- Legenda renang Indonesia, Lukman Niode meninggal dunia pada Jumat (17/4/2020).
- Rasa duka tidak hanya menyelimuti olahraga Indonesia, tetapi juga dunia renang Singapura.
- Legenda-legenda renang Singapura mengenang Lukman Niode sebagai sosok yang bertalenta.
SKOR.id - Legenda renang Indonesia Lukman Niode meninggal dunia pada Jumat (17/4/2020). Kabar duka ini menyebar cepat, bahkan sampai ke mancanegara.
Lukman Niode menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Pelni, Jakarta Barat. Luki, sapaan Lukman Niode, wafat dalam usia 56 tahun.
Berita mangkatnya Lukman Niode tidak hanya diketahui publik di Tanah Air, tetapi juga sampai ke negara tetangga, yakni Singapura.
Berita Lukman Niode Lain: Mantan Perenang Nasional Lukman Niode dalam Perawatan
Legenda-legenda renang Negeri Singa pun ikut berduka atas kepergian kolega sekaligus mantan rivalnya di dalam kolam tersebut.
"Saat saya mulai bertanding, dia (almarhum Lukman Niode) adalah orang yang wajib dikalahkan dalam nomor gaya punggung," tutur David Lim.
Lim kerap bersaing dan menghadapi Lukman Niode. Termasuk dalam ajang SEA Games 1981 di Manila, Filipina sampai 1987 di Jakarta, Indonesia.
"Sebagai seorang perenang muda berusia 15 tahun di (SEA Games) 1981, tentu Anda harus tahu siapa-siapa saja pesaing top dalam balapan Anda," David Lim mengungkapkan.
Meski sama-sama telah pensiun, David Lim dan Lukman Niode tetap menjaga kontak. Mereka bahkan juga berteman di media sosial Facebook.
"Rivalitas kami terbilang sehat dan memunculkan banyak inspirasi. Pada 1985, saya sangat ingin menang sampai-sampai sering menggambarkan saya mengalahkannya saat melakukan visualisasi balapan (ritual jelang tanding)," kata Lim.
"Kami bukan sahabat dekat, tapi kami sering berbincang jika ada waktu. Saat saya melatih Tim Nasional (Singapura) tahun 2000, saya sering bertemu dengannya di ajang-ajang besar. Kami pun duduk dan mengobrol."
Berita Lukman Niode Lain: Lukman Niode di Mata Para Perenang, Atlet, dan Rekan
Legenda renang Singapura lainnya, Ang Peng Siong, menceritakan bagaimana dirinya sukses mengalahkan Lukman Niode di SEA Games 1983, pada nomor gaya bebas 100 meter putra.
Ang Peng Siong, serta rekan satu negaranya, Tay Khoon Hean, harus saling bekerja sama agar bisa mengamankan urutan 1-2 ketika itu.
Namun, Ang Peng Siong mengungkapkan, setelah balapan, bahwa Lukman Niode tidak memiliki perasaan negatif.
Justru malah timbul hubungan persahabatan di antara keduanya. "Sejak saat itu, kami menjadi akrab dan sering minum kopi bersma," kata Ang Peng Siong.
"Rivalitas perenang saat balapan memang sangat kompetitif. Tapi, saat selesai lomba, kami respek satu sama lain. Kami mendorong satu sama lain untuk jadi lebih baik."
Berita Lukman Niode Lain: Lukman Niode Meninggal, Richard Sam Bera Merasa Kehilangan
Terakhir, Oon Jin Teik, perenang Singapura yang tampil dalam Olimpiade 1984 Los Angeles, Amerika Serikat (AS), mengenang Lukman Niode sebagai sosok yang sangat bertalenta.
"Luki adalah atlet yang sangat bertalenta dan seorang gentleman," tutur Oon Jin Teik mengawali komentarnya.
Jin Teik menambahkan bahwa dirinya dan Lukman Niode bersahabat setelah pensiun dan selalu saling bantu dalam mempromosikan olahraga, khususnya renang.
"Kami juga sering berdiskusi mengenai tantangan-tantangan olahraga di zaman sekarang," kata Oon Jin Teik.
"Dunia olahraga baru saja kehilangan seorang legenda. Perasaan saya benar-benar hancur saat ini," Jin Teik mengakhiri.