan beras merah dan putih.
Konon katanya di Cina, beras ini sempat berstatus terlarang dan hanya khusus dikonsumsi keluarga kaisar karena dianggap superfood.
Beras hitam memiliki rasa gurih kacang dan teksturnya sedikit lengket. Proses memasaknya pun lebih lama dibandingkan beras putih.
Dibandingkan beras putih, coklat, dan merah, kandungan protein beras hitam yang tertinggi mencapai 9,1 gram.
Beras hitam juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, jadi sangat baik bagi penderita diabetes. Serat di beras ini juga tinggi, di angka 4,7 gram per 100 gram.
Beras hitam memiliki kandungan zat inflamasi serta antioksidan yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis beras lainnya.
Selain baik untuk mengobati diabetes, beras hitam juga bagus untuk penderita Alzheimer, jantung, dan kanker.
Beras Jasmine
Beras jenis ini memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan beras lainnya karena beras ini memiliki aroma yang harum dan dapat membangkitkan nafsu makan.
Beras jenis ini juga memiliki warna yang sangat putih jika dibandingkan dengan beras putih.
Selain memiliki cita rasa yang menggugah selera, beras jasmine juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Kandungan asam amino pada beras jasmine dapat membantu segala proses pertumbuhan dalam tubuh.
Sehingga hal ini berfungsi efektif untuk menghindarkan Anda dari berbagai macam penyakit yang dapat menyerang tubuh.
Selain beras jasmine sebagai beras yang memiliki aroma, ada juga beras pandan yang memiliki aroma daunpandan.
Beras Basmati
Beras basmati adalah jenis beras yang berasal dari india, kandungan serat dalam beras basmati lebih banyak 20% dari beras lainnya.
Sama seperti beras hitam, dahulu beras basmati diceritakan merupakan beras para bangsawan dan rakyat biasa tidak boleh menikmatinya.
Beras ini juga memiliki indeks glikemik yang rendah. Selain itu, beras jenis ini juga dapat memperlancar sistem pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi.
Beras Shirataki
Beras ini banyak direkomendasikan untuk orang yang sedang diet dan menjalani pola hidup sehat.
Beras shirataki terbuat dari zat bernama glukomanan, salah satu jenis serat makanan alami yang larut dalam air, yang diambil dari ekstrak akar ubi gajah atau dikenal dengan konjak.
Glukomanan mengandung 40% berat kering ubi gajah yang berasal dari Asia Tenggara.
Beras Ketan
Beras ketan biasa digunakan untuk bahan olahan kue, beras ketan cenderung gurih dan bisa dikonsumsi langsung setelah makan.
Beras ini banyak mengandung zat tembaga yang dapat memperkuat jaringan ikat, mendukung sistem kekebalan tubuh, serta meningkatkan fungsi otak yang sehat.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Waspada! Gejala Covid-19 yang Tak Terlihat: Happy Hypoxia https://t.co/KJsihQq5RX— SKOR.id (@skorindonesia) July 10, 2021
Berita kebugaran lainnya
5 Pilihan Roti Sehat yang Disarankan untuk Dikonsumsi
Deretan Suplemen untuk Pasien Covid-19, Percepat Penyembuhan