Mengapa Armand Duplantis Hanya Naikkan 1 Cm untuk setiap Rekor

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Atlet loncat tinggi asal Swedia Armand Duplantis miliki strategi unik untuk meraup keuntungan setiap memecahkan rekor dunia. (Jovi Arnanda/Skor.id)
Atlet loncat tinggi asal Swedia Armand Duplantis miliki strategi unik untuk meraup keuntungan setiap memecahkan rekor dunia. (Jovi Arnanda/Skor.id)

SKOR.id – Alasan genius mengapa Armand “Mondo” Duplantis hanya meningkatkan rekor dunia loncat galahnya sebanyak 1 cm setiap kali adalah karena bonus menggiurkan yang dilaporkan diterima oleh para atlet setiap kali mereka memecahkan rekor dunia. 

Atlet Swedia kelahiran Lafayette, Louisiana, Amerika Serikat,10 November 1999 itu saat ini memegang rekor loncat galah baik dalam maupun luar ruangan.

Setelah memenangi medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, atlet berusia 24 tahun itu meraih kemenangan berturut-turut saat ia kembali menjadi yang teratas musim panas ini di Stade de France, Paris, Prancis, Senin (5/8/2024) malam lalu.

Duplantis dengan mudah mengalahkan Emmanouil Karalis dari Yunani dan Sam Kendricks dari Amerika Serikat ketika ia meloncat 6,10m di Olimpiade Paris 2024.

Duplantis kemudian meloncat setinggi 6,25m malam itu, memecahkan rekor dunia yang dia buat sendiri pada bulan April. Namun hal ini bukanlah hal yang aneh bagi sang atlet. 

Faktanya, Duplantis telah memecahkan rekor dunianya sendiri beberapa kali. Tetapi setiap kali melakukan percobaan pemecahan rekor, Duplantis hanya menaikkan mistar 1 cm lebih tinggi daripada catatan sebelumnya, meskipun dari tayangan ulang sepertinya dia bisa melakukannya lebih baik lagi. 

Apa yang membuat Duplantis hanya menaikkan 1 cm setiap mencoba memecahkan rekor? Skor.id akan coba mengulasnya secara singkat lewat bahasan dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Duplantis Mendapat 100 Ribu Dolar AS setiap  Mampu Memecahkan Rekor

Setiap kali seorang atlet memecahkan rekor dunia, mereka menerima 100 ribu dolar Amerika Serikat (sekira Rp1,59 miliar). Jadi, setiap kali Duplantis memecahkan rekornya sendiri, dia menjadi jauh lebih kaya. 

Daripada memecahkan rekornya sekali dan langsung mendapatkan 100 ribu dolar AS, Duplantis nampaknya membuat keputusan genius untuk “sekadar memecahkannya”, sehingga dia bisa memecahkannya lagi, lagi, dan lagi.

Hingga saat ini, Duplantis telah memecahkan rekornya sendiri dengan penambahan tinggi cukup hanya 1 cm, sebanyak sembilan kali sepanjang kariernya di waktu berbeda. Itu berarti dia mendapat 900 ribu dolar AS (Rp14,34 miliar) untuk pencapaiannya.

Ini merupakan langkah yang cukup jenius atas namanya. Namun, salah satu ketentuan bonusnya, menurut majalah ekonomi AS, Forbes, adalah bonus tersebut hanya dapat diperoleh satu kali selama pertemuan. 

Jadi, jika Duplantis memecahkan rekor dunianya dua kali dalam satu event, dia tetap hanya akan membawa pulang 100 ribu dolar AS dan bukan 200 ribu dolar AS.

Nampaknya Duplantis juga menyadari hal tersebut karena faktanya ia memang belum pernah memecahkan rekornya sendiri dua kali di ajang yang sama. Dia menghasilkan banyak uang, tetapi dia melakukannya karena kariernya yang luar biasa.

Data pemecahan rekor dunia loncat galah pria - M. Yusuf Skor.id.jfif
Dalam 30 tahun, hanya Sergey Bubka, Renaud Lavillenie, dan Armand Duplantis, yang mampu memecahkan rekor dunia loncat galah (M. Yusuf/Skor.id)  

Atlet Loncat Galah Terhebat Sepanjang Masa, Armand Duplantis atau Sergey Bubka?

Meskipun baru berusia 24 tahun, Duplantis sudah dianggap sebagai peloncat galah terhebat sepanjang masa. Memiliki ayah mantan peloncat galah AS Greg Duplantis dan ibu eks atlet sapta lomba (heptathlon) dan pevoli dari Swedia, Helena, Armand Duplantis telah memenangi banyak kejuaraan sejauh ini dalam karier usia mudanya. 

Saat artikel ini ditulis, Armand Duplantis berstatus dua kali kampiun loncat galah di Olimpiade (2020 dan 2024), dua kali juara dunia outdoor (2022 dan 2023) dan indoor (2022 dan 2024), dan tiga jawara Eropa (2018, 2022, 2024). Ia juga belum pernah kalah dalam kompetisi sejak 2019. 

Dengan performanya saat ini, dan fakta bahwa ia masih sangat muda, ada kemungkinan besar Armand Duplantis dapat memecahkan rekornya sendiri berkali-kali sebelum kariernya berakhir. Itu berarti ada kemungkinan sang bintang juga akan menjadi jauh lebih kaya saat dia gantung sepatu.

Torehan impresif Duplantis di loncat galah sejauh ini mungkin hanya bisa ditandingi oleh Sergey Bubka. Sepanjang kariernya antara 1981 sampai 2001, mantan atlet Uni Soviet dan Ukraina itu tercatat 17 kali memecahkan rekor dunia antara akhir Mei 1984 sampai akhir Juli 1994. 

Bubka adalah juara dunia loncat galah enam kali (1983, 1987, 1991, 1993, 1995, 1997), indoor empat kali (1985, 1987, 1991, 1995), sekali kampiun Eropa (1986) dan indoor (1985), serta satu medali emas Olimpiade (1988). Bubka juga peloncat galah pertama yang mampu melewati mistar setinggi 6,0 meter dan 6,10 meter.

Bubka memegang rekor dunia loncat galah stadion indoor dengan tinggi 6,15 meter yang dibuat pada 21 Februari 1993 di Donetsk, Ukraina. Rekor itu bertahan selama hampir 21 tahun hingga Renaud Lavillenie dari Prancis meloncat setinggi 6,16 meter pada 15 Februari 2014 di arena yang sama. 

Bubka juga memegang rekor dunia loncat galah stadion outdoor dengan 6,14 meter antara 31 Juli 1994 dan 17 September 2020.

 

RELATED STORIES

Mengapa Olimpiade Penting untuk Terus Digelar

Mengapa Olimpiade Penting untuk Terus Digelar

Olimpiade adalah ajang empat tahunan yang telah digelar sejak 1896 dan menjadi event puncak yang dijadikan tujuan para atlet karena sangat bergengsi.

Mengapa Olahraga Balap Tidak Ada di Olimpiade

Mengapa Olahraga Balap Tidak Ada di Olimpiade

Balapan pernah dua kali dilombakan di Olimpiade namun tidak terlalu menggema.

Mengapa Remaja Jepang Sangat Hebat Main Skateboard

Dari empat nomor skateboarding di Olimpiade Paris 2024, Jepang sudah merebut dua medali emas dan satu perak.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Laga Real Madrid vs RB Salzburg di Liga Champions 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Real Madrid vs RB Salzburg di Liga Champions 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Real Madrid vs RB Salzburg pada pertandingan ke tujuh Liga Champions 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jan, 04:15

Laga Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jan, 02:45

Laga AC Milan vs Girona di Liga Champions 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming AC Milan vs Girona di Liga Champions 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming AC Milan vs Girona pada matchday 7 Liga Champions 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jan, 01:49

Liga Champions 2024-2025 menggunakan format baru. (Hendy Andika/Skor.id)

World

Hasil Matchday 7 Liga Champions, Barcelona Kesulitan Kalahkan Benfica, Liverpool Masih Sempurna

Hasil matcday 7 Liga Champions yang digelar Rabu (22/1/2025) dini hari WIB, Barcelona tekuk Benfica, Liverpool jaga kesempurnaan.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jan, 00:35

Liga Nusantara 2024-2025 atau Liga 3 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Rekap Hasil Liga Nusantara 2024-2025: Persekabpas Lolos 6 Besar, Waanal Brothers Mengintai

Tiga pertandingan pekan ke-13 Grup B Liga Nusantara 2024-2025 telah rampung pada Selasa (21/1/2025).

Teguh Kurniawan | 21 Jan, 19:54

Karakter animasi Aryna Sabalenka memiliki kemiripan dengan pakaian Nike-nya, tetapi tidak dengan rambutnya. (M. Yusuf/Skor.id)

Culture

Rambut Jadi Pirang, Aryna Sabalenka ‘Protes’ Animasinya di Australian Open

Rambut Aryna Sabalenka yang berwarna coklat menjadi pirang di versi animasi AO Animated Tennis Australia.

Tri Cahyo Nugroho | 21 Jan, 16:59

Sepatu khas petenis wanita AS, Coco Gauff, New Balance Coco CG2, terinspirasi sepatu bola basket, olahraga kegemaran ayahnya. (M. Yusuf/Skor.id)

Culture

Hobi Ayah Menginspirasi Sepatu Khas Kedua Coco Gauff

Terinspirasi dari olahraga pilihan ayah Gauff, yaitu bola basket, sneaker khusus Gauff tetap menjadi yang pertama di pasar tenis.

Tri Cahyo Nugroho | 21 Jan, 16:53

Ducati Desmosedici GP25 milik Tim Ducati Lenovo ini akan digeber Marc Marquez di MotoGP 2025. (Jovi Arnanda/Skor.id)

MotoGP

Lebih Bertenaga, Lebih Ringan, Ini Rahasia Ducati Desmosedici GP25

Skor.id coba paparkan detail dan data teknis Ducati Desmosedici GP25, prototipe baru Francesco Bagnaia dan Marc Marquez untuk Kejuaraan Dunia MotoGP 2025.

Tri Cahyo Nugroho | 21 Jan, 16:34

alfredo vera - madura

Liga 1

Alfredo Vera Resmi Jadi Pelatih Ketiga Madura United di Liga 1 2024-2025

Madura United memperkenalkan pelatih baru untuk mengarungi sisa musim Liga 1 2024-2025, sosoknya familier.

Teguh Kurniawan | 21 Jan, 15:11

Timnas putri Indonesia.

Timnas Indonesia

Timnas Putri Indonesia Ikut Kompetisi Universitas di Jepang pada Februari 2025

Timnas putri Indonesia juga akan menjalani agenda FIFA Matchday di Arab Saudi sebelum ke Jepang, Februari 2025.

Taufani Rahmanda | 21 Jan, 14:46

Load More Articles