Mengapa Toyota Tidak Mau Disebut Kembali ke Formula 1

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Merek Toyota lewat Toyota Gazoo Racing akan mulai terlihat di mobil Tim Haas F1 saat digelarnya F1 GP Amerika Serikat, akhir pekan ini. (Hendy AS/Skor.id)
Merek Toyota lewat Toyota Gazoo Racing akan mulai terlihat di mobil Tim Haas F1 saat digelarnya F1 GP Amerika Serikat, akhir pekan ini. (Hendy AS/Skor.id)

SKOR.id – Selama bertahun-tahun, Toyota telah berulang kali menyatakan bahwa kembali ke Formula 1 (F1) bukanlah suatu pilihan. Namun akhir pekan lalu, pabrikan otomotif raksasa asal Jepang itu mengumumkan bahwa mereka telah bermitra dengan Haas F1.

Tidak tanggung-tanggung, tulisan dan logo Toyota Gazoo Racing (TGR) akan langsung ada di kedua mobil Haas VF-24 saat turun di Circuit of the Americas (COTA), Austin, Texas, tuan rumah F1 GP Amerika Serikat, akhir pekan ini (17-20/10/2024). 

GP Amerika Serikat menjadi putaran ke-19 (dari total 24 grand prix/GP) di Kejuaraan Dunia Formula 1 2024. 

Memang benar, keputusan untuk menggandeng Haas ini tidak ada hubungannya dengan keterlibatan pembuatan power unit (mesin) maupun sasis. Namun anehnya, Toyota memulai kemitraan teknis dengan cabang motorsport mereka, TGR. 

Lalu, apa maksud Toyota terlibat di F1? Mengapa mereka tidak mau membuat tim sendiri seperti yang dilakukan pada 2002 silam, atau membuat power unit untuk tim-tim F1 lain?

Skor.id akan coba membahasnya Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Kiprah Toyota Sebelumnya di F1

Kesepakatan Toyota – melalui divisi motorsportnya TGR – untuk menjadi mitra teknis resmi tim Formula 1 Haas, di sisa musim ini dan seterusnya sebagai bagian dari kesepakatan multi-tahun kedua pihak, mengesankan mereka menjilat kembali ludahnya.

Maklum, inilah untuk kali pertama Toyota secara resmi kembali terlibat di F1 setelah menutup programnya di ajang balap jet darat itu sebagai tim dan pemasok mesin, 15 tahun lalu – tepatnya 4 November 2009. 

Toyota turun perdana sebagai sebuah tim di F1 pada 2002. Namun, hingga 139 start yang diikuti (sampai akhir musim 2009), para pembalap Tim Panasonic Toyota Racing tidak pernah memenangi balapan. Hasil finis terbaik Toyota adalah kedua, yang dibuat empat kali. 

Total, selama delapan musim turun sebagai tim di F1, Toyota mengoleksi 13 finis podium, tiga pole position, dan tiga fastest lap. Hasil finis klasemen konstruktor hanya keempat pada 2005 dan keenam untuk pembalap (lewat Ralf Schumacher) pada musim yang sama.

Selain turun sebagai tim, Toyota juga memasok mesin untuk beberapa tim. Jordan menggunakan mesin Toyota pada tahun 2005 dan ketika tim tersebut diubah namanya menjadi Midland F1 pada tahun 2006, Toyota terus memasok mesinnya. Tim Williams F1 juga menggunakan mesin Toyota dari tahun 2007 hingga 2009. 

boks Skor Special - Torehan Toyota di Formula 1 sebagai Tim, Pembuat Sasis Konstruktor - Dede S. Mauladi Skor.id.jfif
Torehan Tim Panasonic Toyota Racing selama delapan musim di Formula 1, antara 2002 sampai 2009, tidak memuaskan. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Mengapa Toyota Kembali Terlibat di F1 Menjelang Akhir Musim 2024 

Landasan pertama kolaborasi ini telah diletakkan pada awal tahun ini, menurut Ayao Komatsu, Prinsipal Tim Haas F1: “Saya sempat kontak dengan Kaji (Masaya Kaji, General Manager TGR) berkata di awal tahun. Hampir setengah tahun yang lalu.” 

“Jadi sebenarnya kami belum ada rencana untuk memiliki tim di Formula 1. Saat ini, pilihan terbaik adalah berkolaborasi dengan Haas,” kata Kaji.

Seperti dikutip GPblog awal tahun ini, TGR mengungkapkan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk kembali ke F1 karena mereka senang di World Endurance Championship (WEC) dan World Rally Championship (WRC). Namun, pada titik tertentu, mereka berpikir bekerja sama dengan Haas adalah ide yang bagus. 

Presiden TGR Tomoya Takahashi bahkan menggambarkan hal ini sebagai persaingan bersama Haas di F1 – yang menunjukkan bahwa Toyota hampir bisa kembali ke F1 tanpa memiliki tim atau memproduksi power unit.

“Dengan berkompetisi bersama Haas di puncak olahraga balap, kami bermaksud membina para pembalap, insinyur, dan mekanik,” tutur Takahashi.

TGR adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Toyota. Berbasis di Eropa di Koln, Jerman, TGR kini menampung tim Toyota World Endurance Championship dan merupakan tempat lahirnya mesin Toyota World Rally Championship, sekaligus fasilitas teknis tingkat tinggi yang merupakan markas asli Toyota F1 pada tahun 2000-an.

Berdasarkan perjanjian ini, TGR akan menyediakan “layanan desain, teknis dan manufaktur” dan mendapatkan “keahlian teknis dan keuntungan komersial” sebagai imbalan dari Haas. 

Hal ini memberikan peningkatan sumber daya yang sangat dibutuhkan bagi Haas, yang merupakan tim terkecil di F1, dan memberi Toyota tempat di F1 serta memberikan divisi motorsport sebagian besar program F1 tingkat tinggi lagi. 

“Memiliki pemimpin dunia di sektor otomotif yang mendukung dan bekerja sama dengan organisasi kami, sambil berusaha mengembangkan dan mempercepat keahlian teknis dan teknik mereka – ini hanyalah sebuah kemitraan dengan manfaat nyata bagi kedua belah pihak,” kata Komatsu.

“Kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya dan basis pengetahuan yang tersedia di Toyota Gazoo Racing, sambil memanfaatkan proses teknis dan manufaktur mereka, akan berperan penting dalam pengembangan kami dan keinginan jelas kami untuk lebih meningkatkan daya saing kami di Formula 1

“Sebagai imbalannya, kami menawarkan platform bagi Toyota Gazoo Racing untuk sepenuhnya memanfaatkan dan kemudian meningkatkan kemampuan teknik internal mereka.”

Pengumuman versi Toyota dengan tegas mengisyaratkan bahwa para pembalap TGR akan mendapatkan kesempatan untuk mengendarai mobil Haas F1 di masa depan, sebagai permulaan dari pengujian. 

“Secara khusus, perjanjian tersebut mencakup partisipasi dalam test drive Tim Haas F1 oleh pembalap, insinyur, dan mekanik pelatihan TGR,” demikian pernyataan Toyota.

“Hal ini akan memungkinkan para pembalap untuk mendapatkan pengalaman berkendara di F1, dan ini akan memungkinkan para insinyur dan mekanik untuk belajar bagaimana menganalisis sejumlah besar data, seperti data mengemudi, untuk secara efektif mengoperasikannya di TGR.”

Singkatnya, kerja sama baru Haas dengan Toyota tidak akan mengubah kesepakatan skuad terkecil di F1 itu dengan Ferrari selaku pemasok power unit

Markas besar Haas tetap di Kannapolis, Carolina Utara, Amerika Serikat, dengan basis operasi di Banbury, Inggris. Dari Maranello, pasokan suku cadang dari Ferrari akan dikirim sementara pekerjaan manufaktur dilakukan oleh perusahaan Italia lainnya, Dallara. 

Tidak Ada Rencana Kembali ke Formula 1 Secara Total 

Usai pengumuman kerja sama dengan Haas, Toyota menegaskan “tidak memiliki rencana” untuk membeli atau membentuk tim Formula 1 atau membangun power unit

Akio Toyoda, Ketua Toyota Motor Corporation, menegaskan: “Saya tidak ingin berita utamanya adalah ‘Toyota akhirnya kembali ke F1’. Sebaliknya, kami ingin melihat berita utama yang menginspirasi anak-anak Jepang untuk memimpikan kemungkinan bahwa suatu hari nanti mereka juga bisa mengendarai mobil tercepat di dunia.”

Toyoda, cucu pendiri Toyota Kiichiro Toyoda, mengaku dialah yang mengambil keputusan untuk menarik tim pabrikan mobil yang berbasis di Koln itu keluar dari F1 pada akhir 2009. 

“Saya kini telah mencapai usia tertentu dan akhirnya menjadi manusia biasa yang kembali menyukai mobil balap,” ucap pria berusia 68 tahun itu tersenyum. 

“Saya pikir jauh di lubuk hati, orang ini selalu menyesali karena penarikan kami dari Formula 1, pembalap muda Jepang kehilangan kesempatan.” 

RELATED STORIES

Setelah 15 Tahun Absen, Toyota Kembali ke F1 dengan Bantu Pengembangan Haas

Setelah 15 Tahun Absen, Toyota Kembali ke F1 dengan Bantu Pengembangan Haas

Toyota sudah punya pengalaman dalam kompetisi F1 sebelum memutuskan hengkang pada akhir musim kompetisi 2009.

Haas Rilis Mobil VF-24 untuk F1 2024, Bos Tim Inginkan Perbaikan Performa

Berbekal mobil VF-24, Haas membuka lembaran baru di F1 2024 bersama Ayao Komatsu sebagai team principal.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Turnamen bulu tangkis Denmark Open

Badminton

Denmark Open 2025: Fajar/Fikri dan Jonatan Christie Harapan Indonesia Juara

Ganda putra ajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan tunggal putra Jonatan Christie lolos ke final Denmark Open 2025.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 19:16

Kejuaraan Dunia Senam 2025 atau 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Tonggak Sejarah Penting, Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Indonesia Siap Dimulai

Untuk kali pertama, Kejuaraan Dunia Senam akan digelar di Indonesia, tepatnya di Indonesia Arena, Jakarta, mulai Minggu (19/10/2025).

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 16:35

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 16:16

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 16:13

Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Gresik Petrokimia Hat-trick Juara Sektor Putri, Bank Jatim Peringkat Ketiga

Gresik Petrokima Pupuk Indonesia berhasil mempertahankan gelar Livoli Divisi Utama sektor putri untuk kali ketiga beruntun.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 16:11

livoli divisi utama 2025

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Livoli Divisi Utama 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 15:19

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, pebulu tangkis ganda campuran Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Rinov/Pitha Pamit dari Pelatnas PBSI, Diikuti Lisa Ayu dan Yeremia Rambitan

Eksodus dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI sepanjang 2025 masih berlanjut.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 12:34

Hasil kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 2

Persela Hentikan Dominasi Barito Putera, Garudayaksa FC Masih Belum Terkalahkan

Rekap hasil tiga pertandingan lanjutan pekan keenam Championship 2025-2026 pada Sabtu (18/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 11:12

Borneo FC vs Persik Kediri di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 18 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Hasil Borneo FC vs Persik: Pesut Etam Jaga Rapor Sempurna di Super League 2025-2026

Hasil dan jalannya pertandingan lanjutan pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada Sabtu (18/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 10:28

Persija Jepara vs Bali United di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 19 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persijap vs Bali United di Super League 2025-2026

Jelang laga pekan kesembilan, Minggu (19/10/2025) malam, Persijap Jepara kondisi tak baik menjamu Bali United.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 08:55

Load More Articles