- Pada Sabtu (4/4/2020) pukul 19.00 WIB, BWF akan menyiarkan laga klasik Taufik Hidayat di Instagram dan Facebook.
- Laga klasik Taufik Hidayat yang akan ditayangkan adalah perempat final Kejuaraan Dunia 2005 kontra Kenneth Jonassen (Denmark).
- Taufik Hidayat dipilih sebagai tema Genius in Action pekan ini atas prestasinya di dunia bulu tangkis.
SKOR.id - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) kembali menyiarkan laga para legenda dunia untuk mengisi rehat kompetis karena dampak virus corona (Covid-19).
Genius in Action menjadi tema yang dipilih BWF untuk menampilkan pertandingan klasik yang bersejarah dalam dunia bulu tangkis.
Pekan lalu, BWF telah menayangkan seri pertama Genius in Action tentang persaingan dua tunggal putri Cina, Li Xuerui dan Wang Shixian, pada final Malaysia Open 2014.
Baca Juga: Perpanjang Libur, PBSI Izinkan Atlet Pulang ke Rumah Masing-masing
Pada hari ini, Sabtu (4/4/2020), giliran laga klasik Taufik Hidayat kontra Kenneth Jonassen (Denmark) pada perempat final Kejuaraan Dunia 2005 yang menjadi tema.
Pertandingan tersebut akan disiarkan kembali nanti malam pukul 19.00 WIB melalui live Instagram dan Facebook resmi BWF.
"Instagram dan Facebook BWF akan menayangkan LIVE Genius in Action bersama Taufik Hidayat," tulis akun Instagram BWF.
"Bersiaplah pukul 20.00 (GMT+8) untuk penayangan perempat final Kejuaraan Dunia 2005."
Dalam laga tersebut, Taufik Hidayat menang rubber game, 3-15, 15-10, 15-7, atas Kenneth Jonassen yang membuatnya berhak melaju ke semifinal.
Taufik dipilih sebagai tema Genius in Action pekan ini karena dianggap merupakan tunggal putra legendaris Indonesia.
Pebulu tangkis yang pensiun pada Juni 2013 tersebut adalah tunggal putra terakhir Indonesia yang mampu membawa pulang medali emas Olimpiade.
Taufik memenangi medali emas Olimpiade 2004 di Athena, Yunani, dan membuat namanya dikenal di seluruh pelosok Indonesia Raya.
Pada 31 Maret kemarin, BWF mengadakan polling menentukan pertandingan Taufik Hidayat mana yang layak untuk ditayangkan kembali di Genius in Action episode kedua.
Alhasil, laga perempat final Kejuaraan Dunia 2005 ini unggul dengan persentase tipis (51:49) atas laga final Thomas Cup 2000 ketika Taufik berjumpa Ji Xinpeng (Cina).
Baca Juga: Olimpiade Tokyo Mundur, BAM Prediksi BWF Kewalahan Atur Turnamen
Setelah gantung raket, Taufik tetap aktif mengawal perkembangan bulu tangkis Indonesia terutama tunggal putra.
Pada sisi lain, Kenneth Jonassen menjadi pelatih utama tim nasional bulu tangkis Denmark.