- Anak-anak terkadang belum bisa memahami bagaimana cara untuk mengelola konflik atau mengatasi emosional mereka.
- Maka itu, terkadang orangtua tidak bisa membedakan antara kemarahan dan agresi yang dilakukan anak-anak.
- Berikut rekomendasi cara untuk menenangkan agresi pada anak-anak.
SKOR.id - Kemarahan dan agresi adalah dua hal yang berbeda dan penting untuk dipahami bahwa agresi anak Anda bukanlah kemarahannya.
Kemarahan adalah emosi yang normal, sedangkan agresi adalah perilaku atau tindakan yang merusak atau mengandung kekerasan.
Agresi tidak harus berupa fisik. Itu juga dapat memanifestasikan dirinya dalam banyak cara: amukan, tendangan, gigitan, pukulan, jeritan, bahasa yang tidak pantas (seperti hinaan, kata-kata makian, ancaman), dan serangan verbal. Kadang, kita menyebutkan tantrum.
Mengapa anak-anak menjadi sangat marah?
Kadang-kadang anak-anak kita menjadi marah karena mereka frustrasi, berkecil hati, atau tidak belajar mengendalikan dorongan hati mereka atau mengelola konflik dengan cara yang sesuai secara sosial.
Beberapa anak menghadapi tantangan atau kondisi tambahan yang sangat memengaruhi kemampuan mereka untuk mengatur diri sendiri, termasuk peristiwa kehidupan yang merugikan, masalah perhatian, hiperaktif, autisme, kesehatan mental, dan gangguan belajar atau perkembangan.
Cara menenangkan agresi anak:
- Tetap tenang
Menanggapi agresi anak dengan agresi atau frustrasi Anda mungkin akan kian mengobarkan banyak hal. Kecuali jika anak atau orang lain dalam bahaya atau ada masalah keamanan, ambil napas dalam-dalam atau istirahat.
Ketika Anda merasa sudah tenang dan nyaman, Anda dapat merespons situasi dengan lebih rasional. Anak juga akan menyesuaikan diri dengan respons emosional Anda (atau kekurangannya) dan melihat bahwa Anda membentuk cara menghadapi tantangan, yang akan membantu mereka melihat cara lain selain menanggapi situasi dengan agresi.
- Kembangkan kecerdasan emosional dan strategi koping
Anak-anak tidak memproses emosi dengan cara yang sama seperti kita orang dewasa. Jika mereka masih sangat muda, kemungkinan besar mereka belum memahami sensasi tidak nyaman tubuh mereka. Oleh karena itu, terkadang perilaku yang salah dan impulsif hanya menunjukkan kurangnya kompetensi, tetapi bukan kekejaman.
- Model perilaku yang diharapkan
Tunjukkan kepada anak Anda perilaku yang diharapkan dari Anda dengan tindakan langsung dan bereaksi terhadap berbagai hal. Tunjukkan padanya bagaimana Anda menghadapi perasaan, frustrasi, dan kemunduran yang hebat. Bagikan bagaimana cara Anda mengelola dan menenangkan diri. Anak-anak kita selalu memperhatikan kita, jadi berilah mereka contoh untuk diikuti.
- Sesuaikan dengan ritme dan kemampuan anak
Ketika kita memiliki harapan yang realistis terhadap anak-anak kita, ada sedikit tekanan dan lebih kecil kemungkinan bahwa harga diri ataupun efikasi diri mereka akan rusak. Ini membantu anak-anak kita merasa lebih tenang dan tidak terlalu kewalahan.
Hal ini dapat mengurangi agresi, karena mereka tidak begitu liar atau tertekan. Memahami diagnosis dan kapasitas emosional anak Anda juga sangat membantu. Sikap ini akan membantu Anda memahami di mana mungkin ada celah atau area saat anak-anak sangat membutuhkan dukungan tambahan untuk menghadapi situasi tersebut.***
Berita Entertainment Bugar Lainnya:
Tes Alergi Makanan untuk Anak-Anak yang Perlu Anda Ketahui
Cara Membantu Anak-anak Mengembangkan Kepercayaan Diri untuk Mencoba Hal-hal Baru
Ini Alasan Anak-anak yang Tidur dengan Orangtua Mereka Tumbuh Menjadi Lebih Percaya Diri