- Legenda sepak bola Irak Ahmed Radhi meninggal dunia pada Minggu (21/6/2020) karena komplikasi yang diperparah virus corona.
- Ahmed Radhi adalah pemain timnas Irak era 1980-an dan terifeksi virus corona yang memperparah penyakit bawaannya.
- Wafatnya legenda sepak bola Irak akibat terinfeksi virus corona ini diumumkan kementerian kesehatan negara itu.
SKOR.id - Kementerian kesehatan Irak mengumumkan kabar kematian legenda sepak bola negeri itu, Ahmed Radhi akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Ahmed Radhi diterbangkan untuk dirawat di Yordania, tetapi hanya beberapa jam setelahnya dikabarkan telah tutup usia.
Radhi, yang wafat pada usia 56 tahun, mencetak satu-satunya gol timnas Irak saat lolos ke putaran final Piala Dunia 1986 saat melawan timnas Belgia.
Eks-Pemain Persib Ini Sempat Buat Novelis Perempuan Populer Jatuh Hatihttps://t.co/VrMppft1L2— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 22, 2020
Dia dirawat di rumah sakit minggu lalu di Baghdad setelah dites positif terkena virus corona. Tetapi, keadaannya sempat membaik pada Kamis (18/6/2020).
Namun, dia kambuh beberapa jam kemudian dan dirawat secara intensif kembali tetapi meninggal dunia pada Minggu pagi.
Dalam sebuah video yang dilaporkan dari tempat tidur rumah sakitnya pada Sabtu (20/6/2020), Radhi terlihat berjuang untuk bernafas ketika petugas medis memasang sejumlah alat di badannya.
"Kadang-kadang sulit bernapas, tetapi itu normal," ujar Radhi pada video yang tersebar saat dia mengatakan kepada tim medis dengan suara yang tegang.
Radhi adalah striker yang memimpin timnas Irak meraih kemenangan pada Piala Teluk 1984 dan 1988, ketika itu ia juga terpilih sebagai pemain terbaik Asia tahun itu.
Pada Piala Dunia 1986 di Meksiko, ia mencetak gol melawan Belgia. Sayang, Irak kemudian kalah 1-2 dan keluar dari turnamen dengan tanpa satupun poin.
Dia sempat melarikan diri dari Irak pada 2006 setelah Ketua Komite Olimpiade negara itu diculik selama puncak kekerasan sektarian yang terjadi setelah invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) pada 2003.
Radhi pindah bersama keluarganya ke Ibu Kota Yordania, Amman, tetapi kembali ke Irak pada 2007 untuk berkarier di bidang politik, menggantikan anggota parlemen yang membelot.
Dia adalah kandidat yang gagal dalam pemilihan 2014 dan 2018 dengan Aliansi Nasional, sebuah koalisi tokoh Sunni dan Syiah.
Ketika berita kematiannya pecah, penggemar sepak bola di Irak meledak dalam kesedihan.
"Dengan sangat sedih dan sedih, kami meratapi teman seumur hidup kami, bintang fanatik kami, atlet dan putra Irak yang tak tertandingi, Ahmed Radhi," kata Menteri Olahraga baru Irak Adnan Darjal, yang juga mantan bintang sepak bola.
"Perpisahan, Abu Faisal, selamat tinggal untuk saudaraku Ahmed Radhi," tulis mantan bintang dan Presiden Liga Irak Hussein Saeed.
Direktur Asosiasi Sepak Bola Yordania Ali Al-Hussein mengatakan, dunia telah kehilangan "bintang olahraga yang kami hargai dan banggakan."
Irak telah mendaftarkan hampir 30.000 kasus virus korona dan kematian mencapai 1.000 awal pekan ini.
Berita Virus Corona Lainnya:
Manajemen Arema FC Pastikan Dua Pemainnya Negatif Virus Corona
Clear dari Virus Corona, Itu Status Semua Pemain Persib Saat Ini
Riset: Harusnya Kompetisi Sepak Bola Tidak Dilanjutkan di Tengah Wabah Corona