SKOR.id - Tak lama setelah mengucap perpisahan dengan Megawati Hangestri, Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks langsung dapat penggantinya.
Sosok tersebut adalah Wipawee Srithong, pevoli asal Thailand berposisi outside hitter.
Dia akan mengisi kuota pemain Asia di skuad Red Sparks, yang dua musim terakhir menjadi milik Megawati.
Pengumuman bergabungnya Wipawee terjadi pada Jumat (11/4/2025) lalu, ketika Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) mengungkap hasil draft pemain-pemain Asia untuk V-League 2025-2026.
Red Sparks mendapat giliran terakhir dan menjatuhkan pilihan mereka kepada Wipawee Srithong.
Ini langkah aman dari Red Sparks. Sebab, Wipawee merupakan sosok yang sudah sangat mengenal Liga Voli Korea Selatan.
Maklum, dua musim terakhir, dia merupakan anggota tim Suwon Hyundai Hillstate.
Pada debutnya, 2023-2024, Wipawee ikut mengantar Suwon Hyundai Hillstate menjadi kampiun V-League dengan menyumbang 323 poin.
Musim berikutnya, pemain 26 tahun itu membantu Hillstate memenangi KOVO Cup, mengalahkan Red Sparks di final.
Sayang, pada Februari lalu, Wipawee harus absen panjang akibat cedera anterior cruciate ligament (ACL).
Tanpanya, Hillstate pun gagal mempertahankan gelar V-League usai dikalahkan Red Sparks pada semifinal play-off.
Jika ada sentimen negatif soal bergabungnya Wipawee ke Red Sparks, inilah penyebabnya. Dia diragukan bisa pulih tepat waktu untuk tampil pada awal musim baru.
Namun, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, sama sekali tidak khawatir dengan hal tersebut. Dia yakin Wipawee bakal bersinar.
"Ia adalah pemain yang sudah terbukti kemampuannya di V-League. Dalam posisi kami di draft, dia adalah pilihan terbaik yang bisa kami ambil," ujar Ko Hee-jin.
"Lama pemulihan bisa berubah tergantung tekad pemain dan kemampuan tim medis. Apabila dia terus bekerja keras, saya yakin dia bisa tampil luar biasa, bahkan mungkin pulih lebih cepat dari perkiraan," tambahnya.
Lalu, apakah Wipawee Srithong bisa menyamai pengaruh yang diberikan Megawati Hangestri buat Red Sparks? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Satu hal yang pasti, mereka adalah dua pemain dengan karakter berbeda. Mega adalah opposite yang lebih ofensif, sementara Wipawee sosok outside hitter yang cukup balance antara menyerang dan bertahan.
Kuncinya nanti bukan lagi soal kemampuan, tapi bagaimana adaptasi Wipawee dalam komunikasi dengan rekan-rekan barunya.