Lionel Messi: Destiny, Kisah sang Maestro Argentina Kuasai Piala Dunia

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Film dokumenter berjudul Lionel Messi: Destiny. (Hendy AS/Skor.id).
Film dokumenter berjudul Lionel Messi: Destiny mengungkap rahasia Argentina menguasai Piala Dunia 2022 di Qatar. (Hendy AS/Skor.id).

SKOR.id – Setelah empat kali percobaan yang gagal (2006, 2010, 2014, dan 2018), Lionel Messi akhirnya mendapatkan trofi Piala Dunia dengan memimpin Argentina meraih kemenangan di Qatar 2022.

Diberi judul Lionel Messi: Destiny, BBC menggali kesuksesan itu dengan masukan dari beberapa orang yang terlibat di antaranya kiper Emiliano Martinez, gelandang Alexis Mac Allister, dan penyerang Julian Alvarez, serta manajer Lionel Scaloni.

Untuk saat ini, Lionel Messi: Destiny hanya bisa disaksikan di BBC iPlayer. Berikut beberapa ringkasan cuplikan film berdurasi satu jam tersebut.

Khawatir Tersingkir Usai Takluk dari Arab Saudi

Argentina menjadi salah satu tim favorit juara menjelang Piala Dunia 2022 di Qatar, berat catatan fantastisnya yang tidak terkalahkan dalam 36 pertandingan secara beruntun. 

Namun kepercayaan diri mereka sempat hancur kala di luar dugaan menyerah 1-2 dari Arab Saudi pada laga pertama di Grup C. Hasil pertandingan ini menjadi salah satu yang paling mengejutkan dalam sejarah Piala Dunia. 

“Itu malam terberat dalam hidup saya. Saya tidak bisa tidur. Saya takut tersingkir dari Piala Dunia pertama saya,” kata Martinez, mengenang.

Kiper Aston Villa, 30, membandingkan permainan itu dengan pertarungan tinju saat salah satu petinju dipukul knock out (KO). “Kami tidak bisa melawan,” ucapnya.

Tak Ada yang Mengira Mac Allister Bermain Impresif

Gelandang Brighton Alexis Mac Allister menjadi salah satu pemain dengan performa paling mengejutkan di Qatar. BBC Sport menempatkannya di posisi teratas nilai pemain ketika Argentina menjungkalkan juara bertahan Prancis lewat adu penalti di final.

Kerja sama gelandang 24 tahun itu bersama Lionel Messi, Enzo Fernandez, dan Angel di Maria membuat lini tengah Argentina kuat baik saat menyerang maupun bertahan. “Ia gelandang yang komplet,” ucap mantan bek kanan Argentina Pablo Zabaleta. 

Scaloni juga memuji Mac Allister setinggi langit dengan menyebut: “Ia menunjukkan kepada kami sesuatu yang selama ini kami tidak ketahui. Ia tidak merasa tertekan dan bermain seperti di halaman rumahnya sendiri.”

Di Qatar, Pemain Argentina Merasa Bermain di Rumah Sendiri

Scaloni melakukan pekerjaan luar biasa dalam menciptakan suasana yang tepat untuk para pemainnya di Qatar, di antaranya menghadirkan beberapa kenyamanan rumah. 

Saat itu, dilaporkan bahwa La Albiceleste mendatangkan 2.000 pon (900 kg) daging yang diterbangkan langsung dari Amerika Selatan.

“Semuanya sempurna,” kata Mac Allister. “Rasanya seperti di rumah sendiri. Kami bermain kartu dan minum teh mate (kaya kafein)... dan bahkan makan daging Argentina!”

Zabaleta mengatakan ketiga hal itu sudah “seperti agama” bagi orang Argentina. 

Messi Menjadi “Anak Nakal” Saat melawan Belanda

Argentina melewati perempat final yang sangat keras dan diwarnai 18 kartu kuning yang dua di antaranya mengakibatkan dikeluarkannya bek Belanda Denzel Dumfries. 

Setelah peluit akhir, para pemain Argentina mengejek lawan mereka. Termasuk Martinez yang menahan dua tembakan dalam adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2, ikut meneriaki pelatih Belanda Louis van Gaal. 

“Saya mendengar Van Gaal mengatakan bahwa dalam adu penalti mereka akan memiliki keuntungan,” ujarnya usai pertandingan. “Saya kira dia perlu tutup mulut.” 

Bahkan Messi yang biasanya bersikap halus mempersoalkan komentar dari Van Gaal yang mengatakan kapten Argentina itu tidak “banyak berpartisipasi” ketika timnya kehilangan bola. 

Jawaban Messi diperlihataka saat dirinya yang seusai mencetak gol di waktu normal langsung berlari ke bangku Belanda dan menangkupkan telinganya. 

Perayaan itu, seperti yang dijelaskan film tersebut, terinspirasi oleh mantan rekan setimnya Juan Roman Riquelme, yang merasa diperlakukan buruk oleh Van Gaal saat melatih di FC Barcelona. 

Tetapi banyak yang terkejut dengan sisi baru Messi ini. “Kami lebih agresif daripada tim nasional yang dia miliki sebelumnya. Dia mungkin menjadi sedikit lebih seperti kami. Benar-benar anak nakal,” kata Martinez.

Martinez seperti “Anak Kecil di Lapangan”

Martinez sekali lagi menjadi pahlawan adu penalti Argentina pada laga final saat La Albiceleste mengalahkan Prancis. 

Kejenakaannya menarik banyak komentar, saat dia membuang bola, menari, dan merayakannya di depan para pemain Prancis. 

Mengacu pada jig yang dia lakukan setelah gelandang Aurelien Tchouameni tidak mampu melewati Martinez saat menjadi algojo penalti ketiga Prancis, sang kiper pun berkata: “Saya tidak pernah menari seperti saya menari setelah pena kedua yang mereka lewatkan. Tidak pernah dalam hidup saya. 

“Itulah saya. Saya masih anak-anak di lapangan. Saya tidak melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.”  

RELATED STORIES

Mengenal Asado, Tradisi Kuliner Favorit Pemain dan Pelatih Timnas Argentina

Mengenal Asado, Tradisi Kuliner Favorit Pemain dan Pelatih Timnas Argentina

Asado bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang kebersamaan dan kegembiraan bersama teman dan keluarga.

Alasan Adidas Mirosar10 Jadi Salah Satu Sepatu Favorit Lionel Messi

Alasan Adidas Mirosar10 Jadi Salah Satu Sepatu Favorit Lionel Messi

Dalam pembuatan sepatu bola ini, Adidas mengambil inspirasi dari masa kecil La Pulga di Rosario, Argentina.

Apparel Argentina Saat Juara Piala Dunia, 1986 Terbaik dan Terunik

Adidas memasok kit di dua dari tiga trofi Piala Dunia milik Argentina.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Direktur Teknik Timnas Indonesia, Alexander Zwiers. (Yogi Gandanaya/Skor.id)

Timnas Indonesia

Tugas Pertama Alexander Zwiers sebagai Dirtek, Ada Misi Terselubung PSSI

Mantan Direktur Teknik Timnas Yordania itu bakal membantu sosok Patrick Kluivers pelatih Timnas Senior Indonesia.

Gangga Basudewa | 25 Aug, 17:44

Ketum PSSI Erick Thohir bersama Direktur Teknik Timnas Indonesia Aleksander Zwiers. (Yogi Gandanaya/Skor.id)

Timnas Indonesia

Erick Thohir Ungkap Durasi Kontrak dan Alasan Memilih Alexander Zwiers

Ketum PSSI Erick Thohir menyebut jika kontrak Alexander Zwiers berdurasi empat tahun.

Gangga Basudewa | 25 Aug, 17:11

Gelaran 13th Asian Cup Woodball Championship 2025. (Istimewa)

Other Sports

Gelaran 13th Asian Cup Woodball Championship 2025 Banjir Pujian

Tantangan lapangan serta rangkaian acara dari pembukaan hingga penutupan menjadi pengalaman berkesan bagi para peserta.

Sumargo Pangestu | 25 Aug, 16:28

Direktur Teknik Timnas Indonesia, Alexander Zwiers. (Yogi Gandanaya/Skor.id)

Timnas Indonesia

Alexander Zwiers Terima Tawaran Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia karena Ini

Zwiers menjelaskan bahwa setiap kali dirinya kembali ke Indonesia, ada rasa emosional yang begitu kuat, seolah ia benar-benar pulang ke rumah.

Gangga Basudewa | 25 Aug, 16:17

Piala AFF Wanita U-16 2025 atau ASEAN U-16 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-16 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-16 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 25 Aug, 14:28

Tim Indonesia di Asian Schools Basketball Championships 2025 (ASBC 2025). (Foto: Kemenpora, Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

Basketball

Tak Hanya Soal Kemenangan, Pelajaran Penting untuk Wakil Indonesia di Asian School Basketball Championship 2025

Tak hanya soal kemenangan, Timnas Basket Putri dan Putra Indonesia bisa petik pelajaran dari Asian School Basketball Championship 2025 (ASBC 2025)

Pradipta Indra Kumara | 25 Aug, 14:15

M. Rian Ardianto (kiri) dan Fajar Alfian, ganda putra andalan Indonesia saat ini.

Badminton

Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: Berpotensi Hadapi Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Fajar/Rian Waspada

Fajar/Rian berpotensi berjumpa dengan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.

Rais Adnan | 25 Aug, 13:26

Nusantara Open 2025, kompetisi sepak bola usia muda yang digelar di Indonesia pada Agustus 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

National

Dibuka Erick Thohir dan Taufik Hidayat, Nusantara Open 2025 Resmi Bergulir

Nusantara Open 2025 digelar di Training Ground Garudayaksa FA Bekasi, per Senin (25/8/2025) hingga 5 September 2025.

Taufani Rahmanda | 25 Aug, 12:40

Tim Indonesia di Asian Schools Basketball Championships 2025 (ASBC 2025). (Foto: Kemenpora, Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id).

Basketball

Timnas Basket Putri dan Putra Indonesia Tumbang dari China di Laga Perdana ASBC 2025

Timnas Basket Putri dan Putra Indonesia kalah dari China di Asian School Basketball Championship 2025 (ASBC 2025).

Pradipta Indra Kumara | 25 Aug, 11:43

National Conference of Football and Science 2025 digelar di ITB, Bandung, 25-27 Agustus 2025. (Foto: Dok. Grha Gemah Nusa/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Resmi Digelar, Konferensi Sepak Bola Nasional dan Sains Bisa Bantu Timnas Indonesia Berkembang

NCFS 2025 diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung pada 25-27 Agustus 2025.

Rais Adnan | 25 Aug, 11:05

Load More Articles