- Berdasarkan pengalaman, Taufik Hidayat mengatakan prestasi olahraga Indonesia tak akan pernah maju, jika masih ada politik di dalamnya.
- Peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu mengambil contoh ketika dirinya tak masuk dalam daftar nama pembawa obor Asian Games 2018.
- Salah satu faktornya adalah ketika itu, Taufik Hidayat berada di kubu berbeda.
SKOR.id – Taufik Hidayat mengatakan olaraga Indonesia takkan pernah maju jika masih ada politik di dalamnya.
Mantan pebulu tangkis nasional itu mengungkapkan segala kebijakan yang dikeluarkan terkadang masih berbau kepentingan dan politis.
Hal ini diungkapkan Taufik Hidayat dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier dalam kanal YouTube yang dipublikasi, Minggu (10/5/2020).
Taufik Hidayat mengambil contoh pemilihan pembawa obor ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII/2018.
Berita Bulu Tangkis Lainnya: Jonatan Christie Sempat Trauma, Ini Saran Hariyanto Arbi
“Saat torch relay (pembukaan Asian Games) pembawa obor itu Susy Susanti. Gua gak punya jatah sama sekali untuk bawa itu karena ketika itu gua 'beda warna',” ujarnya.
“Jadi sampe segitunya olahraga dibawa ke politik. Olahraga dibawa ke politik gak akan pernah maju,” Taufik Hidayat menuturkan.
Pria yang saat ini berusia 38 tahun itu mengungkapkan tidak terpilihnya sebagai pembawa obor saat pembukaan Asian Games 2018 karena ketika itu ia berada di kubu berbeda.
“Gua ada di baju sini, yang urusin Asian Games bajunya 'warnanya lain'. Jadi gua gak masuk. Gua dua kali juara Asian Games, tetapi gua gak itu (megang obor),” ucapnya.
Meskipun begitu, pada akhirnya Taufik Hidayat mendapat kesempatan membawa obor dan itu dilakukan di Bandung, Jawa Barat (Jabar).
“Tapi ekspektasi gua ini tuan rumah. Dan maaf, gua boleh sombong, di sini olahraga yang punya prestasi siapa sih,” ia menuturkan.
Taufik Hidayat adalah peraih emas bulu tangkis untuk nomor tunggal putra di dua Asian Games; XIV/2002 Busan, Korea Selatan dan XV/2006 Doha, Qatar.
Ia juga pernah membawa tim beregu putra meraih emas pada Asian Games XIII/1998 Bangkok, Thailand. Puncaknya, Taufik merebut emas di Olipiade Athena 2004, Yunani.
Berita Bulu Tangkis Lainnya: BAM Enggan Berkomentar soal Peluang Rexy Mainaky Kembali Latih Malaysia
Adapun untuk pembawa obor pada malam puncak pembukaan Asian Games 2018 adalah Lanny Gumulya, peraih emas loncat indah di Asian Games 1962.
Kemudian api obor dilanjutkan Arief Taufan, legenda karate yang meraih emas di Asian Games 1998.
Api obor berlanjut ke Yustedjo Tarik, peraih emas tenis di Asian Games 1982. Supriati Sutono, peraih emas di cabor atletik Asian Games 1998, jadi pembawa obor berikutnya.
Oka Sulaksana menjadi pembawa berikutnya. Seorang atlet layar yang meraih emas di Asian Games 2002.
Puncaknya Susy Susanti menjadi pembawa obor terakhir. Peraih emas Olimpiade 1992 itu menandai api Asian Games resmi dinyalakan.