SKOR.id – Juara dunia bertahan Formula 1 Max Verstappen mengatakan tim-tim rival sudah mengetahui kelemahan Red Bull Racing setelah kualifikasi Grand Prix Monako, Sabtu (25/5/2024).
Handling mobil menjadi isu utama Red Bull selama akhir pekan F1 GP Monako 2024. Sejak latihan bebas Jumat (24/5/2024), Verstappen dan rekan setimnya, Sergio Perez, mengalami kesulitan.
Max Verstappen mesti berjuang keras agar mobilnya tetap utuh untuk melalui trek jalan raya Monte Carlo yang sempit, memiliki banyak tikungan, kerb, dan bumpy.
Tak seperti dalam GP Emilia Romagna di Sirkuit Imola, Italia, pekan lalu, di mana Red Bull bisa mengatasi kesulitannya, di Monako tidak banyak yang mampu dilakukan Verstappen serta Perez.
Pada sesi Kualifikasi 3 (Q3), lap pertama Verstappen membawanya bercokol di urutan ketiga leaderboard. Tetapi setelah RB20 miliknya membentur pembatas di Tikungan 1, tidak bisa meningkatkan kecepatan.
Pembalap asal Belanda ini pun harus terima menyelesaikan kualifikasi di urutan keenam, tertinggal 0,297 detik dari bintang Ferrari sekaligus jagoan tuan rumah, Charles Leclerc, yang mengeklaim pole position.
Terlepas dari itu, Max Verstappen mengatakan dirinya memang tidak memburu pole dengan mobil yang sulit dikendalikan dan tak bisa mengatasi masalah bouncing.
“Kami mencoba banyak hal pada mobil dan benar-benar tidak ada yang membuatnya lebih baik, jadi Anda hanya terjebak (dalam masalah),” kata Super Max seperti dikutip dari Motorsport.
“Di sektor kedua kami sangat buruk, saya tidak boleh melibas kerb karena itu akan membuat mobil sukar dikendalikan. Ini menyebabkan Anda kehilangan banyak waktu lap dan itu benar-benar sulit.”
“Kami menggunakan bahan yang lebih soft untuk segala hal, tetapi mobil malah seperti gokart. Itu seperti saya melaju tanpa suspensi, akibatnya mobil menjadi sering melompat,” imbuhnya.
Lebih lanjut Max Verstappen menjelaskan bila masalah Red Bull di Monako tak jauh berbeda dengan isu penanganan tikungan kecepatan rendah pada trek layout bergelombang yang dialami dua tahun terakhir.
Hal tersebut sudah diprediksi pada akhir pekan Grand Prix Singapura 2023 di Sirkuit Marina Bay yang sulit. Meski Red Bull selalu punya mobil yang lebih kencang untuk mengatasinya, bukan berarti masalah selesai.
Verstappen meyakini problem mereka di sirkuit dengan tata letak bergelombang sekarang sudah disadari oleh para rival. Itu terbukti dengan Ferrari dan McLaren mampu memangkas jarak dari Red Bull.
“Ini bukan sesuatu yang baru, masalah ini sudah kami alami sejak 2022. Tentu saja, dalam beberapa tahun terakhir kami memiliki keunggulan dalam hal mobil, jadinya sedikit tertutupi,” tutur Verstappen.
“Namun, dengan sekarang mulai mengejar ketertinggalannya, jelas ketika Anda tidak meningkatkan titik terlemah Anda, para rival akan mengetahuinya dan itulah yang terjadi akhir pekan ini.”