SKOR.id - Rory Mcllroy mencetak sejarah dalam karier golfnya. Setelah satu dekade penantian, dia akhirnya berhasil meraih gelar Masters 2025, Minggu (13/4/2025) waktu setempat.
Prestasi itu membuat pegolf asal Irlandia Utara itu menyempurnakan Grand Slam kariernya, dan menyejajarkan diri dengan lima legenda lainnya yang memenangkan empat turnamen mayor yaitu Tiger Woods, Jack Nicklaus, Gary Player, Ben Hogan, dan Gene Sarazen.
Kemenangan itu tak datang dengan mudah. McIlroy menjalani roller-coaster emosi di putaran final sebelum akhirnya menaklukkan Justin Rose lewat babak play-off yang menegangkan. Tangis haru meledak di green ke-18 saat ia memeluk istri tercinta, Erica Stoll, dan putri kecil mereka, Poppy. Ini bukan sekadar gelar, tapi pembebasan dari kutukan panjang yang melekat pada namanya di Masters.
“Tempat ini sudah terlalu lama menghantuiku, tapi hari ini, rasanya seperti rumah,” ujar McIlroy, sambil menahan air mata seperti dikutip Mirror.
Selain kejayaan emosional, kemenangan ini juga menghadirkan rekor baru dalam aspek finansial. McIlroy membawa pulang hadiah sebesar £3,4 juta (sekitar Rp68 miliar) dari total hadiah £15,9 juta—jumlah terbesar dalam sejarah turnamen. Namun, sebagai warga negara yang tinggal di Florida, ia harus merelakan hampir setengah dari hadiahnya untuk pajak federal dan negara bagian, sehingga dia hanya mendapatkan sekitar £1,8 juta (Rp36 miliar).
“Setiap hadiah di Augusta dikenai pajak federal sebesar 37 persen, ditambah pajak negara bagian,” jelas konsultan pajak Paul Barham.
“Untuk pemain sekelas McIlroy, itu potongan yang sangat besar,” tambahnya.
Namun, bukan uang yang menjadi motivasi utama McIlroy. Sejak awal, ia bermain demi kebanggaan, demi momen seperti ini. Ucapan lamanya di tahun 2019 kembali terasa relevan.
“Saya bermain untuk prestise, bukan untuk uang,” ucapnya ketika itu.
Momen di Augusta itu adalah klimaks dari perjalanan panjang penuh kerja keras, cedera, dan nyaris menang. Hari Sabtu sebelumnya, McIlroy mencatat sejarah dengan enam kali birdie berturut-turut di awal permainan—prestasi yang belum pernah terjadi di Augusta. Tapi tekanan kembali datang di hari final, dengan dua double bogey dan putt pendek yang gagal di hole ke-18.
“Saya benar-benar berpikir semua ini akan hilang lagi,” kata McIlroy.
Namun di babak play-off, dia menunjukkan mental juara. Birdie di hole pertama memastikan keunggulan atas Rose. Dan saat bola terakhir jatuh ke dalam lubang, McIlroy tersungkur di tanah—beban bertahun-tahun seperti terangkat dari pundaknya.
“Ada banyak emosi yang terkumpul selama ini. Tapi satu momen seperti ini membuat semua rasa sakit dan penantian terasa pantas,” katanya.
Secara total, McIlroy kini telah mengumpulkan lebih dari £121 juta dari hadiah turnamen sepanjang kariernya, menjadikannya salah satu pegolf terkaya dalam sejarah, di belakang Tiger Woods. Kekayaannya diperkuat oleh kontrak besar dengan Nike, Omega, TaylorMade, serta investasi properti dan koleksi mobil mewahnya.
Namun bagi McIlroy, tak ada yang sebanding dengan momen berdiri di Augusta mengenakan jaket hijau.
Kemenangan ini bukan sekadar tentang trofi atau uang. Ini adalah tentang tekad, ketekunan, dan membuktikan bahwa mimpi yang terus dikejar, akhirnya akan menemukan jalannya pulang.