SKOR.id – Jelang Euro 2024 yang akan bergulir pada 14 Juni 2024 nanti di Jerman, Skor.id menampilkan para legenda sepak bola dalam sejarah ajang tersebut.
Berikut ini adalah legenda Timnas Yunani di Euro 2004, Theodoros Zagorakis, yang pada masanya dikenal sebagai gelandang tengah yang tak segan bertarung keras pada Piala Eropa 2004:
Setelah keberhasilan Denmark juara pada 1992, tahun 2004 menjadi saksi tim underdog lain merebut hadiah yang didambakan ketika Yunani mengalahkan tim besar lainnya di final untuk memenangi gelar.
Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Yunani yang saat itu ditangani pelatih asal Jerman Otto Rehhagel, bermain anti-sepak bola saat meraih kesuksesan di Euro 2004.
Yunani saat itu berada di peringkat 23 (Eropa), terburuk kedua di antara 16 tim yang lolos ke turnamen di Portugal. Berada di depan tim debutan Latvia, Yunani hanyalah salah satu tim luar kala itu.
Namun, perjalanan mereka sungguh mantap. Di penyisihan grup, Ethniki langsung menghentak dengan memukul tuan rumah Portugal, 2-1. Di laga kedua, Yunani ditahan Spanyol 1-1 dan pada pertandingan terakhir kalah 1-2 dari Rusia.
Yunani lolos ke delapan besar sebagai runner-up Grup A (di bawah Portugal) hanya karena mencetak gol lebih banyak (4) daripada Spanyol (2) yang tersingkir karena finis di posisi ketiga.
Di perempat final, Yunani kembali mengejutkan dunia kala gol tunggal dari Angelos Charisteas menyingkirkan Prancis yang saat itu berstatus juara bertahan. Yunani kembali menang dengan skor 1-0 atas Republik Ceko di semifinal.
Salah satu andalan kampanye Yunani di Euro 2004 itu tak lain Zagorakis, kapten mereka. Kehebatannya sebagai gelandang bertahan menjadi kunci dalam meredam serangan lawan. Dalam kemenangan 1-0 atas Portugal di final – dengan gol yang dibuat Charisteas – Zagorakis sukses memastikan Luis Figo dan kawan-kawan tidak pernah mendapat tembakan tepat ke gawang.
Di Euro 2004, Zagorakis tentu tidak berjuang sendiri. Ethniki memang bermain luar biasa dan bergerak sebagai satu tim dengan pemain-pemain sekelas Antonios Nikopolidis (kiper), Traianos Dellas, Georgios Seitaridis, dan Angelos Charisteas.
Namun, kepemimpinan Zagorakis menjadikannya pembeda di Timnas Yunani saat itu. Gerard Houllier, mantan pelatih Liverpool FC, juga mengatakan Zagorakis bermain bagus sepanjang turnamen.
“Zagorakis mampu tampil konsisten sepanjang kompetisi. Terbukti, ia mampu memenangkan penghargaan man-of-the-match di pertandingan pertama dan terakhir turnamen,” kata Houllier.
"Zagorakis bermain sangat baik dalam enam pertandingan, dia menunjukkan kualitas kepemimpinan. Dia juga bukan hanya seorang kapten yang sangat baik tetapi juga pemain yang sangat penting bagi tim. Keterampilan dan kemampuan teknisnya terlihat di setiap pertandingan.”
Pujian Houllier untuk Zagorakis rasanya tidak berlebihan. UEFA.com menggambarkan Zagorakis sebagai gelandang bertahan yang agresif dan rajin dengan tendangan kaki kanan yang kuat.
Di bawah kepemimpinan Zagorakis, Yunani menggunakan pertahanan sebagai bentuk serangan terbaik untuk melumpuhkan lawan-lawannya sehingga akhirnya memenangi Piala Eropa 2004 sekaligus menjadi trofi internasional pertama mereka.
Sukses membantu Yunani memenangi Euro 2004 membuat Zagorakis dinominasikan untuk Pemain Terbaik Dunia FIFA dan Pemain Terbaik Piala Eropa 2004.
Theodorus Zagorakis gantung sepatu pada 1 Juli 2007 setelah 120 kali memperkuat Timnas Yunani dengan tiga gol, dengan PAOK Salonika menjadi klub terakhirnya.