- Sudah menjadi rahasia umum jika Marc Marquez merupakan pembalap dengan gaji terbesar di ajang MotoGP.
- Kendati demikian, Marquez merasa gusar mendengar pembalap-pembalap lainnya digaji terlalu kecil.
- Menurutnya, dengan risiko yang dihadapi para pembalap, sudah semestinya mereka digaji besar.
SKOR.id - Saat ini, Marc Marquez adalah pembalap dengan gaji tertinggi di MotoGP.
Pembalap Repsol Honda tersebut diperkirakan menerima gaji sekitar 15 juta euro (sekira Rp227 miliar) per tahun.
Gaji yang diterima pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut, meski belum termasuk bonus dan sponsor pribadi, terbilang jauh di atas koleganya di kelas premier.
Dilansir dari Motorsport, gaji pembalap asal Spanyol itu setara gabungan bayaran lebih dari seperempat pembalap di MotoGP.
Pun begitu, Marquez merasa risih karena sejumlah koleganya menerima gaji yang jauh di bawah yang diterimanya.
"Kami sudah bicara dengan Safety Commission (Komisi Keselamatan Balap FIM). Beberapa pembalap saat ini menerima gaji yang sangat kecil," ujar Marquez.
"Jelas tidak adil jika sejumlah pembalap MotoGP dibayar sangat kecil."
"Saya salah satu pembalap yang mendapatkan bayaran sangat tinggi. Tetapi saya juga salah satu yang tidak suka melihat kondisi ini karena tidak fair," imbuhnya.
Sebagai gambaran, saat menjalani musim perdana MotoGP pada 2019, Fabio Quartararo menerima gaji sekitar 80.000 euro per tahun. Angka ini masih banyak diterima para pembalap MotoGP.
Dalam proposal kontrak barunya, Aprilia kabarnya menawari Aleix Espargaro gaji yang lebih kecil daripada yang diterimanya musim ini.
Padahal, Espargaro berperan besar mengembangkan Aprilia RS-GP hingga menjadi motor kompetitif seperti saat ini.
Pembalap veteran asal Spanyol itu juga mampu sangat konsisten dan sudah mengantongi lima finis podium, termasuk satu kemenangan di Argentina, untuk bertengger di posisi kedua klasemen sementara MotoGP.
Espargaro juga mengatakan banyak pembalap MotoGP saat ini ditekan soal gaji demi mendapatkan tempat di tim pada musim depan.
Situasi makin tidak menguntungkan bagi pembalap menyusul mundurnya Suzuki pada 2023.
Marquez menegaskan, dengan risiko yang dihadapi para pembalap, seharusnya mereka dibayar secara layak.
"Saya dengar beberapa rumor. Saya tahu kami harus menerima (gaji) yang sepantasnya," ujar pengoleksi delapan gelar juara dunia tersebut.
"Kami, pembalap, harus melakukan sesuatu karena turun dengan kecepatan hingga 350 km/jam di MotoGP. Anda tahu seperti apa risikonya."
"Namun, bukan saya yang seharusnya mengatasi problem (gaji rendah pembalap) ini. Tentu saja akan selalu ada di belakang mereka karena tahu benar masalah ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "Marc Marquez Sikapi Menurunnya Gaji Pembalap".
Berita MotoGP lainnya:
Fabio Quartararo: Tak Ada Tekanan untuk Mempertahankan Gelar Juara Dunia MotoGP
MotoGP 2023 Terancam Digelar Tanpa Pembalap Rookie
Livio Suppo Tegaskan Suzuki Masih Termotivasi Jalani Musim Terakhir di MotoGP